BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif ini menggunakan pendekatan studi kasus instrinsik yang akan mengkaji secara mendalam penyesuaian sosial remaja penderita sinusitis
kronis. Penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus instrinsik dilakukan karena ketertarikan atau kepedulian pada suatu kasus khusus. Penelitian ini
dilakukan untuk memahami secara utuh kasus tersebut, tanpa harus dimaksudkan untuk menghasilkan konsep-konsepteori-teori ataupun tanpa ada upaya
menggeneralisasi Poerwandari, 2007. Penyesuaian sosial pada remaja penderita sinusitis dapat diketahui secara
lebih jelas dan terperinci dengan menggunakan pendekatan kualitatif, dimana pendekatan ini memberikan kita keluasaan cakupan breath dan kedalaman
depth yang tidak kita dapatkan dipenelitian kuanitatif serta untuk memahami cara partisipan menggambarkan dunia sekitarnya berdasarkan cara berfikir mereka
Poerwandari, 2007.
B. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kota Kisaran dan Lubuk Pakam dan dilakukan berdasarkan waktu dan tempat yang telah disepakati oleh peneliti dan
partisipan .
Universitas Sumatera Utara
C. Partisipan Penelitian 1. Karakteristik Partisipan
Dalam penelitian kualitatif, partisipan umumnya diperoleh dengan pendekatan purposif, yaitu partisipan tidak diambil secara acak, tetapi mengikuti kriteria
tertentu sesuai dengan tujuan penelitian yang dilakukan Poerwandari, 2005. Adapun kriteria yang digunakan untuk penentuan informasi penelitian adalah
sebagai berikut:
a. Batasan usia remaja adalah 15-19 tahun Santrock, 2003
Penentuan masa remaja akhir dalam penelitian ini adalah berdasarkan pertimbangan bahwa remaja yang merupakan masa transisi perlu
melakukan penyesuaian di lingkungan sosial dan perlunya membentuk
sikap, nilai dan minat yang baik.
b. Penderita sinusitis kronis yang berlangsung sekitar 3 bulan sampai
waktu yang tidak terbatas Cody, 1991.
2. Jumlah Partisipan
Prosedur penentuan partisipan penelitian dalam penelitian kualitatif menurut Sarankatos dalam Poerwandari, 2007 memliki karakteristik berikut ini : 1 tidak
ditentukan secara kaku sejak awal tetapi dapat berubah, baik dalam hal jumlah maupun karakteristik partisipan, sesuai dengan pemahaman konseptual yang
berkembang dalam penelitian; 2 tidak diarahkan pada keterwakilan dalam arti jumlah maupun peristiwa random melainkan pada kecocokan konteks; 3 subjek
Universitas Sumatera Utara
tidak diarahkan pada jumlah yang besar, melainkan pada kasus-kasus tipikal sesuai kekhususan masalah penelitian. Penentuan jumlah partisipan dalam
penelitian kualitatif bergantung pada seberapa dalam masalah yang ingin digali dalam penelitian tersebut, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan kredibilitas
yang ingin dicapai melalui penelitian tersebut, serta waktu dan sumber-sumber yang tersedia Patton, 1990. Menurut Poerwandari, penelitian kualitatif
cenderung dilakukan dengan menggunakan subjek kecil karena fokusnya pada kedalaman dan proses penelitian.
Strauss dalam Irmawati 2002 mengatakan bahwa, tidak ada ketentuan baku mengenai jumlah minimal partisipan yang harus dipenuhi. Apabila data yang
dikumpulkan sudah cukup mendalam, maka dapat diambil partisipan penelitian dalam jumlah kecil. Pendekatan maksimal dapat dilakukan dengan partisipan yang
tidak terlalu besar dan jumlah partisipan tidak diambil satu orang saja dengan alasan agar dapat dibandingkan antara partisipan yang satu dengan partisipan yang
lain dan dapat melihat perbedaan individual. Sesuai dengan pernyataan tersebut, jumlah partisipan dalam penelitian ini adalah 2 orang.
D. Metode Pengumpulan Data