Kerjasama Pengadaan Barang danatau Jasa

115

12. PENGELOLAAN BARANG ASET

a. Kerjasama

1 Untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan, BLUD dapat melakukan kerjasama dengan pihak lain berdasarkan prinsip efisiensi, efektivitas, ekonomis dan saling menguntungkan. 2 Kerjasama dengan pihak lain, antara lain berupa: a kerjasama operasi; Kerjasama operasi merupakan perikatan antara BLUD dengan pihak lain, rnelalui pengelolaan manajemen dan proses operasional secara bersama dengan pembagian keuntungan sesuai kesepakatan kedua belah pihak b sewa menyewa; sewa menyewa merupakan penyerahan hak penggunaanpemakaian barang BLUD kepada pihak lain atau sebaliknya dengan imbalan berupa uang sewa bulanan atau tahunan untuk jangka waktu tertentu, baik sekaligus maupun secara berkala. c usaha lainnya yang menunjang tugas dan fungsi BLUD. merupakan kerjasama dengan pihak lain yang menghasilkan pendapatan bagi BLUD dengan tidak mengurangi kualitas pelayanan umum yang menjadi kewajiban BLUD. 3 Hasil kerjasama merupakan pendapatan BLUD dan dapat dipergunakan secara langsung untuk membiayai pengeluaran sesuai RBA.

b. Pengadaan Barang danatau Jasa

1 Pengadaan barang danatau jasa pada BLUD dilaksanakan berdasarkan ketentuan yang berlaku bagi pengadaan barangjasa pemerintah. 2 Pengadaan barang danatau jasa dilakukan berdasarkan prinsip efisien, efektif, transparan, bersaing, adiltidak diskriminatif, akuntabel dan praktek bisnis yang sehat. 3 BLUD dengan status penuh dapat diberikan fleksibilitas berupa pembebasan sebagian atau seluruhnya dari ketentuan yang berlaku umum bagi pengadaan barang danatau jasa pemerintah, apabila terdapat alasan efektivitas danatau efisiensi. 4 Fleksibilitas diberikan terhadap pengadaan barang danatau jasa yang sumber dananya berasal dari: a jasa layanan; b hibah tidak terikat; c hasil kerja sama dengan pihak lain; dan d lain-lain pendapatan BLUD yang sah. 5 Pengadaan barang danatau jasa berdasarkan ketentuan pengadaan barang danatau jasa yang ditetapkan oleh pemimpinBLUD dan disetujui kepala daerah. 116 6 Ketentuan pengadaan barang danatau jasa yang ditetapkan pemimpin BLUD harus dapat menjamin ketersediaan barang danatau jasa yang lebih bermutu, iebih murah, proses pengadaan yang sederhana dan cepat serta mudah menyesuaikan dengan kebutuhan untuk mendukung kelancaran pelayanan BLUD. 7 Pengadaan barang danatau jasa yang dananya berasal dari hibah terikat dapat dilakukan dengan mengikuti ketentuan pengadaan dari pemberi hibah, atau ketentuan pengadaan barang danatau jasa yang berlaku bagi BLUD sepanjang disetujui pemberi hibah. 8 Pengadaan barang danatau jasa, dilakukan oleh pelaksana pengadaan. 9 Pelaksana pengadaan dapat berbentuk tim, panitia atau unit yang dibentuk oleh pemimpin BLUD yang ditugaskan secara khusus untuk melaksanakan pengadaan barang danatau jasa guna keperluan BLUD. 10 Pelaksana pengadaan terdiri dari personil yang 11 memahami tatacara pengadaan, substansi pekerjaankegiatan yang bersangkutan dan bidang lain yang diperlukan. 12 Penunjukan pelaksana pengadaan barang danatau jasa dilakukan dengan prinsip: a obyektifitas, dalam hal penunjukan yang didasarkan pada aspek integritas moral, kecakapan pengetahuan mengenai proses dan prosedur pengadaan barang danatau jasa, tanggung jawab untuk mencapai sasaran kelancaran dan ketepatan tercapainya tujuan pengadaan barang danatau jasa; b independensi, dalam hal menghindari dan mencegah terjadinya pertentangan kepentingan dengan pihak terkait dalam melaksanakan penunjukkan pejabat lain baik langsung maupun tidak langsung; dan c saling uji cross check, dalam hal berusaha memperoleh informasi dari sumber yang berkompeten, dapat dipercaya, dan dapat dipertanggungjawabkan untuk mendapatkan keyakinan yang memadai dalam melaksanakan penunjukkan pelaksana pengadaan lain. 13 Pengadaan barang danatau jasa diselenggarakan berdasarkan jenjang nilai yang diatur dalam peraturan kepala daerah.

c. Pengelolaan Barang