4.1.1.3 Koherensi Berpenanda
Jenis koherensi berpenanda yang ditemukan antara lain koherensi kausalitas, kontras, aditif, rincian, temporal, dan kronologis. Contoh paragraf yang
mengandung koherensi berpenanda dapat dicermati pada paragraf sebagai berikut. A.
Koherensi kausalitas 14
Membuang sampah sembarangan juga akan menimbulkan berbagai macam penyakit, seperti: Diare, demam berdarah, tipus, dan lain-lain.
Oleh karena itu untuk menjaga kesehatan buanglah sampah pada tempatnya. 3-c
Penanda koherensi kausal yang digunakan dalam paragraf di atas berupa oleh karena itu. Makna yang dihasilkan berupa sebab akibat. Jumlah koherensi
kausalitas yang ditemukan peneliti sebanyak 48 data, termasuk salah satunya data paragraf di atas.
B. Koherensi Kontras
15 Kala itu disuatu desa, mentari belum bangun dari Peraduannya, Ayam-
ayam jagopun belum melakukan tugasnya. Namun, Lukman telah Keluar dari rumahnya. Hembusan angin Pagi yang dingin berusaha
membekukannya. Tangannya yang kekar telah memegang sebuah ember yang hendak menimba air. 12-a
Penanda koherensi kontras yang digunakan dalam paragraf di atas berupa namun. Penanda tersebut mengandung makna yang menunjukkan adanya
pertentangan. Jumlah koherensi kontras yang ditemukan peneliti sebanyak 12 data, termasuk salah satunya data paragraf di atas.
C. Koherensi Aditif
16 Dahulu hutan kami sangat lestari dan indah. Di sanalah terdapat ribuan
jenis tumbuhan dan binatang yang saling hidup berdampingan. Selain menjadi tempat tinggal para tumbuhan dan binatang, hutan juga
merupakan sumber utama bagi kehidupan manusia. Hutanlah yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menyediakan sumber makanan bagi kita. Binatang dan tumbuhan yang ada di sana menjadi sumber makanan yang tidak terbatas bagi kita. 14-
a
Penanda koherensi aditif yang digunakan dalam paragraf di atas berupa selain. Penanda tersebut mempunyai makna penambahan antara kalimat yang satu
dengan kalimat yang lain. Jumlah koherensi aditif yang ditemukan peneliti sebanyak 2 data, termasuk salah satunya data paragraf di atas.
D. Koherensi Rincian
17
Membuang sampah sembarangan juga akan menimbulkan berbagai macam penyakit, seperti: Diare, demam berdarah, tipus, dan lain-lain.
Oleh karena itu untuk menjaga kesehatan buanglah sampah pada tempatnya. 3-c
Penanda koherensi rincian yang digunakan berupa seperti. Penanda tersebut menyatakan adanya rincian yang bertujuan supaya kalimat lebih jelas.
Jumlah koherensi rincian yang ditemukan peneliti sebanyak 13 data, termasuk salah satunya data paragraf di atas.
E. Konjungsi Temporal
18
Pada suatu hari Andi di perintahkan Ibunya untuk Pergi membuang
sampah di tempat pembuangan sampah. Andi pun bergegas mengambil sampah itu, namun pada saat Andi ingin membuang sampah, Andi
melihat ada sungai, Andi berhenti sejenak lalu berfikir “dari pada saya Jauh-
Jauh membuang Sampah lebih baik buang disini saja.” Andi pun Menuangkan Sampah yang dibawanya itu disungai tersebut, Padahal
dipinggir sungai ada sebuah Papan yang bertuliskan larangan bahwa tidak boleh membuang sampah disungai tersebut. Karena sudah menjadi
kebiasaan warga di sana tidak mempunyai rasa prihatin terhadap lingkungan ahirnya berdampak buruk bagi semua warganya. 18-a
Penanda koherensi temporal yang digunakan dalam paragraf di atas berupa dua pada suatu hari. Penanda tersebut mengandung makna yang menyatakan