Rumusan Masalah Tujuan Penelitian
Monks, dkk 2002 membagi masa remaja menjadi tiga tahap berdasarkan usianya. Remaja awal dengan rentang usia 12-15 tahun,
remaja tengah dengan rentang usia 15-18 tahun dan remaja akhir dengan rentang usia 18-21 tahun. Masing-masing tahapan ini
mengalami perubahan dari segi fisik, kognitif, dan sosio emosional “Nurturing Children and Youth: A Developmental Guidebook”,
2005. Perubahan-perubahan tersebut ditunjukkan pada tabel 1 :
Tabel 1 Perubahan Perkembangan Masa Remaja
Area Perkembangan
Remaja Awal 12-15 tahun
Remaja Tengah 15-18 tahun
Remaja Akhir 18-21 tahun
Pertumbuhan Fisik
Puncak dari pertumbuhan fisik
dan pubertas. Transisi menuju
tubuh dewasa. Harga diri dan body
image meningkat. Meningkatnya
seksualitas. Merasakan
ketertarikan antar gender dan
orientasi seksual. Berisiko besar
untuk terpengaruh alkohol, obat
obatan terlarang, dan aktivitas
seksual. Mencapai
perkembangan fisik seluruhnya.
Body image sudah jelas terlihat.
Kebutuhan untuk aktivitas seksual lebih
besar dan cenderung lebih senang untuk
memiliki pasangan. Belajar mengatasi
stress dan menjaga kesehatan.
Perkembangan Kognitif,
Intelektual Berubah pemikiran
dari yang hanya berpikir konkrit
menjadi abstrak, termasuk pemikiran
hipotesis. Konsentrasi pada
diri sendiri dan persepsi orang lain
terhadap diri Memiliki
kemampuan untuk berpikir deduktif,
induktif, terkonsep, dan hipotesis.
Mampu mensintesis dan menggunakan
informasi secara efisien.
Terbuka untuk belajar sesuatu.
Menyampaikan ide dengan kemampuan
linguistik yang bagus. Melihat banyak sudut
pandang dalam suatu masalah.
sendiri. Intelijensi umum
semakin jelas linguistik,
matematik, interpersonal,
musikal. Mulai tertarik pada
potensi diri. Lebih tertarik
dengan perkem bangan dunia
sekitarnya. Mulai menganggap
bahwa dirinya bukan hanya konsumen dari
ilmu pengetahuan, tapi juga produsen.
Perkembangan Sosial, Afektif
Hubungan dengan teman sebaya
sangat penting. Mengeksplorasi ras,
etnik gender, dan identitas seksual.
Menjadikan ciri ras, etnik, gender, dan
identitas seksual sebagai bagian dari
perkembangan identitas diri
mereka. Mengekspresi kan
kritik dari diri sendiri dan orang
lain. Mengklaim
pencapaian identitas, baik
sebagai individu maupun dalam hal
berhubungan dengan orang lain.
Merasa perlu untuk dimiliki dan
kelayakan diri. Berkurangnya
penyesuaian diri dengan kelompok
teman sebaya. Berjuang dengan
identitas seksual dan gender.
Kepercayaan diri meningkat.
Mengekspresikan ketertarikan diri dan
pilihan hidup. Mengembangkan
keintiman. Merealisasikan
identitas seksual. Tidak menegaskan diri,
sementara hubungan dengan teman sebaya
masih penting.
Penulis memberikan batasan dalam penelitian ini, mengambil subjek remaja akhir dengan rentang usia 18-21 tahun. Menurut Smith
Crawford; Silverberg Steinberg dalam Fleming, 2005 mengungkapkan bahwa remaja akhir sudah mulai mengurangi
ketergantungannya terhadap orang tua, mereka memiliki kemandirian yang tinggi.