Periode Fundamental Pendekatan Kinerja Struktur Gedung

2.1.5. Periode Fundamental Pendekatan

Perioda fundamental pendekatan T a , dalam detik, harus ditentukan dengan menggunakan persamaan 2.8. x n t a h C T = 2.8 Keterangan: h n = ketinggian struktur di atas dasar sampai tingkat tertinggi struktur ,m; C t = koefisien yang ditentukan dari Tabel 2.6; x = koefisien yang ditentukan dari Tabel 2.6; Tabel 2.6 Koefisien C t dan x Tipe Struktur C t x Sistem rangka pemikul momen di maan rangka memikul 100 persen gaya gempa yang disyaratkan dan tidak dilingkupi atau dihubungkan dengan komponen yang lebih kaku dan akan mencegah rangka dari defleksi jika dikenai gaya gempa: Rangka baja pemikul momen 0,0724 a 0,80 Rangka beton pemikul momen 0,0466 a 0,90 Rangka baja dengan bresing eksentris 0,0731 a 0,75 Rangka baja dengan bresing terkekang terhadap tekuk 0,0731 a 0,75 Semua sistem struktur lainnya 0,0488 a 0,75

2.1.6. Kinerja Struktur Gedung

Kinerja struktur gedung dipengaruhi adanya simpangan antar tingkat, akibat pengaruh gempa rencana. Penentuan simpangan antar lantai tingkat disain Δ harus dihitung sebagai perbedaan defleksi pada pusat massa di tingkat teratas dan terbawah yang ditinjau. Apabila pusat massa tidak terletak segaris dalam arah vertical, diijinkan untuk menghitung defleksi di dasar tingkat berdasarkan proyeksi vertical dari pusat massa tingkat di atasnya. Universitas Sumatera Utara Defleksi pusat massa di tingkat x, δ x , dalam mm harus ditentukan sesuai dengan persamaan 2.9. e xe d x I C δ δ × = 2.9 Keterangan: C d = faktor pembesaran defleksi; δ xe = defleksi pada lokasi yang diisyaratkan, yang ditentukan dengan analisis elatis, mm; I e = faktor keutamaan. Simpangan antar tingkat desain Δ yang ditentukan tidak boleh melebihi simpangan antar lantai ijin Δ a seperti yang didapatkan dari Tabel 2.7 untuk semua tingkat. Tabel 2.7 Simpangan antar lantai izin Δ a Struktur Kategori Resiko I atau II III IV Struktur, selain dari struktur dinding geser batu bata, 4 tingkat atau kurang dengan dinding interior, partisi, langit-langit dan sistem dinding eksterior yang telah didesain untuk mengakomodasi simpangan antar lantai 0,025 h sx 0,025 h sx 0,025 h sx Struktur dinding geser kantilever batu bata 0,010 h sx 0,010 h sx 0,010 h sx Struktur dinding geser batu bata lainnya 0,007 h sx 0,007 h sx 0,007 h sx Semua struktur lainnya 0,020 h sx 0,015 h sx 0,010 h sx Keterangan: h sx = tinggi tingkat di bawah tingkat x. Universitas Sumatera Utara 2.2. Peraturan Pembebanan Berdasarkan RSNI 03-1727-201x 2.2.1. Beban Mati