91
9. Satker BLU dapat melakukan perubahanpenyesuaian tata kelola maupun perubahan struktur organisasi. Perubahan tata kelola dan struktur organisasi
tersebut dilakukan dengan mengikuti peraturan atau ketentuan perundang- undangan yang berlaku.
E. Prosedur Pembinaan untuk Direktorat Pembinaan PK BLU dan Kanwil Ditjen
Perbendaharaan.
1. Memberikan arahan bahwa dalam hal satker BLU perlu mengubah status kelembagaannya termasuk perubahan menjadi satker strukturalnon-
struktural, harus berpedoman pada ketentuan yang ditetapkan oleh menteri yang bertanggung jawab di bidang pendayagunaan aparatur negara.
2. Memberikan arahan mengenai struktur organisasi BLU
19. PEJABAT PENGELOLA DAN KEPEGAWAIAN
A. Tujuan
1. Memberikan pemahaman tentang pejabat pengelola BLU. 2. Memberikan pemahaman tentang kewajiban pejabat pengelola BLU.
B. Dasar Hukum
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 74 Tahun 2012.
C. Dokumen yang Dibutuhkan
1. Dokumen Pola Tata Kelola BLU 2. Surat Keputusan MenteriPimpinan Lembaga mengenai organisasi dan tata
kelola BLU 3. Surat Keputusan Menteri Pimpinan Lembaga mengenai Tugas dan fungsi
pejabat pengelola
D. Kriteria
1. Pejabat pengelola BLU terdiri atas: a. Pemimpin;
b. Pejabat keuangan; dan c. Pejabat Teknis.
2. Sebutan pemimpin, pejabat keuangan, dan pejabat teknis dapat disesuaikan dengan nomenklatur yang berlaku pada instansi pemerintah
yang bersangkutan 3. Pemimpin BLU berfungsi sebagai penanggung jawab umum operasional dan
keuangan BLU yang berkewajiban: a. menyiapkan rencana strategis bisnis BLU;
b. menyiapkan RBA tahunan; c. mengusulkan calon pejabat keuangan dan pejabat teknis sesuai
dengan ketentuan yang berlaku; dan d. Menyampaikan pertanggungjawaban kinerja operasional dan keuangan
BLU.
92
4. Pejabat keuangan BLU berfungsi sebagai penanggung jawab keuangan yang berkewajiban:
a. mengkoordinasikan penyusunan RBA; b. menyiapkan dokumen pelaksanaan anggaran BLU;
c. melakukan pengelolaan pendapatan dan belanja; d. menyelenggarakan pengelolaan kas;
e. melakukan pengelolaan utang-piutang; f. menyusun kebijakan pengelolaan barang, aset tetap, dan investasi BLU;
g. menyelenggarakan sistem informasi manajemen keuangan; dan h. menyelenggarakan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan.
5. Pejabat teknis BLU berfungsi sebagai penanggung jawab teknis di bidang masing-masing yang berkewajiban:
a. menyusun perencanaan kegiatan teknis di bidangnya; b. melaksanakan kegiatan teknis sesuai menurut RBA; dan
c. mempertanggungjawabkan kinerja operasional di bidangnya. 6. Pejabat pengelola BLU dan pegawai BLU dapat terdiri atas pegawai
negeri sipil danatau tenaga profesional non-pegawai negeri sipil sesuai dengan kebutuhan BLU
7. Pejabat pengelola BLU dan pegawai BLU, termasuk tenaga teknis dan administratif yang berasal dari tenaga profesional non-pegawai negeri
sipil dapat dipekerjakan secara tetap atau berdasarkan kontrak. 8. Pejabat perbendaharaan pada BLU pada kementerian negaralembaga
yang meliputi Kuasa Pengguna Anggaran, Bendahara Penerimaan, dan Bendahara Pengeluaran harus dijabat oleh pegawai negeri sipil.
9. Syarat pengangkatan dan pemberhentian pejabat pengelola dan pegawai BLU yang berasal dari pegawai negeri sipil sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang kepegawaian. 10. Syarat pengangkatan dan pemberhentian pejabat pengelola dan
pegawai BLU di lingkungan kementerian negaralembaga yang berasal dari tenaga profesional non-pegawai negeri sipil, diatur oleh pemimpin
BLU. E.
Prosedur Pembinaan untuk Direktorat Pembinaan PK BLU dan Kanwil Ditjen Perbendaharaan
1. Memberikan arahan mengenai pejabat pengelola BLU beserta kewajibannya. 2. Memberikan arahan bahwa pejabat pengelola BLU dan pegawai BLU dapat
berasal dari PNS dan Non PNS. 3. Memberikan arahan bahwa pejabat perbendaharaan pada BLU harus
berstatus PNS. 4. Memberikan arahan bahwa syarat pengangkatan dan pemberhentian pejabat
pengelola dan pegawai BLU yang berasal dari PNS dan non PNS.
93
20. PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
A. Tujuan
1. Memberikan pemahaman tentang Pembinaan dan Pengawasan BLU. 2. Memberikan pemahaman tentang tugas dan kewajiban SPI.
3. Memberikan pemahaman tentang wewenang SPI.
B. Dasar Hukum
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 74 Tahun 2012.
C. Dokumen yang Dibutuhkan
1. Dokumen Pola Tata Kelola BLU 2. Surat Keputusan MenteriPimpinan Lembaga mengenai organisasi dan tata
kelola BLU 3. Surat Keputusan Pemimpin BLU mengenai pengangkatan SPI
D. Kriteria
1. Pembinaan teknis BLU dilakukan oleh menteripimpinan lembaga terkait. 2. Pembinaan keuangan BLU dilakukan oleh Menteri Keuangan sesuai dengan
kewenangannya. 3. Dalam pelaksanaan pembinaan dapat dibentuk dewan pengawas.
4. Pemeriksaan intern BLU dilaksanakan oleh satuan pemeriksaan intern yang merupakan unit kerja yang berkedudukan langsung di bawah pemimpin
BLU. 5. Pemeriksaan ekstern terhadap BLU dilaksanakan oleh pemeriksa ekstern
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan 6. Satuan Pemeriksaan Internal SPI
a. Fungsi pengawasan dan pemeriksaan intern dalam pelaksanaan kegiatan harus dilaksanakan oleh BLU.
b. Pemeriksaan intern BLU dilaksanakan oleh satuan pemeriksaan intern yang merupakan unit kerja yang berkedudukan langsung di bawah
pemimpin BLU, untuk menjamin independensinya dari kegiatan atau unit kerja yang diaudit.
c. Fungsi SPI 1 Membantu Pemimpin BLU dalam menyelenggarakan penilaian atas
sistem pengendalian, pengelolaan manajemen serta memberikan saran perbaikan.
2 Sebagai konsultan dan juga melaksanakan pengawasan dalam rangka pengelolaan risiko, pengendalian dan penerapan prinsip-prinsip good
governance. 3 Sebagai mitra kerja strategis unit kerja dalam mencapai sasaran
kegiatan. 4 Sebagai mitra kerja dari auditor eksternal
94
d. Tugas SPI 1 Pemeriksaan dan penilaian terhadap baik atau tidaknya pengendalian
akuntansi dan pengendalian administratif dan mendorong penggunaan cara-cara yang efektif dengan biaya yang minimum.
2 Menilai sampai seberapa jauh pelaksanaan kebijakan manajemen puncak Pemimpin BLU dipatuhi.
3 Menilai sampai seberapa jauh aset dipertanggungjawabkan dan dilindungi dari segala macam kerugian.
4 Menilai keandalan informasi yang dihasilkan oleh berbagai unit. 5 Memberikan rekomendasi perbaikan kegiatan-kegiatan satker BLU.
e. Ruang lingkup SPI 1 Audit keuangan melihat kewajaran atas laporan keuangan yang telah
disajikan manajemen dengan fokus pada audit operasional organisasi. 2 audit manajemen melihat segi efsiensi, efektivitas, ekonomi, dengan
tujuan menguji apakah pelaksanaankegiatan telah sesuai dengan ketentuanperaturan yang berlaku.
f. Wewenang SPI 1 Menyusun, mengubah dan melaksanakan kebijakan audit internal
termasuk antara lain menentukan prosedur dan lingkup pelaksanaan pekerjaan audit.
2 Mengakses seluruh dokumen, pencatatan, personal dan fsik, informasi tempat atas obyek audit yang dilaksanakannya, untuk mendapatkan
data dan Informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya. 3 Melakukan verifkasi dan uji kehandalan terhadap informasi yang
diperolehnya, dalam kaitan dengan penilaian efektivitas sistem yang diauditnya.
4 SPI tidak mempunyai kewenangan pelaksanaan dan tanggung jawab atas aktivitas yang direviudiperiksa, tetapi tanggung jawab SPI adalah
pada penilaian dan analisis atas aktivitas tersebut g. Kepala SPI harus memiliki kualifkasi akademis dan kompetensi yang
memadai agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. h. Kepala SPI diangkat dan diberhentikan oleh Pemimpin BLU. Pembentukan
SPI disesuaikan dengan kondisi satker yang bersangkutan. i. Jika satker belum mampu membentuk SPI, maka fungsi pengawasan
intern dapat diserahkan kepada Inspektorat Jenderal pada KL bersangkutan, atau unit lain yang mendapat kewenangan dari Pemimpin
BLU untuk melakukan fungsi pengawasan.
E. Prosedur Pembinaan untuk : Direktorat Pembinaan PK BLU dan Kanwil