Perbedaan Kemandirian pada Remaja Akhir Dilihat dari Status

30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian komparatif Sugiyono, 2008, yaitu penelitian yang bertujuan untuk melihat perbedaan dengan cara membandingkan kemandirian remaja akhir dilihat dari status identitas James Marcia.

B. Identifikasi Variabel Penelitian

Variabel bebas X : Status Identitas Variabel tergantung Y : Kemandirian

C. Definisi Operasional

1. Kemandirian Kemandirian merupakan kemampuan remaja untuk mengambil keputusan, melakukan segala sesuatu sesuai dengan keinginannya, serta mempertanggungjawabkan perilakunya tersebut. Kemandirian juga ditandai dengan adanya inisiatif dan kepercayaan diri. Kemandirian dalam penelitian ini akan diungkap dengan menggunakan tiga aspek yang terdapat dalam kemandirian. Semakin tinggi skor total dari skala kemandirian remaja maka semakin tinggi pula kemandirian remaja tersebut dan demikian pula sebaliknya. Aspek-aspek kemandirian tersebut antara lain : a. Aspek kemandirian emosional, yang terdiri dari empat sub aspek, yaitu tidak mengidealkan orang tua, remaja melihat orang tua seperti orang-orang pada umumnya, ketidaktergantungan, indiv iduasi. b. Aspek kemandirian perilaku, yang terdiri dari tiga sub aspek, yaitu mampu membuat keputusan, mengalami perubahan ketahanan, dan kepercayaan diri. c. Aspek kemandirian nilai, yang terdiri dari tiga sub aspek, yaitu kepercayaan abstrak, kepercayaan prinsip, kepercayaan kebebasan. 2. Status Identitas Identitas diri merupakan tujuan, nilai, keyakinan yang melekat pada diri seseorang dan akan terus mengalami perubahan untuk menyesuaikan dengan identitasnya. Skala status identitas ini di susun dengan mengacu pada teori James Marcia dalam Schwartz, 2001 tentang empat jenis status identitas, yaitu identity diffusion, identity foreclosure, identity moratorium, dan identity achievement pada identitas ideologis yang meliputi domain pekerjaan, agama, politik, serta nilai-nilai gaya hidup berhubungan dengan pandangan gaya hidup seseorang dan identitas interpersonal yang meliputi domain pertemanan, pacaran, peran gender berhubungan dengan peran suami-istri, peran gender dalam dunia kerja, peran anak laki-laki-perempuan, dan rekreasi. Penempatan subjek ke dalam status identity diffusion, identity foreclosure, identity moratorium, atau identity achievement adalah dengan mengolah Z score. Z score berguna untuk membandingkan posisi seseorang dengan orang lain dalam kelompok masing-masing Santoso, 2010. Pertama, memisahkan aitem berdasarkan status identitas yang meliputi delapan domain. Kedua, menghitung Z score untuk setiap remaja akhir pada masing-masing status identitas tersebut. Ketiga, membandingkan hasil Z score dari keempat status identitas untuk masing-masing remaja akhir dan yang terakhir mengkategorikan remaja akhir pada status yang memiliki nilai Z score paling tinggi. Setelah pengkategorian subjek ke masing-masing status identitas tersebut, baru kemudian dilihat perbedaan kemandiriannya dengan menggunakan uji Brown-Forsythe dan Welch.

D. Subjek Penelitian

1. Populasi Populasi merupakan seluruh individu yang akan diselidiki. Populasi dibatasi sebagai sejumlah individu yang paling sedikit mempunyai sifat yang sama Hadi, 1996. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja akhir dengan rentang usia 18-21 tahun.