Tabel 2.1 Faktor keutaman untuk berbagai kategori gedung dan bangunan RSNI 03-
1726-201x Lanjutan
- Bangunan-bangunan monumental - Gedung sekolah dan fasilitas pendidikan
-
- -
- -
-
Gedung dan struktur lainnya yang dibutuhkan untuk mempertahankan fungsi struktur bangunan lain yang masuk ke dalam kategori risiko IV.
IV
Struktur tambahan termasuk menara telekomunikasi, tangki penyimpanan bahan bakar, menara pendingin, struktur stasiun listrik, tangki air pemadam kebakaran atau struktur
rumah atau struktur pendukung air atau material atau peralatan pemadam kebakaran yang disyaratkan untuk beroperasi pada saat keadaan darurat
Rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya yang memiliki fasilitas bedah dan unit gawat darurat
Tempat perlindungan terhadap gempa bumi, angin badai, dan tempat perlindungan darurat lainnya
Fasilitas kesiapan darurat, komunikasi, pusat operasi dan fasilitas lainnya untuk tanggap darurat
Pusat pembangkit energi dan fasilitas publik lainnya yang dibutuhkan pada saat keadaan darurat
Gedung dan struktur lainnya yang ditunjukkan sebagai fasilitas yang penting, termasuk, tetapi tidak dibatasi untuk:
Fasilitas pemadam kebakaran, ambulans, dan kantor polisi, serta garasi kendaraan darurat
dibutuhkan pintu masuk untuk operasional dari struktur bangunan yang bersebelahan, maka struktur bangunan yang bersebelahan tersebut harus didesain sesuai dengan kategori resiko
IV.
Tabel 2.2 Faktor keutaman gempa RSNI 03-1726-201x
IV 1,5
Kate gori risiko Faktor ke utamaan ge mpa,
Ie
I atau II 1,0
III 1,25
2.1.2. Klasifikasi Situs dan Parameter
Prosedur untuk klasifikasi suatu situs untuk memberikan kriteria seismik adalah berupa faktor-faktor amplifikasi pada bangunan. Dalam perumusan kriteria seismik suatu bangunan
di permukaan tanah atau penentuan amplifikasi besaran percepatan gempa puncak dari batuan
Universitas Sumatera Utara
dasar ke permukaan tanah untuk suatu situs, maka situs tersebut harus diklasifikasi terlebih dahulu. Profil tanah di situs harus diklasifikasikan berdasarkan profil tanah lapisan 30 m
paling atas. Penetapan kelas situs harus melalui penyelidikan tanah di lapangan dan di laboratorium, yang dilakukan oleh otoritas yang berwenang atau ahli desain geoteknik
bersertifikat. Tabel 2.3 berisi klasifikasi situs tanah yang diperlukan dalam perumusan criteria seismik suatu bangunan.
Tabel 2.3 Klasifikasi situs
Kelas Situs mdetik
atau kPa
SA batuan keras 1500
NA NA
SB batuan 750 sampai 1500
NA NA
SC tanah keras, sangat padat dan
batuan lunak 350 sampai 750
50 ≥ 100
SD tanah sedang 175 sampai 350
15 sampai 50 50 sampai 100
SE tanah lunak 175
15 50
Atau setiap profil tanah yang mengandung lebih dari 3 m tanah dengan karakteristik sebagai berikut :
1. Indeks plastisitas, PI 20,
2. Kadar air,
3. Kuat geser niralir
SF tanah khusus, yang membutuhkan
investigasi geoteknik spesifik
dan analisis respons spesifik-situs yang
mengikuti Pasal 6.10.1
Setiap profil lapisan tanah yang memiliki salah satu atau lebih dari karakteristik berikut:
- Rawan dan berpotensi gagal atau runtuh akibat beban gempa seperti
mudah likuifaksi, lempung sangat sensitive, tanah tersementasi lemah -
Lempung sangat organic danatau gambut ketebalan H 3m -
Lempung berplastisitas sangat tinggi ketebalan H 7,5 m dengan Indeks Plastisitas PI 75
Lapisan lempung lunaksetengah teguh dengan ketebalan H 35 m dengan
Universitas Sumatera Utara
Nilai harus ditentukan sesuai dengan persamaan 2.1.
∑ ∑
= =
=
n i
si i
n i
i s
v d
d v
1 1
2.1
Keterangan: d
i
= tebal setiap lapisan antara kedalaman 0 sampai 30 meter; v
si
= kecepatan gelombang geser lapisan i dalam satuan mdetik;
∑
= n
i i
d
1
= 30 meter
Nilai dan harus ditentukan sesuai dengan persamaan 2.2 dan 2.3.
∑ ∑
= =
=
n i
i i
n i
i
N d
d N
1 1
2.2
Dimana
i
N dan
i
d dalam persamaan 2 berlaku untuk tanah non-kohesif, tanah kohesif, dan lapisan batuan.
∑
=
=
m i
i i
s ch
N d
d N
1
2.3
Dimana
i
N dan
i
d dalam persamaan 3 berlaku untuk tanah non-kohesif saja, dan
∑
=
=
m i
s i
d d
1
∑
=
=
m j
s i
d d
1
, di mana
s
d adalah ketebalan total dari lapisan tanah non-kohesif di
dalam 30 m lapisan paling atas.
i
N adalah tahanan penetrasi standar 60 persen energi N
60
Universitas Sumatera Utara
yang terukur langsung di lapangan tanpa koreksi, dengan nilai tidak lebih dari 305 pukulanm. Jika ditemukan perlawanan lapisan batuan, maka nilai
i
N tidak boleh diambil lebih dari 305 pukulanm.
2.1.3. Parameter Percepatan Gempa