Sebanyak  80,4  responden  menjawab  dengan  benar  bahwa dapat  terjadi  resistensi  antibiotik  jika  indikasi  pemberian  antibiotik
tidak  benar  dan  sebanyak  78,3  responden  juga  menjawab  dengan benar  bahwa  dapat  terjadi  resistensi  antibiotik  jika  dosis  pemberian
antibiotik  tidak  tepat.  Dari  hasil  penelitian  tersebut  dapat  disimpulkan bahwa  mayoritas  responden  mengetahui  tentang  resistensi  antibiotik.
Tetapi yang menjadi masalah adalah mereka belum mengetahui dengan benar  tentang  indikasi  dan  dosis  pemberian  antibiotik  yang  tepat.  Hal
ini dapat dilihat dari jawaban responden bahwa antibiotik harus segera diberikan  ketika  anak  demam  71,7  dan  radang  tenggorokan
76,1,  serta  boleh  memberikan  antibiotik  pada  anak  dengan menggunakan takaran sendok teh 47,8 dan sendok makan 25,0.
B. Pembahasan Bivariat
Pada  bagian  ini  akan  dijelaskan  tentang  hasil  analisa  hubungan karakteristik  orang  tua  status  orang  tua,  usia,  pendidikan,  status  ekonomi,
dan pengalaman dengan pengetahuan dalam pemberian antibiotik pada anak. Secara lebih jelas akan dibahas sebagai berikut:
1. Hubungan  status  orang  tua  dengan  pengetahuan  dalam  pemberian
antibiotik pada anak
Hasil  uji  Chi  Square  X
2
memperlihatkan  nilai  p=0,007, membuktikan  bahwa  terdapat  hubungan  antara  status  orang  tua  dengan
pengetahuan dalam pemberian antibiotik pada anak di Dusun Sonotengah. Hasil  penelitian  ini  senada  dengan  penelitian  Widayati  2012  yang
menyatakan  bahwa  pengetahuan  responden  laki-laki  tentang  antibiotik
lebih baik dibandingkan dengan responden perempuan. Dari hasil analisa kekuatan hubungan antara dua variabel didapatkan nilai odds ratio 0,281.
Angka  ini  menunjukkan  bahwa  ayah  0,281  kali  lebih  kecil kemungkinannya memiliki pengetahuan yang kurang daripada ibu. Hal ini
bisa  dilihat  dari  persentase  ayah  di  Dusun  Sonotengah  yang  memiliki pengetahuan  baik  lebih  banyak  daripada  ibu.  Jumlah  ayah  di  Dusun
Sonotengah  yang memiliki pengetahuan baik sebanyak 73,3 sedangkan jumlah ibu yang memiliki pengetahuan baik sebanyak 43,5.
Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian Panagakou 2012 di Yunani, di mana ayah lebih beresiko memiliki pengetahuan  yang kurang
tentang  antibiotik  dibandingkan  dengan  ibu  karena  seorang  ayah  tidak berpartisipasi  sebanyak  ibu  dalam  pengasuhan  anak
–anak  mereka sehingga  seorang  ayah  cenderung  kurang  mencari  informasi  terkait
masalah kesehatan anaknya Panagakou, 2012
.
Berdasarkan pengamatan peneliti,  meskipun  ayah  di  Dusun  Sonotengah  juga  kurang  berkontribusi
dalam  pengasuhan  anak  tetapi  mereka  sangat  peduli  dalam  perawatan anak-anaknya ketika sakit. Ayah juga lebih banyak memperoleh informasi
tentang  kesehatan  anaknya  daripada  ibu  karena  ayah  bekerja  di  luar rumah  sehingga  lebih  terpapar  untuk  memperoleh  informasi.  Sedangkan
mayoritas  pekerjaan  ibu  di  Dusun  Sonotengah  merupakan  ibu  rumah tangga yang lebih sering berada di rumah. Lingkungan sosial ibu terbatas
hanya di sekitar rumah dan proses pertukaran informasi tentang kesehatan sering  terjadi  antar  ibu  ketika  sedang  berkumpul.  Akan  tetapi  informasi
tentang kesehatan yang disampaikan antar ibu ini terkadang kurang tepat