Persamaan Numerik untuk Volume Kontrol di Dasar Sirip Penurunan Persamaan Numerik untuk Volume Konrtol di Posisi Tengah Sirip
                                                                                Gambar 3.4  Kesetimbangan Energi pada Volume Kontrol di Posisi Tengah Sirip ∑
...........................................................................3.6 Pada Persamaan 3.6 :
∑
Pada Persamaan 3.6
pada Persamaan 3.5 : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
q
1
=  perpindahan  kalor  konduksi  dari  volume  kontrol  ke  i-0,5  ke  volume kontrol i, Watt
q
2
=  perpindahan  kalor  konduksi  dari  volume  kontrol  ke  i+0,5    ke  volume kontrol ke i, Watt
q
3
= perpindahan kalor konveksi pada volume kontrol ke i, Watt m
= massa sirip, kg = massa jenis sirip, kgm
3
V
i
= volume kontrol sirip pada posisi i, m
3
diperoleh ∑
Jika Persamaan 3.7 dikali dengan , maka akan diperoleh Persamaan 3.8
Diketahui sehingga  dari  Persamaan  3.8,  didapat  Persamaan  3.9
dengan cara mensubstitusi dengan
Dari Persamaan 3.9 dapat dicari nilai T
i n+1
dengan cara memindahkan ruas sedemikian  rupa  dari  Persamaan  3.9  sehingga  diperoleh  unsur  yang  terdapat
T
i n+1
dalam ruas yang berbeda seperti yang terlihat pada Persamaan 3.10.
Diketahui  Bilangan  Biot sehingga  dari  Persamaan  3.10,  dapat
diperoleh  Persamaan  3.11  dengan  cara  mensubstitusikan dengan  Bilangan
Biot.
Melalui  Persamaan  3.11,  maka  dapat  diketahui  nilai  T
i n+1
seperti  yang  tertera pada Persamaan 3.12.
Persamaan  3.12  merupakan  persamaan  yang  digunakan  untuk  menentukan besarnya distribusi suhu pada setiap node yang terletak di dalam sirip.
Syarat Stabilitas Persamaan 3.12 dapat dicari dengan cara sebagai berikut
Syarat stabilitas pada Persamaan 3.16 merupakan syarat yang menentukan seberapa  besar  waktu
paling  maksimal  yang  diperbolehkan  pada  siklus perhitungan dengan menggunakan Persamaan 3.12. Jika
lebih kecil daripada syarat  stabilitas,  maka  hasil  atau  data  yang  didapat  semakin  akurat,  namun  jika
lebih besan dari syarat stabilitas yang diperbolehkan, perhitungan pada komputasi akan  menghasilkan  hasil  yang  tidak  valid  seperti  suhu  yang  melebihi  suhu  dasar
atau mencapai suhu minus. Keterangan :
T
i+1 n
= suhu pada node i+1, pada saat n, °C T
i-1 n
= suhu pada node i-1, pada saat n, °C T
i n
= suhu pada node i, pada saat n, °C T
i n+1
= suhu pada node i, pada saat n+1, °C = suhu fluida, °C
= selang waktu, detik = panjang volume kontrol, m
k = konduktivitas termal sirip, Wm°C
h = koefisien perpindahan kalor konveksi sirip, Wm
2
°C = difusivitas termal, m
2
s =
Bi = bilangan Biot
= V
i
= volume kontrol sirip pada posisi i, m
3
A
i+0,5
= luas penampang volume kontrol sirip pada posisi i+12, m
2
A
i-0,5
= luas penampang volume kontrol sirip pada posisi i-12, m
2
A
s i
= luas selimut volume kontrol sirip pada posisi i, m
2
= massa jenis sirip, kgm
3
c = kalor jenis sirip, Jkg°C
                