∑
pada Persamaan 2.11a hingga Persamaan 2.11c : q
: laju perpindahan panas, W h
: koefisien perpindahan kalor konveksi bahan, Wm
2
°C n
: jumlah volume elemen volume kontrol pada sirip : luas permukaan sirip yang bersentuhan dengan fluida di posisi i elemen
ke i, m
2
T
si
: temperature permukaan sirip pada voume elemen ke i, °C
∞
: temperatur fluida disekitar sirip, °C
2.8 Efisiensi Sirip
Efisiensi sirip dapat diketahui melalui perbandingan antara banyaknya kalor yang dilepas saat keadaan aktualnya dengan banyaknya kalor yang
dipindahkan jika seluruh sirip suhunya sama dengan suhu dasar sirip, atau dapat dinyatakan dengan Persamaan 2.13:
∑
∞
∑
∞
Pada Persamaan 2.13 : η
= efisiensi sirip h
= koefisien perpindahan kalor konveksi, Wm
2
°C PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
n = jumlah volume elemen
A
si
=luas penampang sirip yang bersentuhan dengan fluida, m
2
T
si
= temperatur permukaan sirip pada volume kontrol, °C
∞
= temperatur fluida, °C Tb
= temperatur dasar sirip, °C
2.9 Efektivitas Sirip
Efektivitas sirip merupakan perbandingan antara panas yang dilepas sirip secara aktual dengan panas yang dilepas seandainya tidak ada sirip atau tanpa
sirip yang terpasang dan bisa dituliskan melaui Persamaan 2.14: ∑
∞ ∞
Pada Persamaan 2.14 : = efektivitas sirip
h = koefisien perpindahan kalor konveksi bahan Wm
2
°C n
= jumlah volume elemen A
si
= luas penampang sirip yang bersentuhan dengan fluida m
2
A
d
= luas penampang pada dasar sirip T
si
= temperatur permukaan sirip pada volume kontrol °C
∞
= temperatur fluida °C PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
T
b
= temperatur dasar sirip °C
2.10 Tinjauan Pustaka
Foued Chabane, Noureddine Moummi, dan Said Benramache . Dalam jurnal “Experimental Study of Heat Transfer and Thermal Performance with
Longitudinal Fins of Solar Air Heater ” Meneliti penggunaan sirip pada pemanas
air bertenaga surya dengan menggunakan sirip berbentuk longitudinal yang terdapat lubang lubang kecil. Penelitian ini juga membandingkan jika perpindahan
kalor tidak disertai dengan sirip dan juga membandingkan dengan sirip berbentuk persegi. Penelitian ini menghasilkan bahwa pemanas air bertenaga surya ini
menghasilkan efektivitas yang lebih tinggi jika menggunakan sirip berbentuk persegi atau tanpa sirip, karena sirip berbentuk longitudinal memberikan bidang
kontak fluida yang lebih besar.
.
Farhad Ismail Reza Zobaer dan Mohamad Ali. Dalam jurnal “Numerical Investigation of Turbulent Heat Convection from Solid and Longitudinally
Perforated Rectangular Fins” meneliti sirip yang berbentuk seperti per longitudinal dan ditambah dengan lubang-lubang kecil untuk semakin
memperluas bidang pendingin pada suatu piranti elektronik, hasilnya menunjukkan, bahwa semakin luas bidang kontak antara sirip dan fluidanya, maka
semakin banyak pula kalor yang berpindah dari fluida ke sirip, atau dari sirip ke fluida.
Raseelo j. Moitheski dan Atish Rowjee. Dalam jurnal “Steady Heat Transfer Through a Two-
Dimensional Rectangular Straight Fins” meneliti PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI