92
9. KebijakanPeraturan Pemerintah Pada umumnya, kegiatan usaha Wintermar dan anak
Perusahaan yang bergerak di bidang usaha pelayaran akan sangat tergantung pada kebijakan Pemerintah indonesia
baik secara langsung maupun tidak langsung serta peraturan danatau perjanjiankesepakatan dengan Pemerintah
asing. Pemerintah indonesia pada suatu waktu dapat menerbitkan, mengubah atau menerapkan kebijakan baru
dalam bidang pelayaran yang menyangkut berbagai aspek seperti perpajakan, diplomasi, keamanan, undang-undang
yang berkaitan dengan lingkungan hidup atau sosial yang semuanya itu tidak berada di bawah kendali Wintermar.
Jika peraturan lokal dan internasional, termasuk peraturan lingkungan, yang berlaku untuk industri perkapalan menjadi
lebih ketat di masa yang akan datang, biaya Wintermar untuk melakukan bisnis atau kesesuaian dengan peraturan tersebut
dapat bertambah. Baik Wintermar, anggota Dewan Komisaris maupun Direksi tidak pernah menerima sanksi administrasi
baik dari otoritas pasar modal dan otoritas lainnya selama tahun 2015.
Perkara Penting yang Sedang Dihadapi Anak Perusahaan pada 2016
1. Di tahun 2016, PT PSV indonesia, entitas anak Perusahaan dengan kepemilikan 51 menjalani banding atas 6 enam
sengketa pajak di Pengadilan Pajak sehubungan dengan penolakan atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar SKPKB
atas penggenaan: 1 Pajak Penghasilan Pasal 26 pada tahun 2010 dengan
Nomor Sengketa No. 13-104006-2010 dengan nilai SKPKB Rp.12.123.317.623
2 Pajak Pertambahan Nilai PPN Barang dan Jasa atas Pemanfaatan BKP Tidak Berwujud dari Luar Daerah Pabean
pada tahun 2010 dengan Nomor Sengketa No. 16-104008- 2010 dengan nilai SKPKB Rp.5.942.583.301
3 Pajak Penghasilan Pasal 21 pada tahun 2010 dengan Nomor Sengketa No. 10-104004-2010 dengan nilai SKPKB
Rp.333.561.216,- 4 Pajak Penghasilan Badan pada tahun 2010 dengan Nomor
Sengketa No. 15-104007-2010 dengan nilai SKPKB Rp. 2.243.699.980,-
5 Pajak Penghasilan Pasal 23 pada tahun 2010 dengan Nomor Sengketa No. 12-104005-2010 dengan nilai SKPKB
Rp.260.047.908,- 6 Pajak Penghasilan Pasal 21 pada tahun 2010 dengan
Nomor Sengketa No. 10-088232-2011 dengan nilai SKPKB Rp.924.719.160,-
2. Di tahun 2016, PT Fast Ofshore indonesia yang merupakan anak Perusahaan dengan kepemilikan 51 tengah menunggu
use of iDR for many transactions require Wintermar to constantly monitor foreign
currency exposure and hedge foreign currency liabilities if necessary. in
addition, Wintermar and its subsidiaries have entered into derivative contracts
to fix interest rates on long term loans to avoid cost fluctuations.
9. Government PoliciesRegulations in general, Wintermar’s business
activities are highly dependent on the policies of the indonesian Government,
whether directly or indirectly, and also on international maritime regulations,
admiralty laws andor agreements with foreign governments. The indonesian
Government may from time to time issue , amend, or apply new policies
in the shipping sector which relate to various aspects such as taxation,
diplomacy, security, laws concerning the environment or social, all of which
are beyond Wintermar’s control. if local and international regulations,
including environmental regulations applicable to the shipping industry
become more stringent in the future, the Company’s cost of doing business
or compliance with such regulations could increase. Neither the Company,
the Board of Commissioners nor the Board of Directors has received any
administrative sanctions from capital market or other authority during 2015.
Important Cases Faced by Subsidiaries in the Period 2016
1. in 2016, PT PSV indonesia, a 51 owned subsidiary, faced 6 tax cases in the
court of appeal as following tax matters regarding the rejection of SKPKB on:
1 PPH26 in 2010 Case No: 13-104006- 2010 with amount Rp.12.123.317.623
2 Value Added Tax VAT on goods and services BKP intangible Utilization of
Foreign Customs Area in 2010 Case No: 16-104008-2010 with amount
Rp.5.942.583.301 3 PPH21 in 2010 Case No. 10-104004-
2010 with amount Rp.333.561.216 4 Corporate tax in 2010 Case No. 15-
104007-2010with amount
93
PT Wintermar Ofshore Marine Tbk Annual Report 2016
proses persidangan banding atas 4 empat sengketa pajak di Pengadilan Pajak sehubungan dengan penolakan atas SKPKB
dengan pengenaan: 1 Pajak Penghasilan Pasal 21 pada tahun 2010 dengan
Nomor Sengketa No. 10-106907-2010 dengan nilai SKPKB Rp.17.901.407,-
2 Pajak Penghasilan Pasal 23 pada tahun 2010 dengan Nomor Sengketa No. 12-106908-2010 dengan nilai SKPKB
Rp.68.499.587,- 3 Pajak Penghasilan Pasal 26 pada tahun 2010 dengan
Nomor Sengketa No. 13-106909-2010 dengan nilai SKPKB Rp.133.746.443,-
4 Pajak Penghasilan Badan pada tahun 2010 dengan Nomor Sengketa No. 15-106910-2010 dengan nilai SKPKB
Rp.1.167.192.010,- 3. Pada tahun 2016, PT Hammar Marine Ofshore, entitas anak
Wintermar dengan kepemilikan 60, telah memenangkan Satu 1 perkara dengan nomor 99-075840-2013.
Kemenangan ini berupa dikabulkannya gugatan entitas anak Wintermar oleh Mahkamah Agung melalui putusan
Pengadilan Pajak dengan surat putusan No.55563PPM. iB992014 tanggal 24 September 2014 atas gugatannya
terhadap Surat Pemberitahuan Pembatalan Surat Keterangan Bebas SKB PPN Atas Penyerahan Barang Kena Pajak
Tertentu senilai Rp.3.848.850.000. Namun pada tanggal 19 Desember 2014 pihak Direktorat Jenderal Pajak mengajukan
Peninjauan Kembali melalui Surat Peninjauan Kembali No.5273A.S-7710WPJ.05KP.07092013. Hingga saat
ini proses Peninjuan Kembali masih berlangsung di Mahkamah Agung.
4. Pada tahun 2016, PT Win Maritim, entitas anak Wintermar dengan kepemilikan 99, tengah menjalani proses peninjauan
kembali di Mahkamah Agung atas sengketa pajak di Pengadilan Pajak dengan nomor sengketa 16-105005-2013
mengenai Barang Kena Pajak Tertentu pada tahun 2013 dengan nilai sebesar Rp. 3.848.850.000,-
Seluruh perkara dari anak Perusahaan yang terjadi dan berlangsung pada tahun 2016 tidak mempengaruhi kondisi
Wintermar secara signifikan.
Sanksi Administratif
Pada tanggal 11 Januari 2016, Wintermar menerima surat Peringatan Pertama dari PT Bursa Efek indonesia sehubungan
dengan keterlambatan penyampaian Rencana Penyelenggaraan Public Expose Tahunan Wintermar.
Rp.2.243.699.980 5 PPH23 in 2010 Case No. 12-104005-
2010 with amount Rp.260.047.908 6 PPH21 in 2011 Case No. 12-10-088232-
2011 with amount Rp.924.719.160 2. in 2016, PT Fast Offshore indonesia,
a 51 owned subsidiary faced 4 tax cases in the court of appeal as following
tax matters regarding the rejection of SKPKB on:
1 PPH21 in 2010 Case No: 10-106907- 2010 with amount Rp.17.901.407
2 PPH23 in 2010 Case No. 12-106908- 2010 with amount Rp.68.499.587
3 PPH26 in 2010 Case No. 13-106909- 2010 with amount Rp.133.746.443
4 Corporate tax in 2010 Case No. 15-106910-2010 with amount
Rp.1.167.192.010 3. in 2016, PT Hammar Marine Ofshore,
a 60 owned subsidiary has won 1 case No. 99-075840-2013. This victory
was granted through Supreme Court Decision with letter ruling No.55563
PPM.iB992014 dated 24 September 2014 for the entity’s lawsuit regarding
VAT on Taxable GoodsSKB PPN for the amount of Rp.3,848,850,000. However
on 19 December 2014, Directorate General Tax appeal for Judicial Review
through its letter No.5273A.S-7710 WPJ.05KP.07092013. The process of
judicial review is still in the process in the Supreme Court.
4. in 2016, PT Win Maritim, a 99 owned subsidiary, faces a tax case which is still
in the process of judicial review in the Supreme Court Case No. 16-105005-2013
concerning Certain Taxable Goods in 2013 with amount Rp. 3.848.850.000
All tax cases of the subsidiary which occurred in 2016 do not have any significant
afect to the condition of Wintermar.
Administrative Sanctions
On 11 January 2016, Wintermar received an Administrative Sanction Letter from
indonesian Stock Exchange related to the late submission regarding the plan to hold
the Company’s Annual Public Expose.