Zat Yang Biasa Disalahgunakan, Gejala, Resiko, Dan Cara Pemakaian

gambar 1. Skema terjadinya penyalahgunaan dan ketergantungan napza Hawari, 2001

C. Zat Yang Biasa Disalahgunakan, Gejala, Resiko, Dan Cara Pemakaian

1. Narkotika Penyalahgunaan obat yang termasuk narkotika biasanya dilakukan oleh pengguna user yang telah lama melakukan penyalahgunaan obat. Gejala kelebihan dosis obat yang termasuk dalam golongan narkotika secara umum di tunjukkan dengan tiga gejala klasik, yaitu terjadinya pinpoin pupil mata mengecil, pernapasan satu-satu dan koma. Sedangkan gejala-gejala kondisi putus Faktor predisposisi 1. gangguan kepribadian antisosial 2. kecemasan 3 . depresi . Faktor kontribusi 4. kondisi keluarga 4.1 keutuhan keluarga 4.2 kesibukan orang tua 4.3 hubungan interpersonal Faktor pencetus Teman kelompok +NAPZA Penyalahgunaan NAPZA Penyalahgunaan NAPZA Ketergantungan NAPZA Ketergantungan NAPZA obat ditandai dengan timbulnya agitasi, nyeri otot dan tulang, insomnia, dan nyeri kepala. Bila pemakaiannya sangat banyak atau dalam dosis sangat tinggi maka akan terjadi konvulsi kejang dan koma. Keluar airmata lacrimasi, keluar air dari hidung rhinorhea, berkeringat banyak, cold turkay, pupil yang berdilatasi, tekanan darah yang meninggi, nadi bertambah cepat, hiperpirexia suhu tubuh yang sangat tinggi, gelisah, cemas, tremor, dan kadang-kadang psikosis toksik juga sering kali terjadi Wresniwiro, 2000. a. Golongan Opiat. Sumber utama narkotik alami, berasal dari tumbuh-tumbuhan tahunan, berupa tumbuhan jenis terna di antaranya yang paling ternama adalah Asian poppy. Opioid adalah segolongan zat baik yang alamiah, semi sintetik, maupun sintetik yang kasiatnya dalam bidang kedokteran adalah sebagai analgetika Yanny,2001. Ada juga yang menyatakan, opioid atau opiat merupakan hasil eksudat dan resin tanaman papaver putih white poppy. Efek klinis lainnya adalah dapat menurunkan susunan saraf pusat, menurunkan sensasi nyeri, menunkan emosi, nyeri penurunan respirasi, sedasi, menimbulkan rasa lemah, miosis, mual atau muntah, konstipasi, pucat, euforia,pusing, drowsiness. Biasanya obat-obatan ini secara umum digunakan dengan cara dihisap, injeksi, peroral. Suwarso, 2002. Opium adalah getah berwarna putih susu yang keluar dari kotak biji tanaman Papaver somniferum candu yang belum masak. Dulu opium banyak digunakan untuk menghentikan diare, namun sekarang lebih banyak diolah untuk menghasilkan morfin dan kodein murni yang digunakan dalam bidang kedokteran. Opioid semisintetik adalah opioid yang diperoleh dari opioid alamiah dengan perubahan sedikit kimiawi. Salah satu opioid semi sintetik yang paling dikenal adalah heroin. Heroin atau diamorphine adalah candu yang berasal dari opium poppy Papaver somniferum. Candu merupakan zat kebal tubuh yang efektif dengan pengaruh penenang diri sedatif, dengan menekan sistem saraf termasuk berpengaruh dalam memperlambat pernafasan dan memperlambat detak jantung, juga dapat memperbesar pembuluh darah tertentu, menciptakan perasaan hangat dan mengurangi diare. Ciri khusus pada pengguna candu adalah tertariknya atau terbatasnya bola mata miosis. Beberapa zat turunan yang tergolong dalam kelompok ini adalah dilaudid, perkodan, etorfin Yanny,2001. Opioid sintetik bekerja dengan mekanisme kerja yang sama dengan morfin, meski begitu opioid sintetis tidak memiliki hubungan secara struktural dengan morfin. Zat-zat yang tergolong dalam kelompok opioid sintetik adalah meperidin Demerol, Petidin, propoksifen Darvon Yanny, 2001. b. Ganja Cannabis. Nama yang sering digunakan adalah : grass, cimeng, ganja, dan gelek. Penggunaan napza jenis ini dengan dihisap, dengan cara dipadatkan lalu digulung menyerupai rokok atau bisa juga dengan menggunakan pipa rokok Sudirman, 2000. Ada beberapa jenis tanaman ini yang mempunyai efek sama tergantung pada iklim, keadaan tanah tempat cannabis itu ditanam dan kapan cannabis itu dipetik. Ganja dapat tumbuh hampir di semua tempat di seluruh penjuru dunia dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ada beberapa negara yang tidak melarang adanya pertumbuhan tanaman sejenis ini Sudirman, 2000. Efek dari ganja tergolong sangat cepat, efek yang ditimbulkan oleh ganja adalah : cenderung merasa lebih santai, euforia atau rasa gembira yang berlebihan mudah tertawa, perasaan waktu berlalu lambat, sering berfantasi, aktif berkomunikasi, mempunyai selera makan yang tinggi, lebih sensitif pada suatu hal yang sedang mereka hadapi, denyut nadi bertambah cepat, suhu badan naik, kering pada mulut dan tenggorokan Sudirman, 2000 Ciri-ciri yang mencolok pada orang yang keracunan ganja terdapat pada mata yang memerah dan bola mata yang turun. Pada pemakaian yang berlebihan cenderung akan membuat mereka merasa lemas, paranoia, perasaan gelisah yang berlebihan, rasa cemas, curiga yang tidak wajar, mengalami gangguan persepsi serta halusinasi dan konsentrasi terganggu. Tidak jarang juga dijumpai adanya flash back pada pemakai dengan intensitas pemakaian tinggi. Tetapi tidak jarang pada pemakaian cukupan atau banyak sudah mengalami gangguan persepsi serta gangguan mental lainnya Sudirman, 2000. Bahaya yang ditimbulkan pada pemakaian napza jenis ini adalah : sesak nafas, bronkhitis dan kanker paru-paru. Efek samping ini timbul karena kadar tar yang sangat tinggi melebihi kadar tar yang ada pada tembakau. Tidak dapat disangkal bahwa hampir setiap orang yang terlibat napza jenis yang lebih berat, seperti heroin hingga pada taraf ketergantungan berawal dari penggunaan ganja Sudirman, 2000. c. Kokain Nama populer dari kokain adalah putih, koka, coke, charlie, srepet, salju. Bentuk dari jenis ini berupa bubuk putih. Cara pemakaiannya adalah dengan membagi setumpuk kokain menjadi beberapa bagian berbaris lurus diatas permukaan kaca atau benda-benda yang memiliki permukaan yang rata, kemudian dihirup dengan menggunakan alat penyedot, seperti sedotan atau dengan cara dibakar dengan tembakau, yang sering disebut dengan cocopuff. Ada juga yang melalui suatu proses menjadi bentuk padat untuk dihirup asapnya, yang populer disebut dengan freebasing Sudirman, 2000. Penggunaan dengan cara dihirup akan beresiko kering dan luka pada sekitar lubang hidung bagian dalam. Efek rasa dari pemakaian kokain ini mambuat si pemakai merasa segar, kehilangan nafsu makan, menambah rasa percaya diri juga dapat menghilangkan rasa sakit dan lelah Sudirman, 2000. Bagi yang menggunakan jenis ini secara terus menerus dan sudah mencapai taraf kecanduan, si pemakai akan susah mengontrol banyaknya dosis yang mereka konsumsi dan pada saat mereka berhenti memakai secara sengaja atau tidak sengaja ia akan menjadi lemas, tidak bergairah, lupa ingatan dan turunnya berat badan secara drastis. Juga menyebabkan si pemakai merasa gelisah, ketakutan berlebihan paranoia, rasa cemas yang berlebihan dan susah tidur. Biasanya si pemakai jenis ini akan sulit untuk dapat menolong dirinya sendiri, karena penggunaan kokain akan menimbulkan rasa percaya diri yang berlebihan Sudirman,2000. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Cara kerja kokain yaitu dengan mempengaruhi susunan saraf pusat, menimbulkan gangguan pada otak, timbul pengaruh pada kesadaran, akan timbul waspada berlebihan, perubahan elektrisitas atau listrik di otak. Timbul semacam reaksi pada hormon yang akan mengakibatkan ada kelainan pada manusia, kemudian menimbulkan euforia Sudirman, 2000.

2. Psikotropika