122
mempertanggungjawabkan kinerja operasional di bidangnya. b Dalam melaksanakan tugas dan kewajiban, Pejabat teknis BLUD
mempunyai fungsi sebagai penanggungjawab teknis di bidang masing- masing.
c Tanggung jawab pejabat teknis berkaitan dengan mutu, standarisasi, administrasi, peningkatan kualitas sumber daya manusia, dan
peningkatan sumber daya lainnya.
d. SDM BLUD
1 Pejabat pengelola dan pegawai BLUD dapat berasal dari pegawai negeri sipil PNS danatau non PNS yang profesional sesuai dengan kebutuhan.
2 Pejabat pengelola dan pegawai BLUD yang berasal dari non PNS dapat dipekerjakan secara tetap atau berdasarkan kontrak.
3 Syarat pengangkatan dan pemberhentian pejabat pengelola dan pegawai BLUD yang berasal dari PNS disesuaikan dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan. 4 Syarat pengangkatan dan pemberhentian pegawai BLUD yang berasal dari
non PNS diatur diatur oleh kepala daerah atas usul pemimpin BLUdan dilakukan berdasarkan pada prinsip efisiensi, ekonomis dan produktif dalam
meningkatkan pelayanan. e. Pejabat perbendaharaan pada BLU di lingkungan pemerintah daerah
1 Pejabat perbendaharaan pada BLU di lingkungan pemerintah daerahyang meliputi Pengguna Anggaran, Kuasa Pengguna Anggaran, Bendahara
Penerimaan, dan Bendahara Pengeluaran harus dijabat oleh pegawai negeri sipil.
2 Pemimpin BLUD-SKPD merupakan pejabat pengguna anggaranbarang daerah.
3 Pemimpin BLUD-Unit
Kerja merupakan
pejabat kuasa
pengguna anggaranbarang daerah pada SKPD induknya.
4 Dalam hal pemimpin BLUD-SKPD berasal dari non PNS, pejabat keuangan BLUD wajib berasal dari PNS yang merupakan pejabat pengguna
anggaranbarang daerah. 5 Dalam hal pemimpin BLUD-Unit Kerja berasal dari non PNS, pejabat
keuangan BLUD wajib berasal dari PNS yang merupakan pejabat kuasa pengguna anggaranbarang daerah pada SKPD induknya.
6 Pengangkatan dan pemberhentian pejabat pengelola dan pegawai BLUD yang berasal dari non PNS, diatur lebih lanjut dengan keputusan kepala daerah.
7 Status Kelembagaan a Dalam hal SKPD atau Unit Kerja yang menerapkan PPK-BLUD
merubah status kelembagaannya, berpedoman pada ketentuan peraturan perundang-undangan.
b Perubahan status kelembagaan, dapat berupa:
123
perubahan satuan kerja struktural menjadi non struktural atau sebaliknya;
perubahan organisasi, antara lain: penyempurnaan tugas, fungsi, struktur organisasi dan tata kerja.
f. STANDAR PELAYANAN MINIMAL SPM