dinyatakan  oleh  Notoatmodjo  2003  bahwa  semakin  tinggi  tingkat pendidikan seseorang maka semakin tinggi pula intelektualnya. Seseorang
yang  berpendidikan  tinggi  mempunyai  pengetahuan  yang  lebih  baik dibandingkan  dengan  orang  yang  berpendidikan  menengah  dan  rendah.
Pendidikan  mempunyai  peranan  penting  dalam  menentukan  kualitas manusia,  di  mana  semakin  tinggi  pendidikan  seseorang  maka  semakin
berkualitas hidupnya.
4. Hubungan  status  ekonomi  orang  tua  dengan  pengetahuan  dalam
pemberian antibiotik pada anak
Dari  hasil  penelitian  diperoleh  bahwa  responden  dengan  status ekonomi  rendah  yang  berpengetahuan  baik  sebanyak  47,2  dan
responden  dengan  status  ekonomi  tinggi  yang  berpengetahuan  baik sebanyak  61,5.  Data  tersebut  memperlihatkan  bahwa  orang  tua  di
Dusun  Sonotengah  yang  berstatus  ekonomi  tinggi  berbanding  lurus dengan  pengetahuan  yang  dimiliki.  Apabila  seseorang  berpenghasilan
cukup  besar  maka  dia  akan  mampu  untuk  menyediakan  atau  membeli fasilitas-fasilitas sumber informasi Notoatmodjo, 2003. Akan tetapi jika
fasilitas-fasilitas tersebut tidak dimanfaatkan dengan sebaik mungkin atau tidak  menyediakan  informasi  terkait  pemberian  antibiotik  pada  anak,
maka pengetahuan tentang hal tersebut tetap tidak bisa didapatkan. Hasil  uji  Chi  Square  X
2
menunjukkan  bahwa  nilai  signifikansi p=0,172  yang  berarti  bahwa  tidak  ada  hubungan  antara  status  ekonomi
orang  tua  dengan  pengetahuan  dalam  pemberian  antibiotik  pada  anak  di Dusun  Sonotengah.  Hasil  penelitian  ini  berbeda  dengan  penelitian
Panagakou  2012  yang  menyatakan  bahwa  ada  hubungan  antara penghasilan  dengan  pengetahuan  orang  tua  dalam  penggunaan  antibiotik
pada  anak,  di  mana  orang  tua  dengan  penghasilan  tinggi  lebih  baik pengetahuannya  dibandingkan  dengan  orang  tua  yang  berpenghasilan
sedang  dan  rendah.  Perbedaan  ini  mungkin  karena  status  ekonomi  orang tua dalam penelitian ini hanya terbagi menjadi rendah dan tinggi sehingga
terdapat kemungkinan penghasilan responden yang masuk kategori status ekonomi  rendah  dan  status  ekonomi  tinggi  tidak  terpaut  jauh  selisihnya.
Berdasarkan  pengamatan  peneliti,  rata-rata  penghasilan  orang  tua  Di Dusun  Sonotengah  berkisar  antara  Rp  1.000.000-Rp  2.000.000bulan,
sedangkan batas pengkategorian status ekonomi rendah dan tinggi adalah penghasilan Rp 1.635.000bulan.
5. Hubungan  pengalaman  orang  tua  dengan  pengetahuan  dalam
pemberian antibiotik pada anak
Hasil  penelitian  menunjukkan  bahwa  sebanyak  38,5  responden yang tidak memiliki pengalaman pernah memberikan antibiotik pada anak
mempunyai  pengetahuan  baik.  Sedangkan  responden  yang  pernah memberikan  antibiotik  pada  anak  memperlihatkan  bahwa  55,7  yang
memiliki pengetahuan baik. Dari hasil uji Chi Square X
2
diperoleh nilai p=0,248  yang  membuktikan  bahwa  tidak  ada  hubungan  antara
pengalaman  orang  tua  dengan  pengetahuan  dalam  pemberian  antibiotik pada  anak  di  Dusun  Sonotengah.  Hal  ini  berbeda  dengan  pendapat  Gulo
2010  yang  menyatakan  bahwa  pengetahuan  diperoleh  melalui pengalaman diri sendiri secara langsung, di mana metode  trial and error
merupakan cara memperoleh pengetahuan melalui pengalaman langsung. Perbedaan  ini  karena  orang  tua  di  Dusun  Sonotengah  tidak  menyadari
terjadinya error kesalahan dalam pengalaman mereka selama pemberian antibiotik  pada  anak.  Mereka  belum  mengetahui  dengan  benar  tentang
penggunaan antibiotik yang tepat untuk anak meliputi indikasi, dosis, dan efek samping antibiotik. Anak juga tidak mengalami dampak penggunaan
antibiotik  yang  kurang  tepat  secara  langsung  sehingga  orang  tua  kurang perhatian  untuk  mencari  informasi  terkait  penggunaan  antibiotik.  Oleh
karena  itu,  mereka  tidak  memperoleh  pengetahuan  yang  baru  dari pengalamannya tersebut.
Selain  itu,  orang  tua  yang  terbiasa  menghadapi  anak  sakit  ringan cenderung  tidak  memiliki  perhatian  terhadap  apa  yang  diberikan  kepada
anak  sebagaimana  dalam  penelitian  Walsh  2007  yang  menyatakan bahwa  pengalaman  orang  tua  terhadap  anak  demam  biasa  akan
mengurangi perhatian terhadap demam, pemanfaatan pelayanan kesehatan dan  penggunaan  antipiretik  dibandingkan  dengan  anak  yang  mengalami
demam  kejang.  Begitu  pula  orang  tua  di  Dusun  Sonotengah  yang memiliki  pengalaman  pernah  merawat  anak  sakit  demam  atau  radang
tenggorokan. Mereka memberikan antibiotik pada anaknya yang sakit dan anaknya  bisa  sembuh  setelah  mengkonsumsi  antibiotik.  Berdasarkan
pengalaman  tersebut,  orang  tua  beranggapan  bahwa  antibiotik  sangat diperlukan  ketika  anak  sakit  demam  dan  radang  tenggorokan  sehingga
mereka  akan  mengulangi  kembali  pemberian  antibiotik  setiap  kali  anak mereka  sakit.  Mereka  mengambil  keputusan  pengobatan  sesuai  dengan