Strategi, Struktur dan Persaingan Antarperusahaan Industri Terkait dan Pendukung Kondisi Permintaan.

40 ditopang dengan infrastruktur listrik, jalan dan lain yang mendukung program pemerintah tersebut. 4. Teknologi Teknologi yang terpasang pada industri hilir aluminium di Indonesia umumnya adalah teknologi pada tahun 70-an. Industri hilir aluminium dengan produk ekstrusi khususnya billet tidak dilengkapi fasilitas homogenisasi sehingga billet yang dihasilkan memiliki structure as cast. Akibatnya extrudability rendah dan permukaan profil ekstrusi relatif kasar. Teknologi yang terpasang pada industri hilir aluminium yang ada di Kuala Tanjung adalah teknologi tahun 90-an yang dilengkapi dengan fasilitas homogenisasi merupakan salah satu keunggulan industri di daerah tersebut. Teknologi ini masih update hingga saat ini.

6.2.2 Strategi, Struktur dan Persaingan Antarperusahaan

Struktur industri aluminium ditinjau dari struktur pasar dan karakteristik produk digambarkan sebagai berikut: Gambar 6.1 Struktur Industri Aluminium Universitas Sumatera Utara 41 Persaingan antar perusahaan rendah karena jumlah produsen yang banyak dengan barang yang mirip. Strategi yang diterapkan umumnya strategi biaya rendah sehingga efisiensi menjadi sangat penting Industri hilir aluminium nasional tergabung dalam Asosiasi Perusahaan Aluminium Extruksi APRALEX. Melalui asosisasi ini terjalin interaksi antar perusahaan, pertukaran informasi tentang pasar dan bahan baku, masukan usulan kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan industri aluminum.

6.2.3 Industri Terkait dan Pendukung

Keberadaan industri primer PT Inalum di Kuala Tanjung tentu saja membuka peluang bagi industri hilir aluminium. Posisi PT Inalum yang kompetitif dapat menyebabkan industri hilirnya juga memiliki daya saing yang kuat. Industri hilir saat ini yang ada di kota Medan 11 industri, sedangkan di Kuala Tanjung hanya 1 industri yaitu PT Asahan Aluminium Alloys yang masih belum beroperasi. Industri pendukung bagi industri hilir aluminium hampir sama dengan industri primer yang selama ini mendukung kegiatan PT Inalum. Keberadaan industri hilir aluminium tentu saja akan oleh industri pendukung yang ada seperti: industri batu tahan api, flux dan pihak-pihak yang terkait dengan operasional laiinya. Namun sejauh ini belum banyak penelitian tentang pengembangan industri hilir aluminium. Universitas Sumatera Utara 42

6.2.4 Kondisi Permintaan.

Permintaan dalam negeri terhadap aluminium industri hilir dalam negeri cukup tinggi. Tingginya tingkat permintaan menyebabkan konsumen dalam negeri tidak terlalu menuntut sehingga kualitas permintaan dalam level potensi sedang. Berdasarkan uraian di atas potensi industri hilir aluminium ditabulasikan dalam Tabel 6.7 seperti berikut: Tabel 6.7 Komponen Keunggulan Bersaing Diamond Porter Industri Hilir Aluminium Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa pengembangan industri hilir aluminium di Kuala Tanjung memiliki potensi yang tinggi besar dengan keunggulan pada komponen kondisi faktor khususnya sumber bahan baku dan teknologi. Selanjutnya kondisi klaster industri antara aluminium di Kuala Tanjung dapat digambarkan dengan model Diamond Porter sebagai berikut: Nasional Kuala Tanjung Kondisi faktor Sumber bahan baku Rendah Tinggi Sumber daya manusia Sedang Tinggi Teknologi Sedang Tinggi Infrastruktur jalan Sedang Tinggi Infrastruktur listrik Tinggi Tinggi Strategi perusahaan Sedang Tinggi Struktur dan persaingan Tinggi Rendah Industri terkait dan pendukung Industri terkait Tinggi Tinggi Industri pendukung Sedang Tinggi Kondisi permintaan Ukuran market dalam negeri Tinggi Tinggi Kualitas permintaan Sedang Sedang Catatan: survey oleh DIS 2011 KOMPONEN ITEM LEVEL POTENSI Strategi, struktur dan persaingan antar perusahaan Universitas Sumatera Utara 43 Gambar 6.2 Model Diamond Porter Industri Hilir Aluminium di Kuala Tanjung Dari Gambar 6.2 dapat dilihat bahwa keunggulan industri hilir aluminium di Kuala Tanjung terutama dari kondisi faktor yaitu kemudahan dalam memperoleh bahan baku aluminium cair dan infrastruktur industri yang tersedia. Selain itu keunggulan lainnya adalah rencana pengembangan Kuala Tanjung sebagai pelabuhan internasional sesuai program MP3EI akan mendorong tumbuhnya industri hilir aluminium lainnya. Universitas Sumatera Utara 44 60 ~ 325 Added Value 10 ~ 100

6.3 Analisis Manfaat Ekonomis PT Asahan Aluminium Alloys di Kuala Tanjung