7
BAB III PERENCANAAN PEMBINAAN
A. PENDAHULUAN
Perencanaan merupakan proses mengidentifikasikan berbagai tujuan untuk kinerja organisasi di masa mendatang serta memutuskan tugas dan penggunaan sumber daya
yang diperlukan untuk mencapainya. Perencanaan berguna untuk menciptakan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan kegiatan perusahaan, dapat melakukan koreksi
atas penyimpangan sedini mungkin, mengidentifikasi hambatan-hambatan yang timbul, menghindari perubahan yang tidak terarah dan terkontrol. Oleh karena itu
perencanaan sangat penting dalam suatu kegiatan, termasuk kegiatan Pembinaan terkait PK BLU.
Pembinaan dilakukan secara sistematis dan terencana. Sistematik artinya bahwa setiap kegiatan pembinaan dilakukan saling terkait dengan pembagian kewenangan yang
jelas. Terencana artinya bahwa program pembinaan sudah melalui tahapan perencanaan. Namun, dalam implementasinya, apabila ada pertimbangan yang
mengharuskan, pembinaan insidentil dapat dilaksanakan. Perencanaan pembinaan untuk tahun berkenaan tahun 20xx disusun pada tahun anggaran sebelumnya
tahun 20xx-1, misalnya rencana pembinaan tahun 2016, disusun pada tahun 2015. Dalam melakukan perencanaan pembinaan, beberapa tahapan yang dilalui meliputi
1. Penyusunan Kerangka Pembinaan; 2. Penyusunan Rencana Pembinaan Tahunan RPT;
3. Koordinasi Rencana Pembinaan Tahunan.
B. PENYUSUNAN KERANGKA PEMBINAAN
Direktur Pembinaan PKBLU menyusun kerangka pembinaan yang akan dilakukan tahun
berikutnya dan
selanjutnya disampaikan
kepada Direktur
Jenderal Perbendaharaan untuk memperoleh penetapan. Penyusunan kerangka pembinaan
dimaksud dilakukan pada akhir bulan Mei tahun anggaran berkenaan. Kerangka Pembinaan yang sudah ditetapkan oleh Direktur Jenderal Perbendaharaan selanjutnya
harus sudah disampaikan kepada Kanwil Ditjen Perbendaharaan paling lambat Minggu Pertama bulan Juni tahun anggaran berkenaan. Penyusunan kerangka pembinaan
antara lain berdasarkan : a. evaluasi terhadap pelaksanaan pembinaan tahun berjalan,
b. fokus kebijakan prioritas, dan c. kapasitas dan kapabilitas sumber daya yang dimiliki.
Kerangka Pembinaan paling sedikit memuat: a. Pendahuluan
Bagian ini berisi informasi dasar hukum pelaksanaan pembinaan, latar belakang,maksud, dan tujuan pelaksanaan pembinaan.
b. Kondisi yang dihadapi dalam melaksanakan Pembinaan
8
Bagian ini berisi informasi kondisi yang dihadapi Direktorat Pembinaan PK BLU dan Kanwil
Ditjen Perbendaharaan
dalam Pembinaan
PKBLU, baik
berupa permasalahan
beserta rekomendasisaran
termasuk tindak
lanjut dari
rekomendasisaran tersebut, berdasarkan hasil pembinaan tahun-tahun sebelumnya dan tahun berjalan. Dalam menyajikan informasi, analisis dapat
dilakukan dengan menggunakan alat analisa untuk menghasilkan prioritas- prioritas dalam melakukan pembinaan.
c. Kebijakan Umum Pembinaan Dengan mempetimbangkan infomasi sebagaimana diuraikan pada bagian-bagian
sebelumnya, Direktorat Pembinaan PK BLU dan Kanwil Ditjen Perbendaharaan menyusun kebijakan umum pembinaan. Bagian ini antara lain menggambarkan
mengenai aspek-aspek apa saja dari PKBLU yang mendapat perlu perhatian untuk mendapatkan pembinaan.
d. Pembagian Peran Pembinaan Dalam bagian ini, diberikan gambaran mengenai peran dan koordinasi terkait
kewenangan pelaksanaan Pembinaan pada Direktorat Pembinaan PK BLU dan Kanwil Ditjen Perbendaharaan pada aspek-aspek apa saja dari PKBLU yang telah
ditetapkan dalam Bagian Kebijakan Umum Pembinaan. e. Jadwal Pembinaan, berupa time frame dari kegiatan pelaksanaan pembinaan yang
akan dilakukan selama satu tahun, disertai dengan fokus dan prioritas dari kegiatan pelaksanaan Pembinaan tersebut.
C. PENYUSUNAN RENCANA PEMBINAAN TAHUNAN RPT