untuk dapat memperbaiki struktur, walaupun secara ekonomis tidak dilaksanakan. Ketika kerusakan dari struktur tidak mendekati resiko keruntuhan, perlu adanya perbaikan
secara hati-hati atau tindakan memasang bracing sementara. d.
Taraf keamanan terbatas Limited Safety. Taraf ini bukan merupakan level spesifik, tetapi merupakan taraf diantara Life Safety dan
Structural Stability. e.
Taraf stabilitas struktur Collapse Prevention atau Structural Stability, “CP”. Gedung berada pada batas keruntuhan sebagian atau total. Kerusakan struktural terjadi,
berpotensi mengurangi kekakuan dan kekuatan dari sistem penahan gaya lateral dan mengurangi kapasitas untuk menahan gaya vertical. Komponen penting untuk menahan
beban gravitasi harus tetap dapat menahan beban gravitasi. Resiko korban jiwa mungkin ada.Struktur secara teknikal tidak dapat diperbaiki dan tidak aman ditempati kembali.
f. Taraf yang tidak diperhitungkan.
Taraf ini bukan merupakan tingkat kinerja, tetapi khusus untuk situasi dimana hanya untuk evaluasi seismic nonstructural atau retrofit.
Penjelasan khusus mengenai kondisi balok dan kolom pada berbagai kategori taraf kinerja dapat dilihat pada Tabel 3.6.
3.8. Klasifikasi Deformasi Batas
Nilai displacement yang dihasilkan dari setiap prosedur baik menggunakan capacity spectrum maupun displacement coefficient method, digunakan untuk mendapatkan nilai drift.
Nilai drift ini digunakan sebagai indicator kinerja dari struktur yang sedang dianalisis. Pada Tabel 3.8 memperlihatkan klasifikasi dari deformasi batas untuk berbagai macam
tingkat kinerja. Dimana maximum total drift didefinisikan sebagai rasio antar tingkat drift
Universitas Sumatera Utara
pada nilai perpindahan rencana. Sementara maximum inelastic drift didefinisikan sebagai bagian dari maximum total drift di luar titik leleh efektif.
Tabel 3.8 Deformasi batas untuk berbagai tingkat kinerja ATC-40
Performance Level Interstory
drift Limit Immediate
Occupancy Damage
control Life safety
Structural Stability
Maximum Total Drift
XmaxH 0,01
0,01-0,02 0,02
0,33V
i
P
i
Maximum Inelastic
Drift Limit 0,005
0,005-0,015 No Limit
No Limit V
P
i
H dri
Universitas Sumatera Utara
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Pemodelan Struktur
Struktur bangunan berupa portal gedung beton bertulang 3 dimensi seperti ditunjukkan pada Gambar 4.1. Struktur bangunan merupakan gedung 12 lantai dengan tinggi tiap lantai
adalah 3,5 m. Bangunan yang direncanakan terletak di kota Medan dengan fungsi bangunan untuk perkantoran. Gedung berada di atas tanah sedang dengan Situs SD. Ukuran bangunan
arah X dan Y adalah 24 dan 48 m. Denah bangunan ditunjukkan pada Gambar 4.2. Ukuran komponen bangunan dan penulangannya akan direncanakan untuk mampu memikul beban
gempa pada zona gempa yang ditentukan yaitu di kota Medan. Tabel 4.1 merangkum
beberapa informasi yang berhubungan dengan model bangunan yang akan dianalisis di dalam tugas akhir ini.
Tabel 4.1 Informasi model bangunan yang akan dianalisis
1. Fungsi bangunan
Gedung perkantoran 2.
Letak bangunan Kota Medan
3. Jenis tanah dasar
Tanah sedang situs SD 4.
Jumlah lantai 12 lantai
5. Tinggi total gedung
42 m 6.
Tinggi antar lantai 3,5 m
7. Panjang bangunan arah X
38 m = 24 m 8.
Panjang bangunan arah Y 68 m = 48 m
9. Faktor keutamaan gedung, I
1,0 10. Jenis sistem penahan gaya gempa
Rangka beton bertulang pemikul momen khusus 11. Koefisien modifikasi respons, R
8,0
Universitas Sumatera Utara