Aktivitas Fisik PENELAAHAN PUSTAKA

9

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA

A. Aktivitas Fisik

Aktivitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang meningkatkan pengeluaran tenaga dan energi pembakaran kalori. Aktivitas fisik secara teratur telah lama dianggap sebagai komponen penting dari gaya hidup sehat Russell, 2005. Terdapat tiga komponen dari aktivitas fisik yaitu aktivitas yang dilakukan selama bekerja atau berhubungan dengan pekerjaan, aktivitas yang dilakukan di rumah yang merupakan bagian dari aktivitas sehari-hari, dan aktivitas yang dilakukan pada saat waktu luang atau di luar pekerjaan serta aktivitas harian termasuk di dalamnya adalah latihan fisik dan olahraga Anugrah, 2013. Aktivitas fisik dapat digolongkan menjadi tiga tingkatan yaitu kegiatan ringan, sedang, dan berat. Kegiatan ringan yaitu hanya memerlukan sedikit tenaga dan biasanya tidak menyebabkan perubahan dalam pernapasan atau ketahanan, contoh: berjalan kaki, menyapu lantai, mencuci bajupiring, mencuci kendaraan, berdandan, duduk, dan menonton televisi. Kegiatan sedang yaitu membutuhkan tenaga intens atau terus menerus dan gerakan otot dengan kelenturan, contoh: berlari kecil, tenis meja, berenang, bersepeda, dan jalan cepat. Kegiatan berat yaitu biasanya berhubungan dengan olahraga, membutuhkan kekuatan dan berkeringat, contoh: berlari, bermain sepak bola, aerobik, bela diri misal karate, taekwondo, pencak silat Nurmalina, 2011. Aktivitas fisik merupakan komponen penting dari intervensi untuk mencegah kenaikan berat badan. Aktivitas fisik juga penting untuk menjaga berat badan tetap normal. Aktivitas fisik dapat memberikan dampak positif yang berhubungan dengan kesehatan lainnya. Oleh karena itu, aktivitas fisik dianjurkan dalam program intervensi untuk pencegahan dan mengatasi kelebihan berat badan juga obesitas pada orang dewasa Jakicic and Roger, 2013. Beberapa penelitian menyatakan adanya hubungan antara gaya hidup yang kurang bergerak seperti menonton televisi dengan obesitas, dimana yang lainnya menyatakan bahwa jumlah total aktivitas fisik atau durasi dan beratnya aktivitas fisik yang dilakukan merupakan faktor terjadinya obesitas Anugrah, 2013. Selama aktivitas fisik, otot membutuhkan energi di luar metabolisme untuk bergerak. Banyaknya energi yang dibutuhkan bergantung pada seberapa banyak otot yang bergerak, berapa lama dan seberapa berat pekerjaan yang dilakukan. Seseorang yang gemuk menggunakan lebih banyak energi untuk melakukan suatu pekerjaan daripada orang yang kurus, karena orang gemuk membutuhkan usaha lebih besar untuk menggerakkan badan Almatsier, 2004. Tabel I. Cara Menghitung Skor untuk Mengkategorikan Aktivitas Fisik dengan Metode Baecke cit., Anggraeni, 2008 No Aktivitas Fisik Skala Tingkat Rumus 1. Indeks Kerja IK Tidak pernah Jarang Kadang Sering Sangat sering 1.Ringan yaitu supir, guru, pensiunan, pedagang menetap, IRT Ibu Rumah Tangga 2.Sedang yaitu buruh pabrik 3.Berat yaitu buruh bangunan, petani, pedagang keliling, olahragawan Ket: Lihat kuesioner terlampir halaman 60 IK= 6 - poin No.2 + jumlah poin dari 6 pertanyaan lainnya7 2. Indeks Olahraga IO Tidak pernah Jarang Kadang Sering Sangat sering 1.Ringan yaitu golf, memancing, peregangan tubuh 2.Sedang yaitu bulu tangkis, bersepeda, tenis,senam, jogging, renang, voli 3.Berat yaitu basket, sepak bola Intensitas: 1.Ringan: 0,76 2.Sedang: 1,26 3.Berat : 1,76 Waktu: 1 jamminggu: 0,5 1-2 jamminggu: 1,5 2-3 jamminggu: 2,5 3-4 jamminggu: 3,5 4 jamminggu: 4,5 Proporsi: 1 bulantahun: 0,04 1-2bulantahun: 0,17 2-3bulantahun: 0,42 3-4 bulantahun:0,67 4bulantahun: 0,93 Responden yang tidak melakukan olahraga diberi nilai 0. IS= poin No. 9 x poin No. 10 x poin No. 11 3. Indeks Waktu Luang IWL Tidak pernah Jarang Kadang Sering Sangat sering 1= 5 menit 2= 5-15 menit 3= 16-30 menit 4= 31-45 menit 5= 45 menit IWL= poin No. 12 + jumlah poin 3 pertanyaan lainnya 4 Aktivitas fisik= IK+ IO + IWL Aktivitas fisik dikategorikan menjadi aktivitas fisik ringan, sedang, dan berat. Aktivitas fisik ringan bila skor 5,6, aktivitas sedang bila skor 5,6 –7,9, dan aktivitas fisik berat bila skor 7,9 sesuai metode Baecke Widiantini dan Tafal, 2014. Lanjutan Tabel I

B. Obesitas Sentral