34
6.1.1 Permintaan dan Penawaran Aluminium
Permintaan aluminium di Indonesia ditampilkan pada Tabel 6.2 dimana industri otomotif merupakan industri yang paling banyak menggunakan aluminium
diikuti bahan bangunan, penggunaan rumah tangga dan kelistrikan.
Tabel 6.2 Permintaan Aluminium di Indonesia Tahun 2010
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa permintaan aluminium pada industri otomotif sebesar 357.280 ton, diikuti struktur sebesar 154.560 ton, peralatan rumah
tangga sebesar 134.400 ton dan kelistrikan 104.800 ton. Jenis permintaan didominasi
Prime Grade
Al ingot Prime
Grade Al alloy
Prime Grade
Al billet Second
Grade
1 Automotive
OEM 112,000
A.356: Al-alloy After market
33,600 A.356: Al-alloy
Sweeteners 35,280
Al.99.8: Al-ingot Second Grade Al-alloy
176,400 ADC 1250 AC2B
30
Sub Total 35,280
145,600 176,400 Total 357.280 Ton
2 Structural
Low Player 75 volume 20,160
100,800 20 sweetener- Al-
ingot High Player 25 volume
33,600 Prime grade alloy
6061 10, 6063 90
Sub Total 20,160
33,600 100,800 Total 154.560 Ton
3 Home Appliances
Sheets Foils 134,400
1xxx, 8xxx: Al-ingot 99.8
Sub Total 134,400
Total 134.400 Ton
4 Electricity
Rod wire 100,000
1236: Al-ingot 99.8 Conductor
4,800 1236: Al-ingot 99.8
Sub Total 100,000
4,800 Total 104.800 Ton
TOTAL 289,840
145,600 38,400
277,200 Total 751.040 Ton
Sumber: Abubakar Subiantoro, 2011
Jumlah kg No.
INDUSTRI Keterangan
Universitas Sumatera Utara
35
oleh bentuk aluminium ingot 289.840 ton, diikuti oleh secondary grade 277.200 ton, aluminium alloy 145.600 ton dan aluminium billet 38.400 ton.
Estimasi pertumbuhan industri aluminium secara agregat sebesar 5.7. DIS:2011. Abubakar Subiantoro, Ketua Asosiasi Produsen Aluminium Ekstrusi
APRALEX memperkirakan penawaran aluminium meliputi jenis produksi dan kapasitas dari industri yang ditampilkan pada Tabel 6.3.
Tabel 6.3 Penawaran Aluminium di Indonesia Tahun 2010
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa adanya peningkatan kapasitas terpasang industri aluminium sebesar 14,61 dari 760.000 ton pada tahun 2006 menjadi
871.010 ton pada tahun 2010. Kenaikan kapasitas produksi sebesar 3,65 per tahun.
6.1.2 Distribusi Industri Hilir Secara Geografi