Efek samping yang terjadi dari penggunaan kombinasi obat yang

Parkinson triheksifenidil, anti histamin ctm, minor tranquilizer diazepam dan analgetik opioid tramadol. Jika dibandingkan antara kombinasi obat standar yang ada dengan kombinasi obat menurut Hawari, kombinasi obat ini tidak sesuai karena memakai obat subtitusi dan minor tranquilizer. b. Kombinasi obat untuk terapi detoksifikasi menurut Konsensus FKUI tentang opiat, masalah medis dan penatalakasanaannya. Menurut konsensus FKUI kombinasi yang digunakan sebagai standar pengobatan yang dipakai di Puri Nurani dianggap sesuai karena pemilihan kombinasinya sesuai dan pemilihan dosis yang masih termasuk dalam jendela terapetik masing-masing obat. Secara umum dapat dianggap bahwa kombinsi obat standar yang di panti rehabilitasi Puri Nurani masih rasional dan dapat digunakan sebagai acuan pengobatan dalam terapi detoksifikasi di Puri Nurani.

C. Efek samping yang terjadi dari penggunaan kombinasi obat yang

digunakan pasien dalam menjalani terapi detoksifikasi Penggunaan obat-obatan sebagai salah satu alat yang digunakan untuk melakukan terapi detoksifikasi diberikan dalam kombinasi obat yang terdiri dari berbagai macam jenis dan golongan obat, maka efek samping yang terjadi dan yang dapat teramati adalah efek samping yang ditimbulkan dari kombinasi obat. Efek samping yang biasa terjadi dari penggunaan kombinasi obat tersebut ada dua macam, dilihat dari tujuan terapi. Efek samping yang pertama adalah efek samping yang membantu terapi atau yang sengaja dibiarkan terjadi, karena efek samping yang terjadi sesuai dengan tujuan terapi yaitu badan lemas dan mengantuk. Menurut Hawari terapi detoksifikasi yang dilakukan sengaja diberikan kombinasi obat agar pasien menjadi banyak tidur tetapi tidak memberikan bius kepada pasien. Efek samping yang kedua adalah efek samping yang muncul dari penggunaan kombinasi obat yang tidak diharapkan atau efek samping yang dapat mengganggu jalannya terapi detoksifikasi ini. Efek samping yang merugikan ini misalnya Parkinson, tekanan darah menurun, bicara cadellidah kaku, dan kaku kuduk. Jika efek samping ini terjadi dan mengganggu proses terapi yang dilakukan dan mengganggu istirahat pasien maka perlu diberikan obat tambahan yang dapat meringankan atau menghilangkan efek samping obat tersebut. Efek samping yang terjadi akibat penggunaan kombinasi obat sebagian besar merupakan efek samping yang membantu proses terapi detoksifikasi ini. Efek samping ini berupa badan pasien terasa lemas dan mengantuk sehingga istirahat tidur pasien lebih optimal. Sedangkan efek samping yang merugikan sangat jarang terjadi rata-rata 1 kali terjadi selama proses detoksifikasi dilaksanakan. Dilihat dari waktu pemberian kombinasi obat, efek samping yang terjadi dibagi menjadi dua, yaitu: 1. kombinasi obat siang Kombinasi obat siang yang diberikan kepada pasien detoksifikasi di Puri Nurani selama bulan September – Desember 2003, dibagi dalam tiga kombinasi obat, yaitu : a. Kombinasi A Kombinasi A terdiri dari Triheksifenidil 2 mg dan Haloperidol 5 mg. Kombinasi ini diberikan pada pasien no reg 500279. Dari penggunaan kombinasi ini, pasien tidak mengalami atau merasakan adanya efek samping obat. Hal ini terus berlangsung sampai dengan hari kelima penggunaan kombinasi obat ini. Pada hari keenam proses detoksifikasi yang dilakukan Kombinasi A memberikan efek samping terhadap pasien yang berupa badan lemas dan mengantuk, karena efek samping ini tidak mengganggu pasien dan bahkan membantu pasien menjadi lebih tenang maka tidak perlu diberikan obat untuk mengatasi efek samping dari kombinasi ini. b. Kombinasi B Kombinasi B diberikan pada pasien no reg 500280 dan pasien no reg 500287. Untuk pasien dua kombinasi obat ini memberikan profil efek samping yaitu Parkinson, otot lemas, mengantuk, tensi darah menurun. Karena efek samping yang terjadi merupakan efek samping yang mengganggu maka diberikan obat tambahan untuk mengatasi efek samping tersebut. Efek samping ini terjadi pada hari pertama pemakaian kombinasi obat ini. Efek samping yang terjadi pada hari berikutnya adalah badan terasa lemas dan mengantuk hal ini terjadi sampai pasien diberikan rujukan ke rumah sakit jiwa. Efek samping yang terjadi setelah hari kedua sampai dengan hari ketujuh tidak merugikan atau bahkan membantu proses detoksifikasi, maka tidak perlu diberikan obat tambahan untuk mengatasi efek samping yang terjadi tersebut. Kombinasi B yang dipakai untuk pasien no reg 500287 memberikan profil efek samping yaitu Parkinson, otot lemas, mengantuk, dan tensi darah turun. Efek samping ini terjadi mulai hari pertama penggunaan kombinasi ini sampai dengan hari keenam. Efek samping yang terjadi ini merupakan efek samping yang dapat mengganggu proses detoksifikasi, maka perlu diberikan obat lain yang dapat meringankan atau menghilangkan efek samping yang terjadi dari penggunaan kombinasi obat ini misalnya diazepam, lodomer dan klorpromazine . c. Kombinasi C Kombinasi C diberikan pada pasien no reg 500281 – 500286, dan pasien no reg 500278. Kombinasi C ini berisi obat sebagai berikut, untuk hari pertama sampai dengan hari ketujuh kodein 60 mg, haloperidol 2,5 mg, THP 2 mg, tramadol 50 mg, CTM 4 mg, papaverin 40 mg. Untuk hari 8 – 10 berisi obat sebagai berikut haloperidol 2,5 mg dan THP 2 mg. Untuk pasien no reg 500282, pemakaian Kombinasi C ini memberikan gambaran efek samping yaitu Parkinson, kaku kuduk, bicara cadel dan badan lemas. Efek samping ini terjadi pada saat hari pertama pemakaian kombinasi obat ini, kemudian untuk hari kedua sampai dengan hari ketujuh efek samping yang timbul adalah badan terasa lemas. Efek samping yang terjadi tidak mengganggu proses detoksifikasi, tetapi untuk hari pertama pemakaian kombinasi obat ini menimbulkan efek samping yang mengganggu proses detoksifikasi dan perlu diberikan obat tambahan yang berupa THP 2 mg dan diazepam 5 mg, untuk mengurangi atau menghilangkan efek samping yang mengganggu proses detoksifikasi. Untuk kombinasi obat dari hari kedelapan sampai dengan hari kesepuluh tidak memberikan gambaran efek samping yang terjadi. Penggunaan Kombinasi C untuk pasien no reg 500281, pasien no reg 500283 sampai dengan pasien no reg 500286 memberikan gambaran efek samping yaitu, badan terasa lemas. Efek samping ini terjadi dari hari pertama pemakaian kombinasi obat sampai dengan hari ketujuh pemakaian kombinasi obat. Efek samping yang terjadi ini tidak mengganggu proses detoksifikasi maka tidak perlu diberikan obat tambahan untuk mengatasinya. Sedangkan kombinasi yang diberikan dari hari kedelapan sampai dengan hari kesepuluh tidak memberikan gambaran efek samping, atau tidak terjadi efek samping pada penggunaan kombinasi ini. Penggunaan Kombinasi C untuk pasien no reg 500288 memberikan gambaran efek samping yaitu Parkinson dan bicara cadel. Gambaran efek samping ini terjadi pada hari pertama pemakaian kombinasi obat ini. Efek samping yang terjadi ini merupakan efek samping yang merugikan dan perlu dihilangkan atau dikurangi dengan memberikan obat lain misalnya klorpromazine. Hari kedua pemakaian kombinasi obat ini juga memberikan efek samping yang sama yaitu lidah kaku dan Parkinson. Pasien merasa istirahatnya terganggu dengan efek samping dari penggunaan kombinasi obat ini, maka diberikan obat lain yang dapat meringankan efek samping tersebut yaitu THP 2 mg. Pemakaian Kombinasi C pada pasien no reg 500288 dari hari keempat sampai dengan hari ketujuh adalah mengantuk dan badan lemas. Efek samping ini tidak mengganggu pasien menjalani terapi bahkan membantu pasien dapat beristirahat dengan optimal, maka tidak perlu diberikan obat tambahan. 2. Kombinasi obat malam Untuk kombinasi obat malam pasien diberikan kombinasi yang terdiri dari klorpromazine dan diazepam dengan dosis yang berbeda. Kombinasi obat ini memberikan gambaran efek samping yang sama terhadap semua pasien yaitu rasa lemas dan mengantuk. Efek samping ini tidak mengganggu pasien dan membantu sehingga pasien dapat tidur secara optimal, dan tidak perlu diberikan obat tambahan lainnya jika tidak ada keluhan lain yang disebabkan oleh gejala putus obat.

D. Gambaran efek penggunaan kombinasi obat yang diberikan pada pasien