75.2 Pengembangan Kawasan Industri Kuala Tanjung

24 Tabel 5.4 Rasio Elektrifikasi 2003 2008 2013 1 Batam 68.7 96.0 100.0 2 Tarakan 66.0 87.9 100.0 3 Sumatera Utara 67.1 78.2 93.2 4 Sumatera Barat 60.5 72.9 94.3 5 Bangka Belitung 57.8 71.7 87.1 6 Nangro Aceh Darussalam 56.2 69.8 86.5 7 Jawa-Bali-Madura 59.5 67.3 77.3 8 Kalimantan Timur 49.8 65.4 91.1 9 Maluku and Maluku Utara 48.3 64.3 89.7 10 Kalimantan Tengah dan Selatan 51.1 61.2 73.6 11 Kalimantan Barat 43.3 57.3 78.9 12 Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara 53.7 55.7 58.1 13 Sulawesi Utara. Sulawesi Tengah. dan Gorontalo 46.2 53.5 63.0 14 Lampung 34.0 50.7 78.7 15 Sumatera Selatan. Jambi dan Bengkulu 38.6 49.9 65.8 16 Riau 38.5 47.1 56.9 17 Papua 27.4 34.0 42.6 18 Nusa Tenggara Barat 28.4 33.1 40.7 19 Nusa Tenggara Timur 22.4 28.7 37.2 Total Indonesia 54.8

63.5 75.2

http:www.oocities.orgmarkal_bpptpublishslistrkslmuch.pdf Tahun No ProvinsiDaerahWilayah PLN telah meluncurkan Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik RUPTL tahun 2010~2019 yang merupakan rencana strategis penyediaan listrik nasional. Di dalam RUPTL, rata-rata pertumbuhan kelistrikan nasional sebesar 9,2 per tahunnya. Pertumbuhan kelistrikan di Jawa Bali diprediksi sebesar 8,92 per tahun, Indonesia Barat 10,2 per tahun dan Indonesia Timur mencapai 10,6 per tahun. www.esdm.go.id

5.3 Pengembangan Kawasan Industri Kuala Tanjung

Kawasan industri Kuala Tanjung berada di kabupaten Batu Bara. Kabupaten Batu Bara terletak di sebelah timur pulau Sumatera, mempunyai jarak tempuh sekitar 100 km dari kota Medan. Di kawasan strategis tersebut telah berdiri beberapa Universitas Sumatera Utara 25 perusahaan, antara lain : PT Inalum, PT Multimas Nabati Asahan dan PT Domba Mas. Disamping perusahaan – perusahaan yang sudah eksis beroperasional ada juga perusahaan – perusahaan yang sedang melakukan pembangunan di kawasan strategis tersebut, antara lain : PT Citra Raya Perkasa Abadi bergerak dibidang pengolahan aspal, PT Gunung Pantara Barisan bergerak dibidang pengolahan semen dan PT. Ranyza Energi bergerak dibidang pembangkit listrik tenaga uap. Dalam rangka pengembangan kawasan industri klaster industri tersebut, Pemerintah kabupaten Batubara telah mengusulkan kepada pemerintah pusat agar lahan seluas ± 1000 Ha di kecamatan Sei Suka dan Medang Deras dapat dimanfaatkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus KEK. KEK adalah kawasan tertentu dimana diberlakukan ketentuan khusus di bidang kepabeanan, perpajakan, perizinan, keimigrasian dan ketenagakerjaan. Selain ketentuan tersebut KEK juga perlu di dukung dengan ketersediaan infrastruktur yang handal serta badan pengelola yang profesional sesuai dengan standar internasional. Adapun tujuan pembentukan KEK antara lain: peningkatan investasi, penyerapan tenaga kerja, peningkatan penerimaan devisa sebagai hasil dari peningkatan ekspor, peningkatan pemanfaatan sumber daya lokal dan peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui alih teknologi bappeda.batubarakab.go.id Sebanyak 65 daerah diusulkan oleh Kementerian dan Lembaga dan pemerintah daerah menjadi Kawasan Ekonomi Khusus antara lain kawasan industri Kuala Tanjung dan kawasan industri Labuhan Angin di Sumatera Utara. Pemerintah akan memilih tujuh daerah dari hasil verifikasi dan seleksi tahap awal. Selanjutnya, dari tujuh daerah itu akan dipilih menjadi dua daerah yang ditetapkan menjadi kawasan ekonomi khusus. Daerah ekonomi khusus tersebut diperkirakan baru dapat diterapkan 2014. Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2011 tentang Universitas Sumatera Utara 26 Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus, yang menyebutkan operasionalisasi kawasan ekonomi khusus harus sudah berlaku minimal tiga tahun setelah ditetapkan. Untuk tahap awal pendirian kawasan ekonomi khusus, pemerintah akan memprioritaskan daerah yang berada di daerah strategis dengan jalur perdagangan. Daerah tersebut juga harus memiliki kesiapan infrastruktur dasar seperti pelabuhan, jalan, dan energi, dan telah mendapatkan persetujuan dari stakeholder di daerahnya. Fasilitas fiskal yang akan diberikan pemerintah dalam suatu kawasan ekonomi berupa insentif pajak penghasilan bagi badan usaha. Fasilitas lainnya adalah penangguhan bea masuk, pembebasan cukai, tidak dipungut pajak pertambahan nilai dan pajak penjualan atas barang mewah untuk barang kena pajak, dan tidak dipungut pajak penghasilan impor. Sedangkan fasilitas non-fiskal berupa kemudahan perizinan dan prosedur dalam berinvestasi. www.indonesiafinancetoday.com Kawasan Ekonomi Khusus KEK yang diusulkan Pemerintah kabupaten Batu Bara terletak di Dua Kecamatan yaitu Sei Suka dengan luas wilayah 17.147 Ha dan Kecamatan Medang Deras dengan luas wilayah 6.547 Ha. Lahan yang digunakan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus KEK adalah seluas + 1000 Ha, disebabkan di daerah tersebut telah berdiri perusahaan – perusahaan industri berskala besar seperti PT Inalum, PT Multi Mas Nabati, PT Domba Mas dan masing-masing perusahaan tersebut telah memiliki pelabuhan khusus yang dapat digunakan untuk eksporimpor hasil-hasil produknya.

5.4 Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia MP3EI