menyerap gagaasan, pendapat, pengalaman, pesan dan perasaan yang dilisankan atau dituliskan.
Bahan ajar penguasaan diambil dari bahan berbicara dan menulis yang meliputi pengembangan kemampuan pengungkapan gagasan, pendapat,
pengalaman, pesan dan perasaan. Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP SD atau MI kelas V
terdapat standar kompetensi yaitu memahami cerita tentang suatu peristiwa dan cerita pendek anak yang disampaikan secara lisan. Adapun kompetensi dasar yang
termuat adalah mengidentifikasi unsur cerita tokoh, tema, latar, amanat Depdiknas, 2006: 130. Berdasarkan uraian diatas diharapkan siswa mampu
memahami cerita pendek anak yan dibacakan secara lisan dan mengidentifikasi unsur-unsur cerita.
3. Pembelajaran mendengarkan
a. Pengertian mendengarkan Setiap hari baik secara sadar maupun tanpa kita sadari kita melakukan
kegiatan mendengarkan. Kita bisa mendengarkan orang lain yang sedang berbicara, mendengarkan suara-suara, lagu dan sebagainya. Mendengarkan ini
juga sering disebut dengan kegiatan menyimak. Menurut Burhan dalam Ariyani, 2009: 6 “mendengarkan adalah suatu proses menangkap, memahami dan
mengingat dengan sebaik-baiknya apa yang didengarnya atau sesuatu yang dikatakan oleh orang lain kepadanya”. Sehingga pada saat mendengarkan kita
akan mencoba memahami dan menerjemahkan apa yang dikatakan orang lain kepada kita.
Dalam proses tersebut terdapat tiga tahapan proses mendengarkan yaitu sebagai berikut: 1 tahap menangkap dengan sebaik-baiknya apa yang
didengarnya atau sesuatu yang dikatakan oleh orang lain kepadanya, 2 tahap memahami dengan sebaik-baiknya apa yang didengarnya atau sesuatu yang
dikatakan orang lain kepadanya, 3 tahap mengingat dengan sebaik-baiknya apa yang didengarnya atau sesuatu yang dikatakan orang lain kepadanya.
Tahap menangkap dengan sebaik-baiknya merupakan tahap awal. Tahap ini sangat penting untuk menentukan keberhasilan mendengarkan. Pada tahap ini
dibutuhkan kosentrasi yang sangat tinggi, agar hasil dengaran sesuai dengan yang disampaikan oleh orang lain kepadanya. Selanjutnya, hasil dengaran tersebut
12
harus dipahami, lalu diterjemahkan dengan kata-kata sendiri dengan tujuan agar mudah diingat. Oleh karena itu tahap berikutnya adalah mengingat dengan
sebaik-baiknya apa yang didengarnya atau sesuatu yang dikatakan orang lain kepadanya.
b. Tujuan mendengarkan Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu berkomunikasi lisan dengan orang
lain untuk berbagai tujuan. Dalam komunikasi tersebut kita akan menyampaikan dan menerima informasi. Proses penyampaian informasi secara lisan disebut
berbicara. Sedangkan proses menerima informasi disebut mendengarkan. Tujuan orang melakukan mendengarkan bermacam-macam, Tarigan dalam Ariyani,
2009: 6 menjelaskan ”tujuan mendengarkan adalah untuk: 1 memperoleh informasi yang ada hubunganya dengan profesi, 2 meningkatkan keefektifan
berkomunikasi, 3 Mengumpulkan data untuk membuat keputusan, 4 Memberikan respon yang tepat”.
Dengan demikian tujuan orang mendengarkan berbeda-beda sesuai dengan kebutuhanya masing-masing. Namun pada umumya orang mendengarkan adalah
untuk berkomunikasi dengan orang lain. Setelah proses mendengarkan kita akan mencoba memahami dengan sebaik-baiknya kemudian memberikan tanggapan
atau respon yang tepat. Selain untuk berkomunikasi, mendengarkan juga bertujuan untuk mengumpulkan data untuk membuat suatu keputusan.
Tujuan mendengarkan menurut Standar Isi, dalam permen No.22 tahun 2006 tentang standar isi terdapat tujuan mendengarkan bagi siswa sekolah dasar.
Tujuan tersebut terimplisit dalam standar kompetensi. Untuk mengetahui tujuan mendengarkan bagi siswa sekolah dasar, berikut ini peneliti kutipkan standar
kompetensi diatas: 1 mendengarkan penjelasan tentang petunjuk denah, 2 mendengarkan
pengumuman dan pembacaan pantun, 3 memahami penjelasan narasumber dan cerita rakyat secara lisan, 4 Memahami cerita tentang suatu peristiwa
dan cerita pendek anak yang disampikan secara lisan, 5 memahami teks dan cerita anak yang dibacakan, 6 mamahami wacana lisan tentang berita
dan drama pendek.
Berdasarkan standar kompetensi diatas dapat dijelaskan tujuan pembelajaran mendengarkan bagi siswa sekolah dasar adalah untuk memahami:
13
1 penjelasan tentang petunjuk denah, 2 pengumuman, 3 pantun, 4 penjelasan narasumber, 5 cerita rakyat, 6 cerita tentang suatu peristiwa, 8
cerita pendek anak, 9 wacana lisan, 10 berita, 11 drama pendek c. Jenis-jenis mendengarkan
Menurut Tarigan dalam Ariyani, 2009: 8 membagi jenis mendengarkan atas dasar proses mendengar diperoleh dari dua jenis, yaitu: 1 Mendengarkan
ekstensif adalah proses mendengarkan yang dilakukan dalam kehidupan sehari- hari, seperti: mendengarkan siaran radio, televisi, percakapan orang dipasar,
pengumuman, dan sebagainya. 2 Mendengarkan intensifadalah proses mendengarkan yang dilakukan dengan sungguh-sungguh dengan kosentrasi yang
tinggi untuk menangkap, memahami dan m engingat informasinya. Kamidjan dan Suyono dalam Ariyani, 2009: 9 menjelaskan “Mendengarkan intensif adalah
mendengarkan pemahaman yaitu proses mendengarkan dengan tujuan memahai makna pembicaraan dengan baik. Berbeda dengan mendengarkan ekstensif yang
lebih menekankan pada hiburan, kontak sosial, dan sebagainya”. d. Tahapan mendengarkan
Dalam proses mendengarkan melalui beberapa tahapan-tahapan tertentu. Menurut Tarigan dalam Ariyani, 2009: 9 menjelaskan “tahapan-tahapan
mendengarkan yaitu tahap mendengarkan, memahami, menginterpretasi, dan tahap mengevaluasi”.
Tahap mendengarkan merupakan tahap pembicaraan. Dimana dalam tahap ini kita baru mendengar segala sesuatu yang dikemukakan oleh sang pembicara
dalam ujaran atau pembicaranya. Jadi pada tahap ini kita hanya mendengarkan saja. Tahap memahami adalah tahap memahami isi pembicaraan. Setelah kita
mendengar maka ada keinginan bagi kita untuk mengerti atau memahami dengan baik isi pembicaraan yang disampaikan oleh sang pembicara. Tahap
menginterpretasi adalah tahap menafsirkan isi yang tersirat dalam pembicaraan. Pada tahap ini, selain mendengarkan juga dituntut untuk memahami mengenai apa
yang disimak. Jadi bukan hanya sekedar menyimak, tetapi sudah ada peningkatan dalam pemahaman. Tahap mengevaluasi adalah tahap menerima pesan, ide, dan
pendapat yang disampaikan oleh pembicara yang selanjutnya menanggapinya. e. Faktor-faktor yang mempengaruhi mendengarkan
14
Banyak sekali faktor yang mempengaruhi dalam proses mendengarkan. Mulai dari faktor yang berasal dari dalam diri orang yang mendengarkan maupun
faktor diluar diri orang yang melakukan proses mendengarkan. Faktor-faktor ini yang nantinya akan mempengaruhi keberhasilan dari kegiatan mendengarkan.
Tarigan dalam Ariyani, 2009: 9 menjelaskan bahwa ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan mendengarkan yaitu faktor fisik, psikologis,
pengalaman, sikap, motivasi, jenis kelamin, dan yang lainya. Telinga yang kurang sehat akan mempengaruhi pendengaran. Begitu pula
apabila kita berprasangka buruk atau kurangnya simpati terhadap pembicara, egois terhadap masalah pribadi, berpandangan sempit terhadap isi pembicaraan,
kebosanan atau kejenuhan yang menyebabkan tidak adanya perhatian terhadap pokok pembicaraan,dan sikap tidak senang terhadap pembicara akan
mempengaruhi proses mendengarkan. Seseorang yang memiliki pengalaman luas terhadap isi pembicaraan dan
ditambah dengan penguasaan kosa kata yang lebih akan dapat melakukan proses mendengarkan dengan baik. Sikap menerima atau sikap menolak akan
mempengaruhi proses mendengarkan. Orang akan bersikap menerima pada hal- hal yang menarik dan menguntungkan baginya, tetapi ia akan bersikap menolak
pada hal-hal yang besifat tidak menarik dan tidak menguntungkan baginya. Kedua hal ini memberikan dampak pada pendengar yaitu dampak positif dan dampak
negatif. Apabila seseorang memiliki motivasi yang kuat untuk mengerjakan
sesuatu, maka dapat diharapkan hasilnya sangat memuaskan. Begitu pula halnya dalam mendengarkan. Dalam proses mendengarkan kita melibatkan sistem
penilaian diri. Bila kita menilai isi pembicaraan itu berharga bagi kita, maka kita akan bersemangat mendengarkanya.
Gaya mendengarkan seorang pria dengan gaya mendengarkan seorang wanita berbeda. Gaya mendengarkan seorang pria biasanya bersifat objektif, aktif,
keras hati, analitik, rasional, keras kepala atau tidak maju mundur, mudah dipengaruhi, mudah mengalah dan emosional. Sedangkan gaya mendengarkan
seorang perempuan pada umumnya bersifat pasif, lembut, tidak mudah
15
dipengaruhi, mengalah dan tidak emosi. Oleh karena itu jenis kelamin mempengaruhi proses mendengarkan.
4. Cerita pendek anak