dan koherensi yang ditemukan dalam paragraf pada karangan guru-guru SD Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur.
4.2.1.1 Kohesi Leksikal
Peneliti menemukan empat jenis kohesi leksikal yaitu a repetisi pengulangan, b hiponimi hubungan bagian atau isi, c sinonimi persamaan,
dan d ekuivalensi. Berikut ini dipaparkan keempat jenis kohesi leksikal tersebut. A.
Repetisi Peneliti menemukan jenis kohesi repetisi dalam paragraf pada karangan
para guru. Contoh kohesi repetisi dipaparkan pada paragraf 29, 30, dan 31 sebagai berikut.
29
Kebiasaan buruk dengan membuang sampah sembarangan sudah tak
akan asing lagi, bahkan seakan sudah terbiasa lingkungan kotor sudah menjadi ciri khas warga kota. bagaimana tidak? Seperti masih banyak
sampah yang berserakan di lingkungan, terlebih di sungai terlihat jelas banyak sampah, hingga hitam pekat warna air adanya pencemaran
limbah. 1-a
30
Yang pertama adalah menjaga kebersihan diri sendiri. Menjaga kebersihan diri sendiri seperti mandi dua kali sehari , memotong kuku
dan menggosok gigi akan membuat tubuh kita selalu bersih. Sehingga jika kebersihan telah didapat, maka tubuh kita akan menjadi sehat dan
tidak akan mudah terserang oleh penyakit. 4-b
31 Kebersihan adalah suatu keadaan dimana tak ada sampah yang
berserakan di mana-mana. Kebersihan sangatlah penting untuk dilakukan, karena dengan kebersihan yang akan menjaga kita dari
ancaman-ancaman penyakit yang datang. 4-a
Dari hasil analisis pada paragraf 29 ditemukan kata sampah yang diulang sebanyak satu kali. Pengulangan tersebut bertujuan memelihara kepaduan kalimat
dengan cara mengulang kata kunci. Selain itu, pengulangan juga bertujuan untuk menekankan pentingnya kata tersebut, sehingga pembaca dapat memahami isi
dari karangan melalui pengulangan kata tersebut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dari hasil analisis pada paragraf 30 ditemukan kata menjaga kebersihan diri sendiri yang diulang sebanyak dua kali. Pengulangan tersebut bertujuan
memelihara kepaduan kalimat dengan cara mengulang kata kunci. Selain itu, pengulangan juga bertujuan untuk menekankan pentingnya kata tersebut, sehingga
pembaca dapat memahami isi dari karangan melalui pengulangan kata tersebut. Dari hasil analisis pada paragraf 31 ditemukan kata kebersihan yang diulang
sebanyak dua kali. Pengulangan tersebut bertujuan memelihara kepaduan kalimat dengan cara mengulang kata kunci. Selain itu, pengulangan juga bertujuan untuk
menekankan pentingnya kata tersebut, sehingga pembaca dapat memahami isi dari karangan melalui pengulangan kata tersebut. Fenomena yang sama dengan data
1a, 4a, dan 4b ditemukan juga pada data 2c, 3c, 5a, 6a, 9a, 9c, 10a, 12b, 12c, 13c, 14a, 15a, 15c, 16a, 17b, 19a, 19d, 19g, 20a, 20b yang dapat dicermati dalam
lampiran. B.
Hiponimi Peneliti menemukan jenis kohesi hiponimi dalam paragraf pada karangan
para guru. Contoh kohesi hiponimi dipaparkan pada paragraf 32, 33, dan 34 sebagai berikut.
32
Bukan hanya itu lingkungan kotor pun terdapat di pemukiman padat, padat pabrik, padat pariwisata, hingga kontrakan sekali. Bagaimana
tidak? Seharusnya warga sadar akan kebersihan lingkungan dengan membiasa kan hidup bersih seperti membuang sampah pada tempatnya,
membersihkan rumah rutin, dan membiasakan anak hidup dengan kebersihan, bukan dengan membiarkan nya dengan bermain di
lingkungan yang penuh dengan kotoran. 1-b
33 Penyakit tak datang dengan sendiri nya melainkan lingkungan yang
kotor. Sumber penyakit dapat tumbuh dengan cepat bahkan dahsyat berkembangnya sumber penyakitpun terdapat pada penumpukan
sampah, limbah pabrik, hingga ada pada air yang tergenang. Air yang tergenang kenapa dapat menimbulkan penyakit? air yang terlalu lama
tergenang dapat merangsang serangga nyamuk untuk dapat berkembang biak dengan cepat. 1-c
34
Dengan adanya banjir, warga terpaksa mengungsi keatas atap rumah untuk menyelamatkan diri bersama kucingnya, musibah yang tidak
disangkah-sangkah seperti ini, kalau dilihat sepeleh tetapi kadang membawa kerugian yang sangat besar. Seperti barang-barang yang
tidak sempat diselamatkan, atau peliharaan, tentu membuat kita merasa resah dan kecewa. 8-b
Dari hasil analisis pada paragraf 32 ditemukan kata pemukiman padat yang mempunyai relasi makna dengan kata padat pabrik, padat pariwisata.
Kohesi hiponimi mempunyai relasi makna antara pemukiman padat yang merupakan makna generik dan padat pabrik, padat pariwisata yang merupakan
makna spesifik. Hal tersebut bertujuan untuk menunjang kejelasan dalam kalimat. Dari hasil analisis pada paragraf 33 ditemukan kata serangga yang
mempuyai relasi makna dengan kata nyamuk. Kohesi hiponimi mempunyai relasi makna antara serangga yang merupakan makna generik dan nyamuk yang
merupakan makna spesifik. Hal tersebut bertujuan untuk menunjang kejelasan dalam kalimat.
Dari hasil analisis pada paragraf 34 ditemukan kata banjir yang mempuyai relasi makna dengan kata musibah. Kohesi hiponimi mempunyai relasi
makna antara musibah yang merupakan makna generik dan banjir yang merupakan makna spesifik. Hal tersebut bertujuan untuk menunjang kejelasan
dalam kalimat. Kohesi hiponimi yang ditemukan oleh peneliti adalah 3 data, semua data telah dipaparkan pada analisis data di atas.
C. Sinonimi
Peneliti menemukan jenis kohesi sinonimi dalam paragraf pada karangan para guru. Contoh kohesi sinonimi dipaparkan pada paragraf 35, 36, dan 37
sebagai berikut. 35
Untuk menjaga Lingkungan agar tetap bersih, indah dan sehat, kita harus membuang sampah pada tempat yang sudah disediakan. Jangan
membuang sampah sembarangan, seperti kekali atau sungai atau kedalam parit. 3-a
36
Semakin sering manusia membuang sampah sembarangan atau tidak pada tempatnya maka semakin banyak sampah yang akan menumpuk
dan pada akhirnya siklus air tersumbat. Jika hal tersebut dibiarkan terus menerus maka seluruh komponen hidup yang ada didalam air akan mati
akibat air yang sudah tercemar. 7-c
37 Jadi semoga kita tidak kena musibah banjir, diharapkan pada semua
warga sadar akan akibat atau dampak membuang sampah sembarangan. 8-d
Dari hasil analisis pada paragraf 35 ditemukan kata kekali yang mempuyai persamaan dengan kata sungai. Kohesi sinonimi tersebut mempunyai
makna yang sama. Hal tersebut bertujuan untuk menunjang kejelasan dalam kalimat.
Dari hasil analisis pada paragraf 36 ditemukan kata membuang sampah sembarangan yang mempuyai persamaan dengan kata tidak pada tempatnya.
Kohesi sinonimi tersebut mempunyai makna yang sama. Hal tersebut bertujuan untuk menunjang kejelasan dalam kalimat.
Dari hasil analisis pada paragraf 37 ditemukan kata akibat yang mempuyai persamaan dengan kata dampak. Kohesi sinonimi tersebut mempunyai
makna yang sama. Hal tersebut bertujuan untuk menunjang kejelasan dalam kalimat. Fenomena yang sama dengan data 3a, 7c, dan 8d ditemukan juga pada
data 2b, 9a, 10a, 10b, 13b, 17b, dan 19e yang dapat dicermati dalam lampiran. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI