PENERAPAN PPK BLUD BIAYA OPERASIONAL BLUD BARU FASILITASI IMPLEMENTASI PPK BLUD

123 perubahan satuan kerja struktural menjadi non struktural atau sebaliknya; perubahan organisasi, antara lain: penyempurnaan tugas, fungsi, struktur organisasi dan tata kerja.

f. STANDAR PELAYANAN MINIMAL SPM

1 Penyusunan SPM a Untuk menjamin ketersediaan, keterjangkauan dan kualitas pelayanan umum yang diberikan oleh BLUD, kepala daerah menetapkan SPM BLUD dengan peraturan kepala daerah. b SPM dapat diusulkan oleh pemimpin BLUD. c Penyusunan SPM harus mempertimbangkan kualitas layanan, pemerataan, dan kesetaraan layanan serta kemudahan untuk mendapatkan layanan. 2 Syarat SPM a Fokus pada jenis pelayanan, yaitu mengutamakan kegiatan pelayanan yang menunjang terwujudnya tugas dan fungsl BLUD. b Terukur, merupakan kegiatan yang pencapaiannya dapat dinilai sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. c Dapat dicapai, merupakan kegiatan nyata, dapat dihitung tingkat pencapaiannya, rasional, sesuai kemampuan dan tingkat pemanfaatannya. d Relevan dan dapat diandalkan, merupakan kegiatan yang sejalan, berkaitan dan dapat dipercaya untuk menunjang tugas dan fungsi BLUD. e Tepat waktu, merupakan kesesuaian jadwal dan kegiatan peiayanan yang telah ditetapkan.

16. PENERAPAN PPK BLUD

a. PPK-BLUD dapat juga diterapkan pada: 1 gabungan beberapa SKPD atau beberapa Unit Kerja dalam satu SKPD atau beberapa Unit kerja pada beberapa SKPD, yang memiliki kesamaan dalam sifat dan jenis layanan umum yang diberikan; 2 SKPD atau Unit Kerja baru. b. Proses penggabungan SKPDUnit Kerja tersebut di atas berpedoman pada ketentuan peraturan perundang-undangan.

17. BIAYA OPERASIONAL BLUD BARU

a. PPK-BLUD yang dibentuk dari satuan kerjaunit kerja baru, biaya operasional BLUD untuk sementara dibiayai dari penerimaan fungsional BLUD yang bersangkutan sampai dengan perubahan APBD tahun berjalan. 124 b. Pemerintah daerah dapat mengalokasikan anggaran yang bersumber dari APBD untuk membiayai BLUD apabila kegiatan BLUD mendesak untuk segera dilaksanakan. c. Kegiatan BLUD mendesak mempunyai kriteria: 1 program dan kegiatan pelayanan dasar masyarakat yang anggarannya belum tersedia dalam tahun anggaran berjalan; dan 2 keperluan mendesak lainnya yang apabila ditunda akan menimbulkan kerugian yang lebih besar bagi pemerintah daerah dan masyarakat. d. Biaya operasional BLUD setelah perubahan APBD dapat dibiayai dari APBD tahun anggaran berjalan.

18. FASILITASI IMPLEMENTASI PPK BLUD

a. Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Keuangan dan Kementerian teknis yang terkait dengan kegiatan BLUD melakukan fasilitasi implementasi PPK BLUD sebagaimana diatur dalam Permendagri No.61 Tahun 2007. b. Dalam rangka efektlfitas implementasi kebijakan PPK-BLUD di daerah, fasilitasi tersebut dapat dilakukan melalui pemberian pedoman dan standar, sosialisasi, supervisi dan bimbingan teknis, serta asistensi. c. Dalam menjaga kesinambungan implementasi kebijakan PPK-BLUD di daerah, pemerintah daerah wajib melaporkan SKPD atau Unit Kerja yang menerapkan PPK-BLUD kepada Menteri Dalam Negeri. 125

BAB VII PELAPORAN PEMBINAAN DAN

EVALUASI LAPORAN PEMBINAAN

A. Jenis Laporan Pembinaan PK BLU

Laporan pembinaan merupakan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas pembinaan yang dilaksanakan oleh Direktorat Pembinaan PK BLU dan Kanwil Ditjen Perbendaharaan. Laporan pembinaan meliputi laporan atas pembinaan internal maupun pembinaan eksternal. Laporan pembinaan terdiri atas Laporan Kegiatan dan Laporan Periodik.

1. Laporan Kegiatan

Laporan kegiatan merupakan laporan pembinaan yang disusundibuat oleh masing-masing individu atau tim yang ditugaskan untuk melakukan pembinaan secara langsung terhadap sasaran pembinaan. Laporan pembinaan pembinaan oleh Timindividu disampaikan paling lambat 10 sepuluh hari kerja setelah pelaksanaan kegiatan. Penyampaian laporan kegiatan diatur dengan ketentuan sebagai berikut: a. Laporan kegiatan yang dilaksanakan oleh tim danatau individu yang berasal dari Kanwil Ditjen Perbendaharaan disampaikan kepada Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan melalui Kepala Bidang Pembinaan Pelaksanaan Anggaran terkait atau Pejabat Eselon III Kanwil Ditjen Perbendaharaan yang ditunjuk; dan b. Laporan kegiatan yang dilaksanakan oleh tim danatau individu yang berasal dari Direktorat Pembinaan PK BLU disampaikan kepada Direktur Pembinaan PK BLU melalui Kepala Subdirektorat Pembinaan PK BLU terkait; c. Laporan kegiatan yang dilaksanakan oleh tim yang berasal dari gabungan antara Direktorat Pembinaan PK BLU dan Kanwil Ditjen Perbendaharaan, disampaikan kepada Direktur Pembinaan PK BLUmelalui Kepala Subdirektorat Pembinaan PK BLU terkait atau Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan melalui Kepala Bidang Pembinaan Pelaksanaan Anggaran terkait atau Pejabat Eselon III Kanwil Ditjen Perbendaharaan yang ditunjuk, sesuai dengan surat penugasan. Adapun format laporan kegiatan, adalah a. Laporan Kegiatan Capacity Building Laporan pembinaan dalam bentuk capacity building paling kurang memuat: 1 Latar Belakang Berisi hal-hal yang menjadi latar belakang pelaksanaan kegiatan dan pemilihan materi pembinaan 2 Informasi pelaksanaan kegiatan Memuat informasi tentang tempat, tanggal, dan waktu pelaksanaan kegiatan.