Selain itu, Anni 2004: 4 menyatakan “hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktifitas belajar”.
Perolehan-perolehan aspek tingkah laku itu tergantung pada apa yang dipelajari oleh pembelajar. Oleh karena itu apa bila pembelajar mempelajari pengetahuan
tentang konsep, maka perubahan tingkah laku yang diperoleh adalah berupa penguasaan konsep. Dalam pembelajaran, perubahan tingkah laku yang harus
dicapai oleh pembelajar setelah melakukan aktifitas belajar dirumuskan dalam tujuan pembelajaran.
Hasil belajar dapat dilihat dari hasil nilai ulangan harian formatif, nilai ulangan tengah semester subsubmatif, dan nilai ulangan semestersubmatif.
Dalam penelitian ini hasil belajar diketahui dari nilai Post-test bahasa Indonesia materi Cerita Pendek Anak yang dilakukan pada akhir pembelajaran.
2. Kurikulum pembelajaran bahasa Indonesia kelas V sekolah dasar
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar dan tujuan pendidikan tertentu Mulyasa, 2007: 46. Tujuan tertentu meliputi tujuan pendidikan nasional
serta kesesuaian dengan khasanah, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan, dan peserta didik. Oleh sebab itu, kurikulum disusun oleh satuan pendidikan
untuk memunngkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP yang mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan
pendidikan nasional sesuai dengan aturan Departemen Pendidikan Nasional yang telah menetapkan kerangka dasar Standar Kompetensi Lulusan SKL, Standar
Kompetensi SK, dan Kompetensi Dasar KD. Standar kompetensi mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia
berorientasi pada hakikat pembelajaran bahasa, yaitu belajar berbahasa adalah belajar berkomunikasi dan belajar sastra adalah belajar menghargai manusia dan
nilai-nilai kemanusiaannya Depdiknas, 2003: 5. Oleh karena itu, pembelajaran
10
bahasa dan sastra Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa untuk berkomunikasi, baik secara lisan maupun tertulis. Standar kompetensi ini
dimaksudkan agar siswa siap mengakses situasi dan perkembangan multiglobal dan lokal yang berorientasi pada keterbukaan dan kemasadepanan. Kurikulum ini
diarahkan agar siswa terbuka terhadap beraneka ragam informasi yang hadir di sekitarnya. Disamping itu, diharapkan mereka dapat menyaring hal-hal yang
berguna, belajar menjadi diri sendiri, dan menyadari akan eksistensi budayanya sehingga tidak tercabut dari lingkungannya.
Dengan standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia ini diharapkan 1 peserta didik dapat mengembangkan potensinya sesuai dengan
kemampuan, kebutuhan, dan minatnya, serta dapat menumbuhkan penghargaan terhadap hasil karya kesastraan dan hasil intelektual bangsa sendiri, 2 guru dapat
memusatkan perhatian kepada pengembangan kompetensi bahasa peserta didik dengan menyediakan berbagai kegiatan berbahasa dan sumber belajar, 3 guru
lebih mandiri dan leluasa dalam menentukan bahan ajar kebahasaan dan kesastraan sesuai dengan kondisi lingkungan sekolah dan kemampuan peserta
didiknya, 4 orang tua dan masyarakat dapat secara aktif terlibat dalam pelaksanaan program kebahasaan daan kesastraan di sekolah, 5 sekolah dapat
menyusun program pendidikan tentang kebahasaan dan kesastraan sesuai dengan keadaan peserta didik dan sumber belajar yang tersedia, 6 daerah dapat
menentukan bahan dan sumber belajar kebahasaan dan kesastraan sesuai dengan kondisi dan kekhasan daerah dengan tetap memperhatikan kepentingan nasional
Depdiknas, 2006: 120 Ruang lingkup pengajaran bahasa Indonesia mencakup komponen
kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra yang meliputi aspek mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis Depdiknas, 2003: 8. Pada
KTSP tujuan mata pelajaran bahasa indonesia disajikan agar peserta didik memiliki keterampilan berbahasan, peguasaan pengetahuan, dan penggunaan
kemampuan imajinatif. Bahan pelajaran pemahaman diambilkan dari bahan mendengarkan
menyimak dan membaca yang meliputi pengembangan kemampuan untuk
11
menyerap gagaasan, pendapat, pengalaman, pesan dan perasaan yang dilisankan atau dituliskan.
Bahan ajar penguasaan diambil dari bahan berbicara dan menulis yang meliputi pengembangan kemampuan pengungkapan gagasan, pendapat,
pengalaman, pesan dan perasaan. Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP SD atau MI kelas V
terdapat standar kompetensi yaitu memahami cerita tentang suatu peristiwa dan cerita pendek anak yang disampaikan secara lisan. Adapun kompetensi dasar yang
termuat adalah mengidentifikasi unsur cerita tokoh, tema, latar, amanat Depdiknas, 2006: 130. Berdasarkan uraian diatas diharapkan siswa mampu
memahami cerita pendek anak yan dibacakan secara lisan dan mengidentifikasi unsur-unsur cerita.
3. Pembelajaran mendengarkan