Faktor kondisi Analisis Potensi Industri Hilir Aluminium di Kuala Tanjung

38 ALMI meningkatkan kapasitas produksi aluminium foil menjadi 15.600 ton per tahun. Produk aluminium foil untuk memenuhi kebutuhan bahan baku industri kemasan.

6.2 Analisis Potensi Industri Hilir Aluminium di Kuala Tanjung

Potensi Industri Hilir Aluminium di Kuala Tanjung dianalisa dengan teori Diamod Porter dengan komponen sebagai berikut:

6.2.1 Faktor kondisi

1. Bahan Baku PT Inalum yang terletak di Kuala Tanjung merupakan satu-satunya industri primer aluminium di Indonesia dengan produksi saat ini sekitar 250.000 ton per tahun. Pasokan bahan baku industri hilir aluminium nasional sebahagian sangat tergantung dari pasokan aluminium ingot PT Inalum. Dari 75 perusahaan industri hilir aluminium tersebut, 58 diantaranya dipasok oleh PT Inalum. PT ALMI sebagai pemain utama industri hilir aluminium masih mengimpor 77 dari bahan bakunya. Saat ini, 77 bahan baku Alumindo dipasok dari Rio Tinto Alcan-Canada, Southern Aluminium Industry-China dan Vedanta Aluminium Ltd-India. Akibat besarnya bahan baku impor tersebut, biaya bahan baku mencapai 80 dari total beban pokok pendapatan Alumindo.Keberadaan industri hilir di Kuala Tanjung sangat kompetitif dari sisi biaya transportasi sumber bahan baku. 2. Sumber Daya Manusia Universitas Sumatera Utara 39 Industri hilir adalah industri yang padat modal dengan jumlah tenaga kerja sebesar 150-200 orang. Jumlah tenaga kerja yang bekerja pada 11 industri hilir aluminium yang ada di Sumatera Utara sebanyak 2.700 orang. Industri aluminium primer PT Inalum saat ini menyerap sekitar 2.000 orang tenaga kerja. Tenaga kerja kerja tersebut umumnya berasal dari berbagai daerah di Sumatera Utara. 3. Infrastruktur fisik Kondisi infrastruktur di Indonesia ditampilkan pada Tabel 6.6: Tabel 6.6 Kondisi Infrastruktur di Indonesia Keberadaan infrastruktur sangat penting dalam menunjang industri yang akan dibangun. Kondisi infrastruktur Indonesia pada tahun 2008 ditunjukkan pada tabel di atas. Di daerah Kuala Tanjung terdapat infrastruktur Dermaga C yang digunakan untuk umum dan dapat disandari kapal berbobot 3.000 DWT. Hal ini akan memudahkan kegiatan ekspor impor maupun pengadaan bahan baku pendukung industri hilir tersebut. Pemerintah melalui MP3EI telah mencanangkan Kuala Tanjung sebagai pelabuhan internasional. Hal ini akan KATEGORI SKOR POSISI Populasi dengan sanitasi yang baik 55 4 dari 6 di Asean Populasi dengan sumber air bersih 77 7 dari 9 di Asean Jaringan telepon tetap per 1000 penduduk 58 6 dari 10 di Asean Pengguna telepon selular per 1000 penduduk 213 6 dari 10 di Asean Pengguna internet per 1000 penduduk 73 6 dari 10 di Asean Tingkat elektrifikasi 54 7 dari 9 di Asean Sumber: OEI 2009-2014 Universitas Sumatera Utara 40 ditopang dengan infrastruktur listrik, jalan dan lain yang mendukung program pemerintah tersebut. 4. Teknologi Teknologi yang terpasang pada industri hilir aluminium di Indonesia umumnya adalah teknologi pada tahun 70-an. Industri hilir aluminium dengan produk ekstrusi khususnya billet tidak dilengkapi fasilitas homogenisasi sehingga billet yang dihasilkan memiliki structure as cast. Akibatnya extrudability rendah dan permukaan profil ekstrusi relatif kasar. Teknologi yang terpasang pada industri hilir aluminium yang ada di Kuala Tanjung adalah teknologi tahun 90-an yang dilengkapi dengan fasilitas homogenisasi merupakan salah satu keunggulan industri di daerah tersebut. Teknologi ini masih update hingga saat ini.

6.2.2 Strategi, Struktur dan Persaingan Antarperusahaan