Penurunan Persamaan Numerik untuk Volume Kontrol di Posisi Ujung Sirip
                                                                                Dari Persamaan 3.20 bisa didapat nilai T
i n+1
dengan cara memindahkan ruas dari  Persamaan  3.20  sehingga  diperoleh  unsur  yang  terdapat  T
i n+1
dalam  ruas yang tersendiri seperti yang terlihat pada Persamaan 3.21.
Diketahui Bilangan Biot sehingga dari Persamaan 3.21, dapat
diperoleh  Persamaan  3.22  dengan  cara  mensubstitusikan dengan  Bilangan
Biot Bi.
Melalui  persamaan  3.22,  maka  dapat  diketahui  nilai  T
i n+1
seperti  yang tercantum pada persamaan 3.23 dan 3.24.
Persamaan 3.24 merupakan persamaan yang digunakan untuk menentukan besarnya distribusi suhu pada volume kontrol yang terletak diujung bagian sirip.
Syarat stabilitas Persamaan 3.24 dapat dilihat pada persamaan 3.28.
Syarat  stabilitas  pada  Persamaan  3.28  merupakan  syarat  yang menentukan  besarnya  selang  waktu
pada  perhitungan  yang  menggunakan Persamaan  3.24.  Jika
lebih kecil daripada syarat stabilitas, maka hasil  atau data yang didapat semakin akurat.
Pada Persamaan 3.19 hingga Persamaan 3.28 : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
T
i+1 n
= suhu pada volume kontrol ke i+1, pada saat n, °C T
i-1 n
= suhu pada volume kontrol ke i-1, pada saat n, °C T
i n
= suhu pada volume kontrol ke i, pada saat n, °C T
i n+1
= suhu pada volume kontrol ke i, pada saat n+1, °C = suhu fluida, °C
= selang waktu, detik = panjang volume kontrol, m
k = konduktivitas termal sirip, Wm°C
h = koefisien perpindahan kalor konveksi sirip, Wm
2
°C = difusivitas termal, m
2
s =
Bi = bilangan Biot
= V
i
= volume kontrol sirip pada posisi i, m
3
A
i+0,5
= luas penampang volume kontrol sirip pada posisi i+0,5, m
2
A
i-0,5
= luas penampang volume kontrol sirip pada posisi i-0,5, m
2
A
si
= luas selimut volume kontrol sirip pada posisi i, m
2
= massa jenis sirip, kgm
3
c = kalor jenis sirip, Jkg°C
3.3 Penerapan Rumus dalam Persoalan 3.3.1 Menentukan Sisi dan Luas pada Sirip yang Luasnya Berubah Terhadap
Posisi x
Gambar 3.6 Sirip Belah Ketupat yang Bentuknya Berubah Terhadap Fungsi Posisi Pada Gambar 3.7, diagonal yang panjangnya berubah terhadap posisi pada
setiap  node  dapat  dipecahkan  dengan  menggunakan  Persamaan  3.29a  dan Persamaan 3.29b.
Dengan :
Sehingga untuk mengetahui luas pada sirip berpenampang belah ketupat yang luasnya berubah terhadap posisi dapat diketahui melalui persamaan 3.30.
Pada Persamaan 3.29 hingga Persamaan 3.30 : Diagonal1
i
= panjang diagonal1 penampang sirip belah ketupat pada posisi i, m
Diagonal2
i
= panjang diagonal2 penampang sirip belah ketupat pada posisi i, m
Diagonal1
i+1
= panjang diagonal1 penampang sirip belah ketupat pada posisi i+1, m
Diagonal2
i+1
= panjang diagonal2 penampang sirip belah ketupat pada posisi i+1, m
A
i
= luas penampang sirip belah ketupat pada posisi i, m
2
A
i+1
= luas penampang sirip belah ketupat pada posisi i+1, m
2
= kemiringan sudut sirip x
= panjang pengecilan diagonal belah ketupat, m = panjang volume kontrol, m
                