Koherensi Tidak Berpenanda Jenis Kohesi dan Koherensi

tepat. Jumlah kekeliruan pemakaian koherensi kontras yang ditemukan peneliti sebanyak 2 data, salah satunya pada paragraf di atas. Semua data yang dianalisis berasal dari 73 paragraf yang terdapat dalam 20 karangan karya guru-guru SD Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur. Karangan tersebut terdiri dari 11 karangan narasi, 6 eksposisi, dan 3 persuasi. Karangan narasi ditemukan pada karangan 2, 5, 7, 8, 9, 11, 12, 14, 17, 18, dan 20. Karangan eksposisi ditemukan pada karangan 1, 4, 10, 13, 15, dan 19. Karangan persuasi ditemukan pada karangan 3, 6, dan 16. Peneliti tidak menemukan jenis karangan deskripsi dan argumentasi dalam 20 karangan. Sesuai dengan tema, sebagian besar karangan berjudul “Lingkungan”. Karangan tersebut berisi akibat yang terjadi apabila tidak menjaga kebersihan lingkungan.

4.2 Analisis Data

Pada bab ini, peneliti memaparkan analisis dari data yang diperoleh. Peneliti menganalisis jenis kohesi dan koherensi serta ketepatan pemakaiannya dalam karangan guru-guru SD Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur. Peneliti hanya menyajikan beberapa data yang mewakili keseluruhan data. Data lain yang tidak dicantumkan oleh penulis dalam analisis data dapat dilihat dalam lampiran.

4.2.1 Jenis Kohesi dan Koherensi

Berdasarkan hasil analisis, peneliti menemukan paragraf yang mengandung kohesi dan koherensi. Berikut ini peneliti memaparkan jenis kohesi dan koherensi yang ditemukan dalam paragraf pada karangan guru-guru SD Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur.

4.2.1.1 Kohesi Leksikal

Peneliti menemukan empat jenis kohesi leksikal yaitu a repetisi pengulangan, b hiponimi hubungan bagian atau isi, c sinonimi persamaan, dan d ekuivalensi. Berikut ini dipaparkan keempat jenis kohesi leksikal tersebut. A. Repetisi Peneliti menemukan jenis kohesi repetisi dalam paragraf pada karangan para guru. Contoh kohesi repetisi dipaparkan pada paragraf 29, 30, dan 31 sebagai berikut. 29 Kebiasaan buruk dengan membuang sampah sembarangan sudah tak akan asing lagi, bahkan seakan sudah terbiasa lingkungan kotor sudah menjadi ciri khas warga kota. bagaimana tidak? Seperti masih banyak sampah yang berserakan di lingkungan, terlebih di sungai terlihat jelas banyak sampah, hingga hitam pekat warna air adanya pencemaran limbah. 1-a 30 Yang pertama adalah menjaga kebersihan diri sendiri. Menjaga kebersihan diri sendiri seperti mandi dua kali sehari , memotong kuku dan menggosok gigi akan membuat tubuh kita selalu bersih. Sehingga jika kebersihan telah didapat, maka tubuh kita akan menjadi sehat dan tidak akan mudah terserang oleh penyakit. 4-b 31 Kebersihan adalah suatu keadaan dimana tak ada sampah yang berserakan di mana-mana. Kebersihan sangatlah penting untuk dilakukan, karena dengan kebersihan yang akan menjaga kita dari ancaman-ancaman penyakit yang datang. 4-a Dari hasil analisis pada paragraf 29 ditemukan kata sampah yang diulang sebanyak satu kali. Pengulangan tersebut bertujuan memelihara kepaduan kalimat dengan cara mengulang kata kunci. Selain itu, pengulangan juga bertujuan untuk menekankan pentingnya kata tersebut, sehingga pembaca dapat memahami isi dari karangan melalui pengulangan kata tersebut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI