PENDAPATAN DAN BIAYA BLUD

110 2 Investasi berupa investasi jangka pendek dan investasi Jangka panjang. 3 Investasi jangka pendek a merupakan investasi yang dapat segera dicairkan dan dimaksudkan untuk dimilikl selama 12 dua belas bulan atau kurang. b Investasi jangka pendek, dapat dilakukan dengan pemanfaatan surplus kas jangka pendek. c Investasi jangka pendek, antara lain: a deposito berjangka waktu 1 satu sampai dengan 12 dua belas bulan danatau yang dapat diperpanjang secara otomatis; b pembelian surat utang negara jangka pendek; c pembelian sertifikat Bank Indonesia. d Karakteristik investasi jangka pendek adalah: a dapat segera diperjualbelikandicairkan; b ditujukan dalam rangka manajemen kas; dan c berisiko rendah. 4 Investasi jangka panjang 1 BLUD tidak dapat melakukan investasi jangka panjang, kecuali atas persetujuan kepala daerah. 2 Investasi jangka panjang, antara lain: a. penyertaan modal; b. pemilikan obligasi Lntuk masa jangka panjang; dan c. investasi langsung seperti pendirian perusahaan. 3 Dalam hal BLUD mendirikanmembeli badan usaha yang berbadan hukum, kepemilikan badan usaha tersebut ada pada pemerintah daerah. 4 Hasil investasi merupakan pendapatan BLUD dan dapat dipergunakan secara langsung untuk membiayai pengeluaran sesuai RBA.

7. PENDAPATAN DAN BIAYA BLUD

 PENDAPATAN BLU a. Pendapatan BLUD dapat bersumber dari: 1 jasa layanan; merupakan pendapatan BLUD berupa imbalan yang diperoleh dari jasa layanan yang diberikan kepada masyarakat. 2 hibah; hibah dapat berupa hibah terikat dan hibah tidak terikat. 3 hasil kerjasama dengan pihak lain; merupakan pendapatan BLUD dapat berupa perolehan dari kerjasama operasional, sewa menyewa dan usaha lainnya yang mendukung tugas dan fungsi BLUD. 111 4 APBD; merupakan pendapatan BLUD berupa pendapatan yang berasal dari otorisasi kredit anggaran pemerintah daerah bukan dari kegiatan pembiayaan APBD. 5 APBN; merupakan pendapatan BLUD dapat berupa pendapatan yang berasal dari pemerintah dalam rangka pelaksanaan dekonsentrasi danatau tugas pembantuan dan lain-lain. 6 lain-lain pendapatan BLUD yang sah. merupakan pendapatan BLUD antara lain berupa: 1 hasil penjualan kekayaan yang tidak dipisahkan; 2 hasil pemanfaatan kekayaan; 3 jasa giro; 4 pendapatan bunga; 5 keuntungan selisih nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing; 6 komisi, potongan ataupun bentuk lain sebagai akibat dari penjualan danatau 7 pengadaan barang danatau jasa oleh BLUD; 8 hasil investasi. b. BLUD dalam melaksanakan anggaran dekonsentrasi danatau tugas pembantuan proses pengelolaan keuangan diselenggarakan secara terpisah berdasarkan ketentuan yang berlaku dalam pelaksanaan APBN. c. Seluruh pendapatan BLUD kecuali yang berasal dari hibah terikat, dapat dikelola langsung untuk membiayai pengeluaran BLUD sesuai RBA. d. Hibah terikat diperlakukan sesuai peruntukannya. e. Seluruh pendapatan BLUD yang bersumber dari jasa layanan, hibah, hasil kerjasama dengan pihak lain, dan pendapatan lain-lain yang sah, dilaksanakan melalui rekening kas BLUD dan dicatat dalam kode rekening kelompok pendapatan asli daerah pada jenis lain-lain pendapatan asli daerah yang sah dengan obyek pendapatan BLUD serta dilaporkan kepada PPKD setiap triwulan.  BIAYA BLU 1. Biaya BLUD merupakan biaya operasional dan biaya non operasional. a. Biaya operasional mencakup seluruh biaya yang menjadi beban BLUD dalam rangka menjalankan tugas dan fungsi. b. Biaya non operasional mencakup seluruh biaya yang menjadi beban BLUD dalam rangka menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi. 2. Biaya BLUD dialokasikan untuk membiayai program peningkatan pelayanan, kegiatan pelayanan dan kegiatan pendukung pelayanan. 3. Pembiayaan program dan kegiatan dialokasikan sesuai dengan kelompok, jenis, program dan kegiatan. 112 4. Biaya Operasional 1 biaya pelayanan; merupakan biaya pelayanan yang mencakup seluruh biaya operasional yang berhubungan langsung dengan kegiatan pelayanan, yang terdiri dari 1 biaya pegawai; 2 biaya bahan; 3 biaya jasa pelayanan; 4 biaya pemeliharaan; 5 biaya barang dan jasa; dan 6 biaya pelayanan lain-lain. 2 biaya umum dan administrasi. merupakan biaya pelayanan yang mencakup seluruh biaya operasional yang tidak berhubungan langsung dengan kegiatan pelayanan, yang terdiri dari 1 biaya pegawai; 2 biaya administrasi kantor; 3 biaya pemeliharaan; 4 biaya barang dan jasa; 5 biaya promosi; dan 6 biaya umum dan administrasi lain-lain. 5. Biaya Non Operasional a. biaya bunga; b. biaya administrasi bank; c. biaya kerugian penjualan aset tetap; d. biaya kerugian penurunan nilai; dan e. biaya non operasional lain-lain. 6. Seluruh pengeluaran biaya BLUD yang yang bersumber dari jasa layanan, hibah, hasil kerjasama dengan pihak lain, dan pendapatan lain-lain yang sah disampaikan kepada PPKD setiap triwulan, dengan menerbitkan SPM Pengesahan yang dllampirl dengan Surat Pernyataan Tanggungjawab SPTJ.  AMBANG BATAS BELANJA 1. Pengeluaran biaya BLUD diberikan fleksibilitas dengan mempertimbangkan volume kegiatan pelayanan. 2. Fleksibilitas pengeluaran biaya BLUD merupakan pengeluaran biaya yang disesuaikan dan signifikan dengan perubahan pendapatan dalam ambang batas RBA yang telah ditetapkan secara definitif. 3. Fleksibilitas pengeluaran biaya BLUD , hanya berlaku untuk biaya BLUD yang berasal dari pendapatan selain dari APBNAPBD dan hibah terikat. 4. Fleksibilitas pengeluaran biaya BLUD tidak berlaku untuk BLUD bertahap. 113 5. Dalam hal terjadi kekurangan anggaran, BLUD mengajukan usulan tambahan anggaran dari APBD kepada PPKD melalui Sekretaris DaerahKepala SKPD. 6. Ambang batas RBA ditetapkan dengan besaran persentase. 7. Besaran persentase ditentukan dengan mempertimbangkan fluktuasi kegiatan operasional BLUD dan ditetapkan dalam RBA dan DPA-BLUD oleh PPKD. 8. Persentase ambang batas tertentu merupakan kebutuhan yang dapat dlprediksl, dapat dicapai, terukur, rasional dan dapat dipertanggungjawabkan.

8. SURPLUS DAN DEFISIT ANGGARAN