Kontol negatif Uji Pendahuluan 1. Penetapan dosis hepatotoksin karbon tetraklorida

Tabel IX. Hasil uji post hoc Mann Whitnry kadar AST praperlakuan ekstrak etanol 50 daun jarong pada tikus terinduksi karbon tetraklorida dosis 2 mLkgBB Kontrol CCl4 Kontrol Olive Oil Kontrol ekstrak tertinggi Ekstrak 100 mgkgBB + CCl ₄ Ekstrak 200 mgkgBB + CCl ₄ Ekstrak 400 mgkgBB + CCl ₄ Kontrol CCl4 BB BB BB BB BTB Kontrol Olive Oil BB BTB BB BB BB Kontrol ekstrak tertinggi BB BTB BB BB BB Ekstrak 100 mgkgBB + CCl ₄ BB BB BB BB BB Ekstrak 200 mgkgBB + CCl ₄ BB BB BB BB BB Ekstrak 400 mgkgBB + CCl ₄ BTB BB BB BB BB Keterangan: BB = berbeda bermakna p0,05; BTB = berbeda tidak bermakna p0,05

1. Kontol negatif

olive oil 2 mLkgBB Pada penelitian ini kontrol negatif bertujuan untuk melihat pengaruh pemberian olive oil sebagai pelarut pada senyawa karbon tetraklorida terhadap peningkatan aktivitas serum ALT dan AST. Kontrol negatif yang digunakan adalah olive oil dengan dosis 2 mLkgBB, karena senyawa hepatotoksin karbon tetraklorida dibuat dengan konsentrasi 50 atau dengan perbandingan campuran 1:1 dalam pelarut olive oil yang diberikan pada dosis 2 mLkgBB. Oleh karena itu, pengukuran kadar ALT dan AST dilakukan pada jam ke-0 sebelum diberi perlakuan, digunakan sebagai nilai normal dan pada jam ke-24 untuk melihat kondisi setelah diberikan olive oil. Purata kadar ALT dan AST tikus setelah pemberian olive oil ditunjukkan pada tabel X. Hasil statistik uji T berpasangan menunjukkan bahwa aktivitas serum ALT pada jam ke-0 berbeda tidak bermakna p=0,716 dengan kadar ALT pada jam ke-24 setelah mendapat perlakuan olive oil. Pada aktivitas serum AST jam ke-0 juga memiliki perbedaan tidak bermakna p=0,345 dengan kadar AST pada jam ke-24 setelah mendapat perlakuan olive oil. Hasil uji T berpasangan ditampilkan pada tabel XI, tabel XII, gambar 15, dan gambar 16. Tabel X. Purata kadar ALT dan AST tikus setelah pemberian olive oil 2 mLkgBB pada jam ke-0 dan 24 Waktu pencuplikan jam ke- Purata kadar ALT ± SE UL Purata kadar AST ± SE UL Jam ke-0 47,80 ± 2,74 129,00 ± 2,49 Jam ke-24 49,20 ± 1,06 127,00 ± 2,30 Tabel XI. Hasil uji T berpasangan kadar ALT tikus setelah pemberian olive oil 2 mLkgBB pada jam ke-0 dan 24 Waktu pencuplikan jam ke- Kadar ALT jam ke-0 Kadar ALT jam ke-24 Jam ke-0 BTB Jam ke-24 BTB Tabel XII. Hasil uji T berpasangan kadar AST tikus setelah pemberian olive oil 2 mLkgBB pada jam ke-0 dan 24 Waktu pencuplikan jam ke- Kadar AST jam ke-0 Kadar AST jam ke-24 Jam ke-0 BTB Jam ke-24 BTB Keterangan: BB = berbeda bermakna p0,05 BTB = berbeda tidak bermakna p0,05 Gambar 15. Diagram batang purata kadar ALT tikus jantan galur Wistar setelah pemberian olive oil 2 mLkgBB pada jam ke-0 dan 24 Gambar 16. Diagram batang purata kadar AST tikus jantan galur Wistar setelah pemberian olive oil 2 mLkgBB pada jam ke-0 dan 24 Berdasarkan penjelasan diatas, disimpulkan bahwa olive oil yang berperan sebagai pelarut hepatotoksin karbon tetraklorida tidak memiliki pengaruh dalam peningkatan kadar ALT dan AST, sehingga kelompok kontrol negatif ini dapat dijadikan acuan nilai normal kadar ALT dan AST dalam penelitian.

2. Kontrol hepatotoksin karbon tetraklorida

Dokumen yang terkait

Efek hepatoprotektif jangka pendek ekstrak etanol 70% biji atung (Parinarium glaberimum Hassk.) pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida.

0 0 49

Efek hepatoprotektif jangka panjang ekstrak etanol 70% biji atung (Parinarium glaberrimum Hassk.) pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida.

0 0 54

Efek hepatoprotektif ekstrak etanol 90% daun jarong (Stacytarpheta indica vahl.) terhadap kadar alanin aminotransferase dan aspartat aminotransferase pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida.

0 2 133

Efek hepatoprotektif ekstrak etanol 70% daun jarong (Stachytarpheta indica (L.) Vahl.) terhadap kadar alann aminotransferase dan aspartat aminotransferase pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida.

0 0 82

Efek hepatoprotektif ekstrak etanol 30% daun jarong (Stachytarpheta indica (L.) Vahl.) terhadap kadar alanin aminotransferase dan aspartat aminotransferase pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida.

0 0 127

Efek hepatoprotektif jangka panjang infusa daun tempuyung (sonchus arvensis l.) terhadap aktivitas alanin aminotransferase dan aspartate transaminase pada tikus jantan terinduksi karbon tetraklorida.

1 3 130

Efek hepatoprotektif infusa daun macaranga tanarius L. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida.

0 0 108

Efek Hepatoprotektif infusa daun ceplikan [Reullia tuberosa L.] pada mencit jantan terinduksi karbon tetraklorida [CCL] : kajian terhadap aktivitas serum alanin aminotransferase - USD Repository

0 0 100

Efek hepatoprotektif infusa daun macaranga tanarius L. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida - USD Repository

0 0 106

Efek hepatoprotektif ekstrak etanol daun swietenia mahagoni (l.) jacq. pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida - USD Repository

0 0 112