Faktor-faktor Yang Dapat Memengaruhi Strategi Koping

perempuan lebih dominan untuk melakukan koping karena didukung oleh sumber daya sosial yang dimiliki oleh perempuan. c. Kesadaran emosional Dengan menyadari emosi yang muncul maka seseorang dapat menentukan koping yang akan digunakan sesuai dengan sumber daya atau kemampuan yang dimiliki d. Tingkat pendidikan Orang yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi lebih mungkin mengembangkan koping yang lebih baik karena dapat melakuan proses penilaian dengan lebih realistis dalam menanggapi masalah atau situasi yang menekan.

B. Perjudian

Pada sub bahasan ini, peneliti akan menjelaskan definisi perjudian secara umum, menjelaskan unsur-unsur suatu aktivitas dikatakan perjudian, dan faktor yang memengaruhi orang melakukan perjudian, serta pada bagian akhir akan memaparkan dampak-dampak yang ditimbulkan dari perjudian. Berikut adalah penjelasan dari sub bahasan ini:

1. Definisi Perjudian

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2008, judi adalah permainan dengan memakai uang atau barang berharga sebagai taruhannya. Undang- Undang Hukum Pidana Pasal 303 ayat 3 mengartikan judi adalah tiap-tiap PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI permainan yang mengandung unsur taruhan dan untung-untungan untuk memperoleh kemenangan yang dilakukan oleh orang-orang yang turut bermain ataupun berlomba. Dali Mutiara dalam Kartono, 2007 menyatakan bahwa permainan judi harus diartikan dengan arti yang luas, juga termasuk segala pertaruhan tentang kalah menangnya suatu pertandingan atau segala pertaruhan dalam perlombaan yang diadakan antara dua orang yang ikut mapun tidak ikut dalam pertaruhan maupun perlombaan tersebut. Perjudian dapat dikatakan sebagai adu nasib dalam bentuk permainan yang bersifat untung-untungan dengan berbagai macam taruhan dengan sejumlah uang di dalamnya Saputra Syani, 2013. Perjudian merupakan permainan yang bertujuan untuk mendapatkan sesuatu hal yang bernilai lebih besar dengan melibatkan risiko dan ketidakpastiaan di dalamnya Ashley Boehlke, 2012. Suatu hal dikatakan perjudian apabila adanya partisipasi dan kesepakatan secara sukarela antara dua pihak atau lebih untuk melakukan pertukaran uang atau barang yang bernilai dari suatu peristiwa yang tidak pasti hasilnya Blaszczynski, Walker, Sagris, Dickerson, 1999. Kartono 2007 mengartikan perjudian merupakan pertaruhan secara sengaja dengan mempertaruhkan sesuatu yang dianggap bernilai dan menyadari adanya risiko, harapan-harapan tertentu pada peristiwa-peristiwa permainan, pertandingan, perlombaan, dan kejadian-kejadian yang tidak atau belum pasti hasilnya. Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa perjudian merupakan suatu kegiatan berupa pertaruhan dengan melibatkan dua pihak atau PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI lebih untuk mempertaruhkan sejumlah uang atau sesuatu yang dianggap bernilai dengan menyadari segala risiko dan harapan untuk menang demi mendapatkan sesuatu yang berlebih pada peristiwa-peristiwa permainan, pertandingan, perlombaan, dan kejadian yang belum pasti hasilnya.

2. Perjudian Dalam Konsep Kesehatan Mental

Perjudian dalam DSM IV TR masuk dalam spektrum gangguan kontrol impuls yang tidak dapat digolongkan pada kategori lain. Hal penting dari gangguan kontrol impuls adalah kegagalan untuk menahan dorongan atau godaan untuk melakukan tindakan yang berbahaya bagi diri sendiri atau orang lain. Individu merasa mengalami peningkatan ketegangan atau gairah sebelum melakukan tindakan dan kemudian mengalami kesenangan, kepuasan, atau perasaan lega pada saat melakukan tindakan tersebut. Setelah melakukan tindakan ini, individu mungkin tidak menyesal atau menyalahkan diri pada perbuatan yang telah dilakukan. Ada beberapa gangguan yang masuk pada spektrum ini yaitu intermittent explosive disorder, kleptomania, pathological gambling, trichotillomania, impulse-control disorder not otherwise specified American Psychiatric Association, 2000. Gangguan kontrol impuls mencangkup gangguan intermittent explosive, yakni ditandai dengan kegagalan untuk melawan impuls agresif yang mengakibatkan serangan serius pada diri maupun perusakan barang-barang. Kleptomania, yakni ditandai dengan kegagalan berulang untuk melawan impuls mencari benda-benda yang tidak diperlukan untuk penggunaan pribadi atau nilai PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pribadi. Pyromania, yakni ditandai dengan pola penggunaan api untuk kesenangan, kepuasan, atau untuk meringankan ketegangan. Pathological gambling, yakni ditandai dengan perilaku perjudian yang berulang dan terus- menerus dan cenderung maladaptif. Trichotillomania, yakni ditandai dengan perilaku menarik dan mencabut rambut sehelai demi sehelai secara berulang untuk mendapatkan kesenangan, kepuasan, dan meringankan tegangan yang akhirnya mengakibatkan kehilangan rambut. Impulse-control disorder not otherwise specified, yakni termasuk dalam gangguan kontrol impuls yang tidak memenuhi kriteria dari salah satu gangguan kontrol impuls yang spesifik. Gangguan pathological gambling, intermittent explosive, kleptomania, trichotillomania, impulse-control disorder not otherwise specified masuk dalam satu spektrum gangguan kontrol impuls karena adanya kesamaan mengenai kegagalan untuk menahan dorongan atau godaan untuk melakukan tindakan yang berbahaya bagi diri sendiri atau orang lain.

3. Unsur-unsur Perjudian

Ada tiga unsur agar suatu perbuatan dapat dinyatakan sebagai judi menurut peraturan pemerintah Republik Indonesia, nomor 9, tahun 1984 dalam Haryanto, 2003, yaitu: 1. Permainan atau perlombaan, yaitu judi dilakukan semata-mata untuk bersenang-senang atau mencari kesibukan untuk mengisi waktu senggang guna menghibur hati, namun para pelaku tidak harus terlibat dalam PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI permainan karena boleh jadi mereka adalah penonton atau orang yang ikut bertaruh terhadap jalannya sebuah permainan atau perlombaan. 2. Untung-untungan, merupakan usaha untuk memenangkan permainan atau perlombaan berdasarkan unsur spekulatif, kebetulan, untung-untungan. Faktor kemenangan diperoleh karena kebiasan atau kepintaran pemain yang sudah sangat terbiasa atau terlatih. 3. Ada taruhan, dalam permainan atau perlombaan terdapat taruhan yang dipasang oleh para pihak pemain atau bandar, baik dalam bentuk uang ataupun harta benda lainnya, dan bahkan kadang istri pun bisa dijadikan taruhan. Unsur ini merupakan unsur yang paling utama untuk menentukan apakah sebuah perbuatan dapat disebut sebagai judi atau bukan. Dari uraian di atas maka jelas segala perbuatan yang memenuhi ketiga unsur di atas dapat digolongkan sebagai perbuatan judi.

3. Faktor-faktor Perjudian

Adapun beberapa faktor yang mendorong seseorang untuk melakukan perjudian Saputra Syani, 2013, yaitu a. Faktor sosial dan ekonomi Status sosial dan tingkatan ekonomi yang rendah membuat orang-orang tertarik untuk berjudi agar dapat meningkatkan taraf perekonomian dengan waktu yang singkat dan cara yang relatif instan. Selain itu, kondisi sosial masyarakat yang menerima perilaku berjudi juga berperan besar terhadap perilaku tersebut terjadi di dalam kelompok atau komunitas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI b. Adanya tekanan dari teman-teman, kelompok, lingkungan untuk berpartisipasi dalam perjudian. Tekanan kelompok membuat individu merasa tidak enak jika tidak menuruti apa yang diinginkan oleh kelompok atau apa yang sering terjadi di lingkungan tersebut. c. Faktor keingintahuan Faktor belajar atau keingintahuan terhadap hal-hal yang menjadi topik hangat pembicaraan di masyarakat mendorong seseorang untuk melakukan judi. Pelaku beranggapan bahwa siapapun bisa menang termasuk dirinya sehigga muncul rasa penasaran untuk melakukannya berulang kali. d. Persepsi tentang kemenangan Peluang dalam meraih kemenangan cenderung dianggap keliru dengan kemungkinan meraih kemenangan. Dalam hal ini, penjudi sering mengaggap bahwa kemenangan atau kebehasilan dalam permainan judi adalah keterampilan yang dimiliki oleh dirinya. e. Faktor persepsi terhadap keterampilan Individu menganggap bahwa judi adalah aktivitas menarik dan menyenangkan sehingga memunculkan keinginan untuk memperoleh penghargaan dari lingkungan.

4. Dampak-dampak Perjudian