Metode Pengumpulan Data METODE PENELITIAN

tidak diarahkan pada jumlah yang besar, melainkan pada kasus-kasus tipikal sesuai kekhususan masalah penelitian. Penentuan jumlah partisipan dalam penelitian kualitatif bergantung pada seberapa dalam masalah yang ingin digali dalam penelitian tersebut, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan kredibilitas yang ingin dicapai melalui penelitian tersebut, serta waktu dan sumber-sumber yang tersedia Patton, 1990. Menurut Poerwandari, penelitian kualitatif cenderung dilakukan dengan menggunakan subjek kecil karena fokusnya pada kedalaman dan proses penelitian. Strauss dalam Irmawati 2002 mengatakan bahwa, tidak ada ketentuan baku mengenai jumlah minimal partisipan yang harus dipenuhi. Apabila data yang dikumpulkan sudah cukup mendalam, maka dapat diambil partisipan penelitian dalam jumlah kecil. Pendekatan maksimal dapat dilakukan dengan partisipan yang tidak terlalu besar dan jumlah partisipan tidak diambil satu orang saja dengan alasan agar dapat dibandingkan antara partisipan yang satu dengan partisipan yang lain dan dapat melihat perbedaan individual. Sesuai dengan pernyataan tersebut, jumlah partisipan dalam penelitian ini adalah 2 orang.

D. Metode Pengumpulan Data

Sesuai dengan sifat penelitian kualitatif yang terbuka dan luas, metode pengambilan data kualitatif sangat beragam, disesuaikan dengan masalah, tujuan penelitian serta sifat objek yang diteliti Poerwandari, 2007. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data melalui wawancara dan observasi. Universitas Sumatera Utara

1. Wawancara

Wawancara akan dilakukan peneliti dengan menanyakan secara langsung pada partisipan agar didapatkan informasi yang dibutuhkan. Partisipan diwawancarai untuk memperoleh penyesuaian sosial pada remaja penderita sinusitis kronis berdasarkan pengalaman subjektif dari masing-masing partisipan. Selama proses wawancara, peneliti dilengkapi dengan pedoman umum, yang mencantumkan isu-isu yang harus diliput tanpa mencantumkan urutan pertanyaan. Wawancara yang dilakukan secara mendalam, dimana peneliti mengajukan pertanyaan mengenai berbagai segi kehidupan subjek dan dapat mengungkap data secara mendalam, personal dan sensitif. Peneliti mengajukan pertanyaan mengenai penyesuaian sosial serta penyakit sinusitis kronis secara mendalam. Jika peneliti menganggap data wawancara belum begitu jelas untuk dapat ditarik kesimpulannya maka peneliti akan melakukan probing pada partisipan.

2. Observasi

Selama wawancara berlangsung akan dilakukan observasi terhadap situasi serta perilaku yang muncul pada partisipan. Hasil observasi akan digunakan sebagai data pelengkap dari hasil wawancara. Adapun hal-hal yang akan diobservasi adalah lingkungan fisik temapat dilakukannya wawancara, penampilan fisik partisipan, sikap partisipan selama wawancara, hal-hal yang mengganggu selama wawancara dan hal-hal yang sering dilakukan partisipan selama wawancara. Menurut Poerwandari 2007, observasi bertujuan untuk mendeskripsikan setting yang dipelajari, aktivitas-aktivitas yang berlangsung, Universitas Sumatera Utara orang-orang yang terlibat dalam aktivitas, dan makna kejadian dilihat dari perspektif mereka yang terlibat dalam kejadian yang diamati tersebut.

E. Teknik Pengambilan Partisipan