13
Pembina sebagai nara sumber bimbingan teknis yang diselenggarakan oleh kementerian negaralembaga tertentu yang pesertanya adalah perwakilan dari
selurh BLU dalam lingkup kementerian tersebut. Dalam hal, Pembina mendatangi sasaran pembinaan atau menyelenggarakn
kegiatan yang mengundang sasaran pembinaan, Pembina atau penyelenggara kegiatan perlu dibekali dengan surat tugas dari pejabat yang berwenang Direktorat
Pembinaan PK BLU dan Kanwil Ditjen Perbendaharaan.
2. Pembinaan Tidak Langsung
Pembinaan tidak langsung adalah pembinaan yang dilakukan dengan melakukan interaksi tidak langsung dengan sasaran pembinaan. Dalam melakukan pembinaan
tidak langsung media komunikasi, baik cetak maupun elektronik, menjadi hal yang kruasial dalam menjembatani dialog antara Pembina dengan sasaran pembinaan.
Beberapa contoh dari pelaksanaan kegiatan pembinaan tidak langsung antara lain: Konsultasi sasaran pembinaan melaui surat menyurat
Penerbitan bulletin PKBLU oleh Subjek Pembinaan Penyusunan Frequent Asked Questions FAQs oleh Subjek Pembinaan yang
kemudian di-published, baik melalui media cetak maupun elektronik. Forum komunikasi melalui group chat atau email.
Berdasarkan output yang ingin dicapai, bentuk kegiatan pembinaan dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu: peningkatan kapasitas SDM, konsultasi dan monitoring dan
evaluasi.
1. Peningkatan Kapasitas SDM
Adalah salah satu bentuk kegiatan pembinaan yang ditujukan untuk meningkatkan wawasan, pengetahuan danatau keterampilan SDM mengenai PK BLU secara
umum.
2. Konsultasi
Bentuk lain dari pembinaan ialah berupa kegiatan konsultasi yang bertujuan untuk memberikan pemahaman yangs secara khusus diberikan untuk mengatasi
permasalahan yang dihadapi dalam mengimplementasikan PKBLU.
3. Monitoring dan Evaluasi
Monitoring dan evaluasi adalah salah satu bentuk kegiatan pembinaan yang ditujukan untuk melakukan pemantauan ataupun penilaian atas implementasi PK
BLU, baik sebagian maupun keseluruhan.
B. METODE PEMBINAAN
Untuk menghasilkan output dari setiap bentuk kegiatan, metode pembinaan digunakan sebagai alat yang digunakan dalam melaksanakan pembinaan. Jadi,
penggunaan metode pembinaan sangat tergantung pada output yang ingin dihasilkan dari kegiatan pembinaan. Adapun metode pembinaan, terdiri dari
1. Media edukasi
Media edukasi meliputi media yang dapat meningkatkan pemahaman dan wawasan mengenai PKBLU. Media edukasi dapat diterbikan baik dalam bentuk elektronik
14
maupun cetak. Media edukasi yang diterbitkan secara cetak, antara lain majalahbuletin selebaran sedangkan media edukasi yang menggunakan sarana
elektronik, antara lain ebook dan website.
2. Bimbingan Teknis dan Pelatihan
Adalah metode pembinaan dalam peningkatan kapasitas SDM yang dilakukan secara terstruktur. Pelaksanaan kegiatan Bimtek dan pelatihan perlu didahului
dengan analisa kebutuhan yang dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai kesenjangan wawasan, pengetahuan danatau keterampilan. Berdasarkan hasil
analisa kebutuhan, disusunlah kurikulum materi yang akan disampaikan dalam kegiatan.
Dalam rangka melakukan evaluasi terhadap keberhasilan kegiatan, pelaksanaan kegiatan dilengkapi dengan posttest danatau pretest untuk mengukur peningkatan
pemahaman yang didapat para peserta, antara sebelum mengikuti dengan setelah mengikuti bimtek atau pelatihan.
Posttestpretest dapat dibuat dengan panduan berikut ini: Soal-soal dalam posttest dan pretest dibuat sama dalam bentuk pilihan ganda
dengan 4 atau 5 pilihan jawaban Jumlah soal dibuat dalam kelipatan sepuluh, tergantung pada keluasan dan
kedalaman materi yang disampaikan Soal-soal dibuat dengan tingkat kesulitan mulai dari mudah hingga sulit,
dengan porsi sebagai berikut: mudah 30, sedang 40, sulit 30. Pelaksanaan bimbingan teknis dan pelatihan dapat dilakukan di kantor tempat
kedudukan pembina maupun sasaran pembinaan.
3. Sosialisasi
Merupakan metode pembinaan dalam rangka peningkatan kapasitas SDM yang menitikberatkan pada deseminasi atas peraturan atau regulasi yang baru
diterbitkan.
4. Help Desk
Merupakan metode pembinaan yang dilaksanakan untuk memberikan tanggapan informasi kepada para stakeholder terkait PK BLU yang dapat disampaikan dengan
cara tatap muka langsung maupun melalui telepon, email, web, atau faksimil.
5. Forum komunikasi