UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SMP NEGERI 3 TEMPEL
Pondokrejo Tempel Sleman telp. 0274 7498830
PPL PBI 2014 30
a Faktor Pendukung
- Adanya kerja sama yang baik antara mahasiswa peserta
PPL SMP Negeri 3 Tempel -
Adanya koordinasi yang baik antara mahasiswa praktikan dengan guru pembimbing.
- Adanya koordinasi yang baik antara mahasiswa
praktikan dengan kepala sekolah, guru dan karyawan SMP Negeri 3 Klaten.
b Faktor Penghambat
- Keterbatasan waktu
5 Analisis Hasil pembelajaran
Analisis hasil dan refleksi yang penulis dapatkan
selama praktik mengajar ada 2 macam:
- Siswa diberikan evaluasi yang harus dikerjakan setelah
mendapatkan materi. Tugas yang diberikan oleh siswa langsung dikerjakan di kelas dan dikumpulkan. Tugas
tersebut dapat berupa tugas individu dan tugas kelompok. Hal ini dilakukan untuk mengukur sejauh mana siswa
dapat memahami materi yang telah disampaikan di dalam kelas.
- Dari hasil kuis dimana kuis dilakukan untuk mengukur
kemampuan siswa dalam memahami materi yang sudah diajarkan dan dipraktikkan. Kuis dilakukan di dalam kelas
secara close book.
D. Manfaat pelaksanaan PPL
Melalui pelaksanaan PPL di SMP N 3 Tempel, praktikan sebagai calon pendidik
dapat memperoleh
pengalaman yang
bermanfaat untuk
mempersiapkan diri menjadi tenaga pendidik yang profesional di masa yang akan datang. Adapun manfaat yang dapat diambil dari pelaksanaan PPL, antara
lain:
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SMP NEGERI 3 TEMPEL
Pondokrejo Tempel Sleman telp. 0274 7498830
PPL PBI 2014 31
1 Praktikan memperoleh gambaran tentang siswa, bahwa setiap siswa
mempunyai ciri khas karakter masing-masing dan harus disikapi dengan cara yang berbeda pula.
2 Praktikan lebih memahami bahwa profesi guru yang akan dijalani
merupakan profesi yang membutuhkan berbagai persiapan baik mental maupun intelektual.
3 Praktikan memperoleh pengalaman tentang cara bersikap dengan siswa,
guru lain, karyawan, dan warga lain di sekolah.
Pelaksanaan PPL di SMP N 3 Tempel ini menurut praktikan sudah cukup optimal. Walaupun dalam praktik mengajar, mahasiswa masih kesulitan untuk
beradaptasi dengan kondisi kelas. Dalam praktik ini mahasiswa sudah bisa memenuhi batas minimal 8 kali pertemuan. Tidak terlepas dari kekurangan yang ada
dan dilakukan oleh mahasiswa selama melaksanakan PPL, baik itu menyangkut materi yang diberikan, penguasaan materi dan pengelolaan kelas, kami menyadari
bahwa kesiapan fisik dan mental sangat penting guna menunjang kelancaran proses belajar mengajar. Komunikasi yang baik yang terjalin dengan para siswa, guru,
teman-teman satu lokasi, dan seluruh komponen sekolah telah membangun kesadaran untuk senantiasa meningkatkan kualitas.
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SMP NEGERI 3 TEMPEL
Pondokrejo Tempel Sleman telp. 0274 7498830
PPL PBI 2014 32
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Pelaksanaan kegiatan PPL Universitas Negeri Yogyakarta 2014 dimulai tanggal 1 Juli sampai dengan 17 September berlokasi di SMPN 3 Tempel.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh praktikan selama masa observasi, praktikan memperoleh gambaran tentang situasi dan kondisi
kegiatan belajar mengajar mata pelajaran Bahasa Inggris dan Kesehatan kelas VIII yang berada di SMPN 3 Tempel. Setelah melaksanakan Praktik
Pengalaman Lapangan PPL di SMPN 3 Tempel, banyak pengalaman yang praktikan dapatkan mengenai situasi dan permasalahan pendidikan di suatu
sekolah. Program kerja PPL yang berhasil dilakukan adalah penerimaan siswa
baru, pendampingan masa orientasi peserta didik baru, pendampingan pesantren kilat, pendampingan buka bersama, piket harian, pendampingan
senam pagi, pembuatan media pembelajaran, pembuatan media pembelajaran CD-bank texts , pengadaan CD-Aplikasi kamus pada komputer, pengadaan
buku-buku berbahasa inggris, pelatihan mading dan praktik mengajar. Berdasarkan pengalaman tersebut praktikan dapat mengambil beberapa
kesimpulan antara lain : 1.
Mahasiswa belajar berinteraksi dan beradaptasi dengan seluruh keluarga besar SMPN 3 Tempel yang pastinya berguna bagi mahasiswa di
kemudian hari. 2.
Membantu praktikan untuk belajar bagaimana berinteraksi dengan siswa baik di kelas dalam proses kegiatan belajar mengajar maupun di luar
kelas luar jam belajar sehingga mahasiswa sadar akan perannya sebagai pengajar dan pendidik yang wajib memberikan teladan dan sebagai
pengayom siswa di sekolah. 3.
Penguasaan materi dan strategi belajar merupakan hal penting di samping persiapan lain seperti penyusunan perangkat pembelajaran.
4. Mahasiswa harus mempersiapkan diri baik mental maupun intelektual
untuk menjadi guru yang profesional. 5.
Memberi kesempatan praktikan untuk dapat berperan sebagai motivator, dinamisator, dan membantu pemikiran sebagai problem solver.