Hubungan antara pengalaman responden dengan pengetahuan

orang tua berpengaruh terhadap pendidikan anak pada masyarakat nelayan di Desa Penjajap Kecamatan Pemangkat. Adapun responden yang merupakan lulusan diploma atau sarjana pendidikan tinggi sebanyak 12,0. Berdasarkan pengamatan peneliti, mayoritas responden di Dusun Sonotengah yang lulusan diploma atau sarjana merupakan pendatang di Dusun tersebut bukan penduduk asli. Penduduk asli kebanyakan merupakan lulusan SD, SMP, dan SMA bahkan angka lulusan SD dan SMP masih cukup tinggi. Oleh karena itu perlu adanya dorongan untuk meningkatkan pendidikan di Dusun Sonotengah karena semakin tinggi pendidikan seseorang maka akan semakin banyak pula pengetahuan yang dimiliki Mubarak dkk, 2007.

d. Status Ekonomi

Menurut Notoatmodjo 2003, bila seseorang berpenghasilan cukup besar maka dia akan mampu untuk menyediakan atau membeli fasilitas-fasilitas sumber informasi yang dapat mempengaruhi pengetahuan misalnya radio, televisi, majalah, koran, dan buku. Namun, sebanyak 57,6 responden merupakan kategori status ekonomi rendah yakni berpenghasilan kurang dari Rp 1.635.000bulan UMK Kabupaten Malang dan hanya 42,4 yang masuk kategori status ekonomi tinggi. Melihat data tersebut, maka orang tua di Dusun Sonotengah memiliki peluang kecil untuk mampu menyediakan fasilitas sumber informasi. Selain itu, berdasarkan teori Abraham Maslow 1908-1970 tentang lima tingkat kebutuhan manusia, manusia akan mencoba memenuhi kebutuhan paling dasar terlebih dahulu baru kebutuhan yang lebih tinggi Asmadi, 2008. Oleh karena itu, orang tua di Dusun Sonotengah yang memiliki status ekonomi rendah akan mengutamakan kebutuhan dasar seperti sandang, pangan, dan papan dibandingkan kebutuhan untuk meningkatkan pengetahuan. Hal ini didukung pula oleh kebutuhan dasar mereka yang semakin meningkat dengan adanya anak usia 1-5 tahun dalam keluarga.

e. Pengalaman Dalam Pemberian Antibiotik Pada Anak

Berdasarkan hasil penelitian, 14,1 responden tidak memiliki pengalaman pernah memberikan antibiotik pada anak, sedangkan 85,9 mengaku pernah memberikan antibiotik pada anak. Orang tua di Dusun Sonotengah yang pernah memberikan antibiotik pada anak, akan berpeluang memberikan kembali antibiotik tersebut ketika anak mereka sakit. Hal ini sebagaimana penelitian Abu Romman 2013 yang melaporkan bahwa sekitar 40 orang tua di Amman yang memberikan antibiotik pada anak mereka adalah berdasarkan pengalaman penggunaan antibiotik sebelumnya. Mereka menggunakan antibiotik tersebut kembali karena pada penggunaan sebelumnya antibiotik tersebut efektif menyembuhkan anak mereka yang sakit. Dan sekitar 65 responden mengatakan bahwa mereka memberikan antibiotik pada anak mereka tiga kali dalam setahun.