berikut: 1 Jenis koherensi berpenanda antara lain koherensi kausalitas sebanyak 48 data, koherensi kontras sebanyak 12 data, koherensi aditif sebanyak 2 data,
koherensi kontras sebanyak 13 data, koherensi temporal sebanyak 6 data, dan koherensi kronologis sebanyak 14 data, 2 Jenis koherensi tidak berpenanda
hanya koherensi perurutan sebanyak 3 data. Berdasarkan 309 data kohesi dan koherensi, peneliti menemukan ada 31
pemakian data yang tidak tepat. Pemakaian data kohesi yang tidak tepat sebanyak 21 data, terdiri dari kohesi leksikal dan gramatikal dengan rincian sebagai berikut:
1 Pemakaian kohesi leksikal yang tidak tepat yaitu kohesi repetisi sebanyak 6 data, 2 Pemakaian kohesi gramatikal yang tidak tepat antara lain kohesi
substitusi sebanyak 3 data dan kohesi konjungsi sebanyak 12 data konjungsi adversatif sebanyak 4 data, konjungsi kausal sebanyak 6 data, konjungsi
subordinatif 1 data, konjungsi koordinatif sebanyak 3 data. Pemakaian data koherensi yang tidak tepat sebanyak 10 data koherensi berpenanda antara lain
koherensi kausal sebanyak 6 data dan koherensi kontras sebanyak 4 data. Peneliti tidak menemukan kesalahan pada pemakaian koherensi tidak berpenanda. Berikut
ini peneliti mencantumkan contoh data paragraf yang dimaksud.
4.1.1 Jenis Kohesi dan Koherensi
Pada bagian ini, peneliti mencantumkan contoh paragraf yang mengandung kohesi dan koherensi supaya pembaca mempunyai gambaran data
yang akan dianalisis oleh peneliti. Contoh data kohesi yaitu kohesi leksikal dan gramatikal. Contoh data koherensi yaitu koherensi berpenanda dan koherensi
tidak berpenanda. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4.1.1.1 Kohesi Leksikal
Kohesi leksikal yang ditemukan oleh peneliti yaitu kohesi repetisi, hiponimi, sinonimi, dan ekuivalensi. Contoh paragraf yang mengandung kohesi
leksikal dapat dicermati pada paragraf sebagai berikut. A.
Kohesi Repetisi 1
Kebersihan adalah suatu keadaan dimana tak ada sampah yang
berserakan di mana-mana. Kebersihan sangatlah penting untuk dilakukan, karena dengan kebersihan yang akan menjaga kita dari
ancaman-ancaman penyakit yang datang. 4-a
Kohesi repetisi yang digunakan dalam paragraf di atas berupa kebersihan. Pengulangan tersebut bertujuan untuk memelihara kepaduan kalimat dan
menekankan pentingnya kata tersebut. Jumlah kohesi repetisi yang ditemukan peneliti sebanyak 32 data, termasuk salah satunya data paragraf di atas.
B. Kohesi Hiponimi
2
Dengan adanya banjir, warga terpaksa mengungsi keatas atap rumah untuk menyelamatkan diri bersama kucingnya, musibah yang tidak
disangkah-sangkah seperti ini, kalau dilihat sepeleh tetapi kadang membawa kerugian yang sangat besar. Seperti barang-barang yang tidak
sempat diselamatkan, atau peliharaan, tentu membuat kita merasa resah dan kecewa. 8-b
Kohesi hiponimi yang digunakan dalam paragraf di atas berupa banjir. Kohesi hiponimi berfungsi untuk menunjang kejelasan kalimat. Jumlah kohesi
hiponimi yang ditemukan peneliti sebanyak 3 data, termasuk salah satunya data paragraf di atas.
C. Kohesi Sinonimi
3 Jadi semoga kita tidak kena musibah banjir, diharapkan pada semua
warga sadar akan akibat atau dampak membuang sampah sembarangan. 8-d
Kohesi sinonimi yang digunakan dalam paragraf di atas berupa akibat atau dampak. Kohesi sinonimi digunakan bermaksud untuk menunjang kejelasan
kalimat. Jumlah kohesi sinonimi yang ditemukan peneliti sebanyak 12 data, termasuk salah satunya data paragraf di atas.
D. Kohesi Ekuivalensi
4 Membuang sampah di sembarang tempat akan berakibat tidak baik bagi
kesehat tubuh dan lingkungan sampah sebaiknya di buang di tempat pembuangan sampah agar tidak menimbulkan banyak masalah pada
lingkungan . sampah yang dibuang tidak pada tempatnya akan menyebabkan terserang berbagai penyakit. 6-a
Kohesi ekuivalensi yang digunakan dalam paragraf di atas berupa buang- pembuangan. Kohesi tersebut mempunyai nilai yang sepadansebanding yang
bertujuan supaya kalimat lebih bervariatif. Jumlah kohesi ekuivalensi yang ditemukan peneliti sebanyak 3 data, termasuk salah satunya data paragraf di atas.
4.1.1.2 Kohesi Gramatikal
Kohesi gramatikal yang ditemukan oleh peneliti yaitu kohesi referensi, substitusi, dan konjungsi. Contoh paragraf yang mengandung kohesi gramatikal
dapat dicermati pada paragraf sebagai berikut.
A. Kohesi referensi
a Kohesi Referensi Anaforis
5
Akibat dari kejadian tersebut, banyak hal buruk menimpanya.
Diantaranya adalah seluruh harta bendanya rusak akbiat banjir, kegiatan lainnya lumpuh total. Belum lagi penyakit yang dideritanya akibat dari
pasca banjir. Baim harus terbaring lemas di rumah sakit karena terkena penyakit diare dan demam berdarah. 5-c
Kohesi pengacuan yang digunakan dalam paragraf di atas berupa tersebut. Referensi anaforis mengacu pada konstituen sebelumnya. Jumlah kohesi referensi
anaforis yang ditemukan peneliti sebanyak 15 data, termasuk salah satunya data paragraf di atas.
b Kohesi Referensi Kataforis
6 Kebersihan lingkungan harus dijaga bersama dengan kesadaran
masyarakat akan hidup sehat dan nyaman tanpa polusi udara yang tercemar. Mencerminkan kebersihan adalah sebagian dari iman. 6-c
Kohesi pengacuan yang digunakan dalam paragraf di atas berupa adalah. Referensi kataforis mengacu pada konstituen sesudahnya. Jumlah kohesi referensi
kataforis yang ditemukan peneliti sebanyak 7 data, termasuk salah satunya data paragraf di atas.
B. Kohesi Substitusi
7 Akibat dari lingkungan yang kotor karena pembuangan sampah yang
tidak pada tempatnya. Cuaca pun menjadi kotor, cuaca yang kotor itu mengakibatkan banyak penduduk yang sakit. 17-c
Kohesi substitusi yang digunakan dalam paragraf di atas berupa –nya pada
kata tempatnya. Pengantian tersebut perfungsi untuk memperoleh unsur pembeda. Jumlah kohesi substitusi yang ditemukan peneliti sebanyak 21 data, termasuk
salah satunya data paragraf di atas. C.
Kohesi Konjungsi a
Konjungsi Adversatif 8
Dengan adanya banjir, warga terpaksa mengungsi keatas atap rumah untuk menyelamatkan diri bersama kucingnya, musibah yang tidak
disangkah-sangkah seperti ini, kalau dilihat sepeleh tetapi kadang