f. Penyuluhan perorang atau pergrup dan terapi kepribadian yang lain
merupakan komponen penting dari pengobatan yang efektif pada ketergantungan.
g. Detoksifikasi hanya merupakan tahap awal dari pengobatan terhadap
ketergantungan napza. h.
Kemungkinan pemakaian kembali perlu diperhatikan secara terus menerus.
i. Penyembuhan dari ketergantungan napza merupakan proses yang panjang
dan berulang-ulang yang membutuhkan beberapa episode perawatan Leshner, 1999.
E. Kerasionalan Penggunaan Obat
Dalam proses pengobatan terkandung aspek keputusan ilmiah yang didasari oleh pengetahuan dan keterampilan yang memadai untuk melakukan
proses pengobatan. Tujuan pengobatan adalah untuk memberikan manfaat maksimal dan resiko sekecil mungkin bagi pasien.
Agar tercapai tujuan pengobatan yang efektif, aman, dan ekonomis, maka pemberian obat harus mengikuti prinsip-prinsip farmakoterapi sebagai berikut :
1. indikasi tepat
2. penilaian kondisi pasien tepat
3. pemilihan obat tepat, yakni obat yang efektif, aman, ekonomis dan yang
sesuai dengan kondisi pasien PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. dosis dan cara pemberian yang tepat
5. informasi untuk pasien yang tepat
6. evaluasi dan tindak lanjut dilakukan secara tepat Sujudi, 2000.
F. Standart Pengobatan Atau Rehabilitasi Detoksifikasi Panti Rehabilitasi
Puri Nurani
Pada prosedur penerimaan dan perawatan untuk pasien penyalaguna dan ketergantungan napza, setiap pasien akan melewati beberapa test untuk
mengetahui ada atau tidaknya napza di dalam tubuh dan jenis napza yang digunakan selain keterangan yang diberikan pasien pada saat wawancara dengan
dokter yang menerima. Jika hasil test urin menunjukan bahwa terdapat napza di dalam tubuh
pasien maka pasien akan menjalani program detoksifikasi dan rehabilitasi penyalahgunaan dan ketergantungan napza di Puri Nurani.
Jika hasil test urin menyatakan negatif atau tidak ditemukan adanya napza di dalam tubuh pasien serta gejala psikosis yang terjadi lebih menonjol maka
pasien akan dirawat di unit kejiwaan rumah sakit jiwa Dr. Soeharto Herdjan Jakarta.
Selain pemeriksaan urin yang dilakukan untuk mengetahui napza didalam tubuh dilakukan juga pemeriksaan lain yang akan menunjukkan ada atau tidaknya
penyakit lain sebagai akibat dari penyalahgunaan napza tersebut. Untuk pasien yang datang dalam keadaan overdosis maka pasien akan
diberikan rujukan ke rumah sakit umum, untuk mengurangi atau mengatasi keadaan overdosisnya.
Program terapi dan rehabilitasi yang dilakukan di Puri Nurani mengikuti prosedur yang telah ditetapkan dan untuk hasilnya bergantung pada keadaan
pasiennya sendiri, keluarga dan lingkungan masyarakat di sekitarnya. Dalam menjalankan proses pengobatan atau detoksifikasi, panti-panti
rehabilitasi memiliki standart pengobatannya masing-masing dan belum ada standartt terapi yang pasti dari badan kesehatan dunia dalam detoksifikasi ini.
Masing-masing panti rehabilitasi memilih standart terapinya sendiri dengan pertimbangan-partimbangan tertentu.
Puri Nurani memiliki sandart terapi yang digunakan dalam proses detoksifikasi yang dilakukan selama pasien menjalani terapi di Puri Nurani.
Tabel 1. Standart kombinasi obat yang dipakai pada siang hari di panti rehabilitasi Puri Nurani
Hari Nama obat
I II
III IV
V VI
VII-X Codein
20 mg Haloperidol
5 mg Trihexyphenidil
2 mg TramadolAntalgin
Papaverin 40 mg
CTM 4 mg
Klorpromazine 100 mg
Diazepam 5 mg
9 tab 1 ½ tab
3 tab 3 tab
3 tab 3 tab
1 ½ tab 1 tab
7 ½ tab 1 ½ tab
3 tab 3 tab
3 tab 3 tab
1 ½ tab 1 tab
6 tab 1 ½ tab
3 tab 3 tab
3 tab 3 tab
1 ½ tab 1 tab
4 ½ tab 1 ½ tab
3 tab 3 tab
3 tab 3 tab
1 ½ tab 1 tab
3 tab 1 ½ tab
3 tab 3 tab
3 tab 3 tab
1 ½ tab 1 tab
1 ½ tab 1 ½ tab
3 tab 3 tab
3 tab 3 tab
1 ½ tab 1 tab
- 1 ½ tab x 4
hari = 6 tab -
- -
- Terus sd hari
X Terus sd hari
X
Nb : 1.
Hari I sd hari VI masing-masing dibuat 3 x II kapsul besar 2.
Hari VII sd hari X, 1 x gerusgiling dibuat 3 x 1 kapsul besar 3.
untuk obat malam Hari I sd X, 1 x 1 kapsul dengan warna berbeda
4. Hari I sd VI dibungkus masing-masing etiket diberi tandanomor hari I sd VI demikian
hari VII
Untuk obat yang diberikan pada malam hari juga mempunyai standart sendiri yaitu :
Tabel 2. Standart kombinasi obat yang dipakai pada malam hari di panti rehabilitasi Puri Nurani Klorpromazine Hcl tab
100 mg Diazepam tab
5 mg Semua obat digerus kemudian dijadikan satu kapsul
Obat-obatan yang dipakai dalam standart pengobatan detosksifikasi pada panti rehabilitasi biasanya melibatkan obat-obatan jenis analgesik, obat-obatan
golongan psikotropika, dan obat-obat tambahan. Puri Nurani dalam standart terapinya dalam proses rahabilitasi pasien menggunakan jenis-jenis obat tersebut,
yakni: a.
obat golongan analgesik yaitu: Tramadol, Antalgin
b. obat golongan psikotropika
yaitu: Haloperidol,
Trihexyphenidil, Chlorpromazine, Diazepam c.
obat-obat tambahan yaitu: obat antihistamin misalnya: Chlorpeniramine meleat sebagai
antialergi, obat diare misalnya: new diatab, dan obat-obat subtitusi misalnya : codein
Untuk obat-obatan standart yang dipakai dalam rehabilitasi pasien di Puri Nurani, yang dilakukan adalah untuk obat siang hari yaitu dengan menggerus
semua obat dijadikan satu kemudian dibuat menjadi dua kapsul besar yang akan diminum oleh pasien, untuk obat malam juga diberikan dengan mencampur obat
kemudian dimasukan dalam satu kapsul. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Standart pengobatan yang diberikan di Puri Nurani tidak didasarkan atas berat ringannya gejala putus obat yang terjadi, lamanya menggunakan zat, dan
jenis napza yang digunakan. Pertimbangan dari pemilihan kombinasi obat lebih berdasarkan pada kondisi pasien dan kuat atau tidaknya pasien terhadap gejala
putus obat yang terjadi.
G. Keterangan Empiris