29
on capital sekitar 10-12 atau setingkat dengan pengembalian modal industri sejenis
di luar negeri. Izin pendirian PT AAA dalam bentuk Penanaman Modal Asing PMA
berdasarkan SK Presiden Republik Indonesia pada Agustus 1988. Komposisi saham pada awal pendirian, 60 PT Aldevco dan 40 Inter Asia Commodities Ltd, dengan
modal dasar USD 11,2 juta. Pembangunan pabrik PT AAA dimulai pada tahun 1990 dan rampung pada
tahun 2002 dengan total investasi sebesar USD 32,9 juta serta komposisi kepemilikan saham seperti pada Tabel 5.5:
Tabel 5.5 Komposisi Kepemilikan Saham PT AAA
5.5.1 Jenis usaha
PT. AAA adalah industri antara aluminium yang memproduksi billet dan foundry
dengan spesifikasi sebagai berikut: 1.
Billet Bermutu Tinggi Produk billet berbentuk silinder padat dengan kapasitas : 50.000 tontahun
dicetak dengan menggunakan Wagstaff Airslip Casting dengan diameter : 152 – 302
No. PEMEGANG SAHAM
PERSENTASE
1 Inter Asia Commodities Ltd.
40.18 2
Prayogo Pangestu 15.29
3 PT. Setiabhakti Mayapersada
14.8 4
PT. Aldevco 9.91
5 PT. PP. Berdikari
9.91 6
Mohamad Hasan 9.91
TOTAL 100
Sumber: KLH Notonegoro, 2003
Universitas Sumatera Utara
30
mm dan panjang : 380 – 1250 mm dan 6 m. Billet 380 – 1250 mm dikemas dalam tumpukan piramida atau kotak serta berat maks. 1500 kgbundle. Sedangkan Log
Billet 6 m dikemas dalam tumpukan kotak serta berat maks. 6000 kgbundle. 2.
Foundry alloy Produk aluminium alloy berbentuk balok dengan kapasitas : 20.000 tontahun
Tahap Lanjut
5.5.2 Lokasi dan Proses Produksi
Lokasi PT AAA sangat strategis karena terletak di Kawasan Ekonomi Khusus Kuala Tanjung dan berdampingan dengan pabrik peleburan aluminium PT INALUM
di kabupaten Batu Bara, Propinsi Sumatera Utara. Bahan baku yang digunakan pada proses produksi PT AAA adalah aluminium
cair PT Inalum dan aluminium skrap. Fasilitas Casthouse dibangun di atas tanah seluas 10 Ha dengan luas gedung casthouse 7.740 m
2
serta luas sarana penunjang 2.720 m
2
. Bahan baku berupa aluminium cair dan skrap dimasukkan ke dalam melting
furnace . Selanjutnya dilakukan pembersihan kotoran pada permukaan seperti kerak
oksidasi ataupun partikel lainnya. Setelah dilakukan pengambilan sample, aluminium cair dipindahkan ke holding furnace dan dilakukan penambahan bahan tambahan
pendukung sesuai jenis alloy yang diinginkan. Aluminium cair dibersihkan kembali dan dilakukan pengambilan sampel. Kemudian aluminium cair dialirkan melalui
degassing dan filtering untuk membersihkan gas-gas yang terjebak dalam cairan dan
dilakukan pencetakan. Produk di-treatment dalam dapur homogenisasi, didinginkan,
Universitas Sumatera Utara
31
dipotong sesuai ukuran yang diinginkan dan akhirnya produk siap untuk dijual. Alur proses produksi digambarkan sebagai berikut:
Gambar 5.3 Alur Proses Produksi di PT AAA
Melting Furnace Holding Furnace
Degassing Filtering
Billet Casting Homogenizing
Cooling
Sawing Ready for Sale
Universitas Sumatera Utara
32
BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN