masyarakat melalui panduan wawancara aktivitas fisik terhadap obesitas sentral yang diukur melalui lingkar pinggang untuk mengidentifikasi terjadinya obesitas
sentral.
1. Rumusan masalah
a. Bagaimana distribusi frekuensi usia, aktivitas fisik, obesitas umum,
dan obesitas sentral masyarakat Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Yogyakarta?
b. Apakah ada hubungan antara aktivitas fisik terhadap obesitas sentral
pada orang dewasa sehat di Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Yogyakarta?
2. Keaslian penelitian
Penelitian sejenis yang pernah dilakukan: a.
“Hubungan antara Aktivitas Fisik dengan Obesitas pada Wanita Usia Subur Peserta Jamkesmas di Puskesmas Wawonasa Kecamatan Singkil
Manado” Novitasary, Mayulu, dan Kawengian, 2013. Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan
cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wanita usia subur peserta Jamkesmas. Aktivitas fisik sebagai variabel
bebasnya. Hasil penelitian berdasarkan uji statistik dengan menggunakan Chi-Square diperoleh nilai p sebesar 0,55 yakni lebih
besar dibandingkan dengan α 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa tidak
terdapat hubungan antara aktivitas fisik dengan obesitas pada wanita
usia subur peserta Jamkesmas di Puskesmas Wawonasa Kecamatan Singkil Manado.
b. “Socio-Demographic and Dietary Factors Associated with Excess
Body Weight and Abdominal Obesity among Resettled Bhutanese Refugee Women in Northeast Ohio, United States” Bhatta,Assad, and
Shakya, 2014. Penelitian obesitas dan kondisi yang terkait dengan kesehatan di kalangan Bhutan. Sampel yang digunakan yaitu wanita
Bhutan dengan usia 18-65 tahun. Penelitian ini meneliti faktor-faktor terkait dengan kelebihan berat badan ind
eks massa tubuh ≥23 kgm
2
dan obesitas sentral lingkar pinggang 80 cm. Membuat kuisioner dengan bahasa Nepali yang digunakan untuk mengukur faktor-faktor
sosiodemografi dan pola makannya. Dalam menentukan obesitas dilakukan pengukuran berat badan, tinggi badan, dan lingkar pinggang.
Rata-rata ±standar deviasi usia responden 36,5 ±12,2 sebanyak 108 orang. Dari penelitian yang dilakukan diperoleh bahwa 64,8-69,4
wanita memiliki kelebihan berat badan dan obesitas sentral perut. c.
“Aktivitas Fisik, Stres, dan Obesitas pada Pegawai Negeri Sipil” Widiantini dan Tafal, 2014. Penelitian ini bertujuan mengetahui
prevalensi obesitas pada Pegawai Negeri Sipil PNS Sekretariat Jendral Kementerian Kesehatan RI, pengaruh aktivitas fisik dan stres
terhadap obesitas. Penelitian dilakukan secara potong lintang dan acak, aktivitas fisik dan stres sebagai variabel bebas. Obesitas diukur dengan
hasil IMT yang dinyatakan obesitas jika IMT ≥25 kgm
2
. Setelah
dikontrol melalui konsumsi makanan dan usia didapatkan hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik dan stres terhadap obesitas.
Kelompok yang melakukan aktivitas fisik sedang atau berat berisiko 0,4 atau 0,6 kali lebih rendah untuk mengalami obesitas.
d. “Prevalence of Daily Physical Activity and Obesity Among Students
Grade 5
th
and 6
th
” Hosseinzadeh, Niknami, and Hidarnia, 2014. Merupakan penelitian deskriptif cross-sectional yang digunakan untuk
menentukan distribusi aktivitas fisik sehari-hari menurut jenis kelamin dan indeks massa tubuh relatif pada anak-anak kelebihan berat badan
dan obesitas. Hasil penelitian yang diperoleh adanya perbedaan yang signifikan antara prevalensi obesitas dan kelebihan berat badan antar
jenis kelamin p=0,000. e.
“Hubungan antara Aktivitas Fisik dengan Lingkar Pinggang pada Siswa Ob
es Sentral” Tiala, Tanudjaja, dan Kalangi, 2013. Obesitas disebabkan karena masukan energi melebihi penggunaannya. Aktivitas
fisik ialah salah satu penggunaan energi. Cara yang sering digunakan untuk menentukan obesitas yaitu dengan mengukur lingkar pinggang.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara aktivitas fisik dengan lingkar pinggang pada siswa obes sentral. Metode penelitian
observasional dengan desain cross sectional dilaksanakan pada Bulan November sampai Desember 2012 di SMA Katolik Santo Ignatius
Malalayang Manado. Lingkar pinggang diukur dengan pita ukur OneMed. Analisis menggunakan uji korelasi Spearman. Hasil dari
penelitian yang diperoleh sebanyak 61 responden mempunyai lingkar pinggang dengan obes sentral. Pada 10 responden laki-laki, lingkar
pinggang paling kecil yaitu 90,2 cm dan yang paling besar 110,5 cm. Pada 51 responden perempuan, lingkar pinggang paling kecil 80,3 cm
dan paling besar 99,0 cm. Hasil dari penelitian ini yaitu tidak terdapat hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik dengan lingkar
pinggang p=0,077. Penelitian sejenis yang pernah dilakukan dalam uraian di atas mempunyai
persamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu aktivitas fisik sebagai variabel bebasnya dan obesitas sentral sebagai variabel tergantungnya,
sedangkan perbedaan dengan penelitian ini yaitu karakteristik responden, jumlah responden, waktu dan tempat penelitian. Penelitian ini dilakukan pada populasi
orang dewasa sehat usia 40-60 tahun di Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Yogyakarta.
3. Manfaat