Pembahasan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

meresponnya dengan emotion focus coping untuk mengurangi tegangan emosi dan tegangan yang muncul akibat gagalnya problem focus coping. 96

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa ketiga informan penelitian sama-sama mengalami permasalahan yang diakibatkan dari perilaku suami yang gemar berjudi, meliputi permasalahan yang diakibatkan dari perilaku suami tidak bertanggung jawab, masalah relasi, dan ekonomi. Permasalahan ini mengakibatkan ketiga informan mengalami stres sehingga memunculkan emosi dan reaksi fisik negatif. Dalam menghadapi permasalahan, ketiga informan sama-sama menggunakan bentuk strategi koping yang berbeda sesuai dengan jenis masalah yang dihadapinya. Apabila permasalahan yang ditimbulkan suami berkaitan dengan anak, orang lain, dan nama baik keluarga, maka ketiga informan berusaha menyelesaikan permasalahan tersebut dengan melakukan usaha problem focus coping. Informan juga berusaha untuk mensejahterakan anaknya dengan menggunakan problem focus coping. Apabila berkaitan dengan perasaan dan diri informan, maka informan menggunakan emotion focus coping untuk melegakan atau mengurangi tekanan emosi. Informan juga menggunakan emotion focus coping saat reaksi suami tidak sesuai dengan harapan yang dimilikinya. Saat informan tidak berhasil menyelesaikan permasalahan, maka informan cenderung membiarkan perilaku suaminya atau hanya mendiamkan diri. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Pada akhirnya informan I dan III, mampu terbiasa dengan respon suami, sedangkan informan II mengatakan berusaha untuk ikhlas menerima perilaku suami. Hal tersebut menunjukkan informan I dan III telah mampu beradaptasi, sedangkan informan II masih berusaha menjalani proses adaptasi dengan keadaan yang dimiliki saat ini. Oleh sebab itu, dapat dikatakan bahwa strategi coping yang dilakukan dapat membantu infoman untuk mengurangi stres, menjaga keseimbangan emosi, dapat melanjutkan hubungan dengan orang lain, dan mampu menyesuaikan diri dengan peristiwa negatif. Hasil penelitian ini tidak dipengaruhi oleh data demografi. Hal ini dikarenakan ketiga informan sama-sama mengalami permasalahan, tekanan, dan cenderung menggunakan bentuk koping yang sama, serta sama-sama dapat menyesuaikan diri pada pertiwa negatif. Hasil penelitian ini juga bisa digeneralisasi pada permasalahan yang berkaitan dengan gangguan kontrol impuls. Seperti, intermittent explosive disorder, kleptomania, pyromania, pathological gambling, trichotillomania, impulse-control disorder not otherwise specified. Hal ini dikarenakan gangguan tersebut masuk dalam satu spektrum yang sama pada gangguan kontrol impuls yang tidak dapat digolongkan pada kategori lain. Individu dalam gangguang ini sama-sama mengalami kegagalan untuk menahan dorongan atau godaan untuk melakukan tindakan yang berbahaya bagi diri sendiri atau orang lain.

B. Kontribusi Penelitian

Penelitian ini memberikan kontribusi sebagai berikut: 1. Penelitian ini dapat memberikan sumbangan praktis, yakni dapat memberikan gambaran pada para istri mengenai dampak dari usaha penyelesaikan masalah yang dilakukan, apakah dapat membantu untuk menyelesaikan pemasalahan dan mengurangi tekanan emosi, atau justru membuat keadaan semakin parah. Hasil ini juga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan atau evaluasi saat menyikapi permasalahan yang berkaitan dengan perjudian. 2. Penelitian ini dapat memberikan sumbangan praktis, yakni dapat menunjukkan fakta bahwa melakukan tindakan perjudian yang tidak terkontrol dapat memunculkan berbagai permasalahan dan dampak buruk pada kesejahteraan istri, anak, dan keluarga. Oleh sebab itu diharapkan para suami penjudi mulai berlatih untuk mengontrol diri, meluangkan waktu, dan memperhatikan kesejahteraan keluarga. 3. Hasil penelitian ini dapat digeneralisasikan pada orang-orang yang mengalami gangguan kontrol impuls yang tidak dapat digolongkan pada kategori lain, meliputi intermittent explosive disorder, kleptomania, pathological gambling, trichotillomania, impulse-control disorder not otherwise specified. Hal ini dikarenakan gangguan tersebut masuk dalam spektrum yang sama dalam ilmu kesehatan mental. Individu dalam gangguan ini sama-sama mengalami kegagalan untuk menahan dorongan atau godaan untuk melakukan tindakan yang berbahaya bagi diri sendiri atau orang lain. 4. Penelitian ini memberikan sumbangan ilmu pengetahuan pada psikologi klinis, sosial, dan budaya bahwa strategi koping yang dilakukan oleh seseorang cenderung dipengaruhi oleh kebiasaan dan tuntutan yang ada di daerah tersebut. Ditemukan hal yang unik pada aspek seeking social support for instrumental reasons yakni salah satu informan pergi ke paranormal dan melakukan ritual keagamaan mebayuh untuk mengubah perilaku berjudi suami. Dalam literatur yang telah dibaca oleh peneliti, peneliti belum pernah menemukan temuan yang unik seperti dalam penelitian ini. Temuan ini dapat dipengaruhi dari kecenderungan orang Bali yang percaya dengan adanya sekala dan niskala fisik dan roh sehingga memengaruhi perilaku untuk pergi ke balian paranormal.

C. Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari penelitian ini memiliki keterbatasan sebagai berikut: 1. Informan dalam penelitian ini tinggal di kabupaten yang sama sehingga data yang dihasilkan cenderung kurang bervariasi untuk mewakili Bali. Hal ini dikarenakan setiap daerah baik desa maupun kabupaten memiliki sistem adat yang berbeda-beda. 2. Informan penelitian kurang dapat mencerminkan kepribadian istri secara umum karena peneliti cenderung mencari informan penelitian dengan tipikal istri yang terbuka dan mau bercerita. 3. Peneliti kurang memiliki cukup waktu untuk melakukan pendekatan secara lebih mendalam dengan para informan penelitian sehingga membuat peneliti harus melakukan banyak pendalaman pertanyaan untuk melengkapi hasil data. 4. Penelitian ini cenderung sulit digeneralisasi untuk mewakili Indonesia ataupun daerah-daerah tertentu yang ada di Indonesia karena hasil dalam penelitian ini dipengaruhi oleh budaya, agama, dan tuntutan sosial yang ada di Bali.

D. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, perjudian ternyata memberikan dampak negatif pada kesejahteraan anak, istri, dan keluarga apabila pelaku tidak mampu mengendalikan dirinya. Oleh sebab itu, peneliti memiliki saran yang ditujukan kepada beberapa pihak, yaitu:

1. Bagi Suami Penjudi di Bali

Disarankan kepada para suami agar mencari bantuan atau pendampingan kepada profesional helper untuk membantu melakukan pengendalian diri terhadap perilaku berjudi. Hal ini dikarenakan perilaku berjudi yang tidak terkendali tergolong dalam disorder gangguan, sehingga membutuhkan tenaga profesional untuk menanganinya. Selain itu juga berdampak buruk pada kesejahteraan anak, istri, dan keluarga.

2. Bagi Keluarga dan Masyarakat Bali

Diharapkan keluarga dan masyarakat dapat membantu dan mendukung para istri untuk menghadapi permasalahannya, agar para istri tidak terlalu mengalami tekanan yang begitu besar akibat dari perjudian suami mereka. Selain itu, agar para istri tetap memiliki keyakinan dan citra diri yang positif dalam menghadapi permasalahannya.

3. Bagi Aparat Hukum

Diharapkan para aparat hukum yang berwenang dapat bertindak tegas apabila menemukan tajen yang berlangsung hanya digunakan sebagai ajang perjudian, bukan digunakan sebagai tabuh rah atau penggalian dana untuk keperluan keagamaan.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan peneliti selanjutnya, dapat mencari informan dari berbagai kabupaten yang ada di Bali dan disarankan juga agar peneliti selanjutnya menambah informan dalam penelitian ini agar hasil yang didapat lebih dapat mewakili bagaimana gambaran strategi koping istri yang memiliki suami penjudi di Bali. Selain itu, peneliti selanjutnya diharapkan untuk memperhatikan unsur-unsur kebudayaan dan tuntutan sosial yang dimiliki dari masing-masing daerah yang ada di Bali sebelum mengeneralisasi atau melanjutkan penelitian ini. Disarankan juga agar peneliti selanjutnya mencari infoman penelitian yang lebih dapat mewakili tipikal istri pada umumnya dan agar peneliti selanjutnya juga melakukan pendekatan yang lebih lama pada calon informan penelitian. Hal ini dikarenakan peneliti PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI