2. Alat pengujian hepatoprotektif
Gelas Beaker, gelas ukur, tabung reaksi, labu ukur, pipet tetes, batang pengaduk Pyrex Iwaki Glass
®
, timbangan analitik Mettler Toledo
®
, vortex Genie Wilten
®
, spuit injeksi per oral untuk tikus, spuit injeksi intraperitonial, pipa kapiler, tabung Eppendorf, sentrifuge, microvitalab 200 Merck
®
, blue tip, dan yellow tip.
E. Tata Cara Penelitian 1. Determinasi tanaman jarong
Tanaman jarong dideterminasi dengan mencocokkan morfologi tanaman jarong dengan buku acuan Flora untuk Indonesia karangan van Steenis 1992.
Determinasi dilakukan di Laboratorium Farmakognosi-Fitokimia Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma.
2. Pengumpulan bahan uji
Bahan uji yang dipilih adalah daun dari tanaman jarong yang masih berwarna hijau, terhindar dari penyakit di daerah daunnya, serta bukan merupakan
daun jarong yang telah jatuh di tanah ataupun layu. Daun tanaman jarong dipanen dari Kebun Obat Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada
bulan Agustus 2015.
3. Pembuatan serbuk daun jarong
Daun jarong dicuci bersih dengan air mengalir dan diangin-anginkan. Selanjutnya, pengeringan dilakukan dengan oven pada suhu 40 ºC selama 48 jam.
Penetapan suhu berdasarkan pada aturan Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia 1985 di mana disebutkan bahwa pengeringan
simplisia dilakukan pada suhu antara 30-90 ºC. Serbuk yang telah kering kemudian dihaluskan dan diayak dengan ayakan mesh nomor 40.
4. Penetapan kadar air serbuk daun jarong
Serbuk daun jarong dimasukkan ke dalam alat moisture balance lalu diratakan. Setelah itu dipanaskan pada suhu 105
o
C selama 15 menit Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia, 1995. Serbuk yang
telah dipanaskan ditimbang kembali lalu dihitung sebagai bobot setelah pemanasan. Kadar air serbuk simplisia yang baik adalah 10. Kadar air serbuk
diperoleh menggunakan rumus: ⌈
Bobot sampel sebelum pemanasan − Bobot sampel setelah pemanasan Bobot sampel sebelum pemanasan
⌉ X Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia, 1995.
5. Uji tabung kandungan polifenol serbuk daun jarong
Uji kandungan polifenol dilakukan dengan menambahkan 10 mL aquadest pada sebuah tabung berisi 2 g serbuk daun jarong dan 10 mL etanol 50 pada
tabung lain yang juga berisi 2 g serbuk daun jarong. Kedua tabung didihkan di atas tangas air, kemudian dilakukan penyaringan. Setelah dingin, filtrat diteteskan
FeCl
3
sebanyak 3 tetes, terbentuknya warna hijau-biru menunjukkan hasil positif adanya polifenol Wulandari dan Hartini, 2015.
6. Pembuatan etanol 50