5. Hubungan antara pengalaman responden dengan pengetahuan
dalam pemberian antibiotik pada anak Tabel 5.12
Analisis Hubungan Antara Pengalaman Responden Dengan Pengetahuan Dalam Pemberian Antibiotik Pada Anak di Dusun
Sonotengah Tahun 2014 n=92
Pengalaman Pengetahuan
Total P
Value Kurang
Baik n
n
Tidak Ya
8 35
61,5 44,3
5 44
38,5 55,7
13 79
100,0 100,0
0,248 Total
43 46,7
49 53,3
92 100,0
Responden yang tidak pernah memberikan antibiotik pada anak menunjukkan bahwa yang mempunyai pengetahuan kurang sebanyak 8
orang 61,5, sedangkan yang mempunyai pengetahuan baik sebanyak 5 orang 38,5. Responden yang memiliki pengalaman pernah
memberikan antibiotik
pada anak
menunjukkan bahwa
yang berpengetahuan kurang sebanyak 35 orang 44,3 dan yang
berpengetahuan baik sebanyak 44 orang 55,7. Dari hasil uji Chi Square X
2
diperoleh bahwa nilai P value 0,05 yakni 0,248 yang berarti bahwa tidak ada hubungan antara pengalaman orang tua dengan
pengetahuan dalam pemberian antibiotik pada anak di Dusun Sonotengah.
BAB VI PEMBAHASAN
Pada uraian di bawah ini, penulis akan membahas hasil penelitian hubungan karakteristik orang tua dengan pengetahuan dalam pemberian antibiotik
pada anak di Dusun Sonotengah. Interprestasi dan diskusi hasil membahas tentang kesenjangan maupun kesesuaian antara hasil penelitian yang dilakukan dengan
hasil penelitian terkait disertai teori yang mendasarinya. Di bawah ini juga dibahas tentang keterbatasan yang ada dalam penelitian ini.
A. Pembahasan Univariat
1. Karakteristik responden
Karakteristik responden yang dibahas meliputi status orang tua, usia, pendidikan, status ekonomi, dan pengalaman dalam pemberian
antibiotik pada anak di Dusun Sonotengah.
a. Status Orang Tua
Dari hasil penelitian diperoleh sebanyak 32,6 responden berstatus sebagai ayah dan 67,4 responden berstatus sebagai ibu.
Partisipasi ibu dalam menjadi responden lebih tinggi karena mayoritas ibu di Dusun Sonotengah merupakan ibu rumah tangga. Mereka lebih
sering berada di rumah sehingga mudah untuk ditemui dan dijadikan
sebagai responden.
Ayah dan ibu, keduanya memiliki peran penting dalam keluarga. Menurut Effendy 1998, ayah berperan sebagai pencari nafkah,
pendidik, pelindung, pemberi rasa nyaman, dan sebagai kepala