Perjudian Dalam Konsep Kesehatan Mental

gagal bertanggung jawab untuk memenuhi kewajiban. Di sisi lain, jika kalah dari perjudian membuat pelaku menjadi mudah stres dan depresi, seperti mudah melamun, berbicara sendiri, bahkan hingga mabuk-mabukan, sedangkan jika menang dari perjudian akan membuat pelaku menjadi bermalas-malasan dalam bekerja karena beranggapan bahwa uang dapat diperoleh dengan mudah di meja perjudian Saputra Syani, 2013. c. Dampak pada keluarga Berdasarkan penelitian dari Ferland dkk 2008, perjudian dapat membuat relasi di dalam keluarga menjadi tidak baik, seperti kurang memiliki waktu bersama keluarga dan kurang melakukan kegiatan bersama keluarga. Perjudian juga menimbulkan masalah finansial di dalam keluarga, misalnya, menumpuknya utang, meningkatnya pengeluaran, kehilangan pendapatan, hilangnya tabungan, dan aset berharga karena hal-hal tersebut digunakan untuk membayar utang-utang dari perjudian. Hal ini menyebabkan terganggunya hubungan interpersonal karena pelaku sering berbohong, tidak jujur, tidak tulus, tidak bertanggung jawab untuk memberi nafkah, tidak mampu mengontrol emosi sehingga mudah marah dan menimbulkan percekcokan, dan lain sebagainya Swift dkk, 2005. Hal ini memicu ketegangan-ketegangan dalam rumah tangga, seperti ancaman untuk berpisah dan bercerai Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Swift dkk 2005, masalah finansial juga berdampak pada sulitnya memenuhi kebutuhan keluarga, misalnya kebutuhan biaya hidup, pendidikan anak, biaya kesehatan, biaya makan sehari-hari, biaya tagihan seperti tagihan listrik dan pajak. Di sisi lain, keluarga juga merasa malu terhadap utang-utang dan permasalahan yang ditimbulkan dari perjudian. Hal ini dapat memicu ketegangan fisik dan emosional keluarga sehingga terjadinya ketidakharmonisan dalam hubungan rumah tangga karena terjadinya ketidakseimbangan hak dan kewajiban yang diterima Nengsih, 2014. d. Dampak pada pasangan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Swift dkk 2005, pasangan dari penjudi mengalami beberapa tegangan-tegangan fisik dan emosi yang ditimbulkan dari perilaku pasangannya. Tegangan-tegangan dapat dipicu dari masalah ekonomi, masalah kesehatan, masalah relasi, dan harapan yang dimiliki oleh pasangan. Masalah ekonomi ditimbulkan karena suami kurang menafkahi pasangannya sehingga menyebabkan pasangannya bekerja. Masalah finansial dapat memicu kesulitan lainnya, seperti kesulitan untuk memenuhi biaya hidup, biaya rumah tangga, biaya anak, dan biaya tagihan sosial dan kesehatan. Istri juga sering berkorban dengan merelakan uang dan menjual aset berharga demi membayar utang-utang yang ditimbulkan dari tindakan perjudian. Selain itu, istri juga kerap merasa cemas karena sering ditelepon dan didatangi oleh orang-orang penagih utang. Masalah relasi meliputi komunikasi yang buruk dengan pasangan sehingga berpengaruh terhadap buruknya hubungan seksual dan interpersonal. Hal ini dikarenakan pasangan sering berbohong tentang utang