diterapkan oleh peneliti konsisten dengan yang diterapkan oleh peneliti-peneliti lain Supratiknya, 2015. Demi menperoleh dependabilitas dalam penelitian ini,
maka peneliti akan memeriksa kembali segala transkrip, catatan, dan rekaman dari proses wawancara yang telah dilakukan. Hal ini dilakukan untuk
memastikan kembali agar tidak adanya kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh peneliti. Selain itu, peneliti juga akan memastikan agar tidak adanya
pergeseran pada definisi kode-kode dan makna-makna yang telah dibuat dalam proses coding. Agar tidak adanya pergeseran kode dan makna-makna yang telah
dibuat, maka peneliti akan selalu membandingkan data kode-kode yang berhasil dirumuskan dan peneliti akan membuat catatan terhadap kode-kode dari
masing-masing definisi Creswell, 2009. Beberapa hal ini dilakukan oleh peneliti untuk meminimalisir kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi selama
proses analisis data. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Persiapan Penelitian
Sebelum melakukan penelitian, ada beberapa hal yang peneliti siapkan demi mendukung proses penelitian ini. Pertama-tama peneliti menentukan topik
penelitian, melakukan wawancara singkat untuk mencaritahu kesesuaian fenomena dengan topik penelitian, mengumpulkan literatur yang berkaitan
dengan topik yang dibahas, dan menyusun rancangan penelitian, serta mencari informan yang bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini. Pada mulanya
peneliti berencana untuk mencari informan dari kabapaten yang berbeda agar data yang dihasilkan lebih bervariasi sehingga lebih dapat mewakili Bali,
namun realitanya peneliti mengalami beberapa hambatan saat pencarian informan.
Pada mulanya peneliti meminta bantuan kepada teman-teman peneliti yang ada di Bali untuk mencarikan kenalan istri yang memiliki suami penjudi
di Bali, namun hal itu tidak membuahkan hasil. Pencarian informan sudah peneliti lakukan selama satu bulan, karena tidak membuahkan hasil akhirnya
peneliti memutuskan pulang ke Bali untuk mencari orang yang bersedia menjadi informan penelitian. Setelah peneliti berdiskusi dengan orangtua,
akhirnya peneliti mendapatkan informasi mengenai orang yang mungkin saja bisa menjadi informan penelitian. Peneliti diantar oleh ibu peneliti untuk
berkunjung ke rumah salah satu orang yang mungkin saja bisa dijadikan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
informan penelitian. Setelah betemu, peneliti menjelaskan topik dan tujuan penelitian, serta menjelaskan informed consent, pada akhirnya informan
bersedia untuk berpartisipasi dalam penelitian ini. Peneliti mendapatkan rekomendasi informan II dari informan I.
Informan I menyarankan peneliti agar datang ke rumah informan II. Peneliti langsung berusaha menemui informan II dan menjelaskan tujuan penelitian dan
informed consent. Pada akhirnya informan II bersedia untuk berpartisipasi dalam penelitian ini. Peneliti cukup kesulitan mencari orang yang bersdia
menjadi informan III. Peneliti dibantu oleh ayah peneliti untuk menemui beberapa istri yang memiliki suami gemar berjudi, namun hal tersebut tidak
membuahkan hasil. Beberapa istri yang ditemui oleh peneliti menolak untuk berpartisipasi dalam penelitian, karena beberapa orang beranggapan bahwa
perjudian suaminya tidaklah parah, tidak dianggap menjadi masalah, dan suami juga tidak mengizinkan untuk melalukan proses wawancara karena suami
beranggapan hal tersebut dapat mencemarkan nama baik keluarga. Pada akhirnya, peneliti mendapatkan informasi orang yang bisa dijadikan
informan III dari ibu peneliti. Peneliti langsung menemui informan III untuk menjelaskan gambaran dan tujuan penelitian, serta menjelaskan isi dari
informed consent. Pada akhirnya informan III bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini.
Peneliti memutuskan hanya menggunakan tiga informan penelitian. Hal ini berkaitan dengan sulitnya mendapatkan informan karena beberapa orang
yang mungkin bisa menjadi informan penelitian tidak berkenan berpartisipasi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI