Standart pengobatan yang diberikan di Puri Nurani tidak didasarkan atas berat ringannya gejala putus obat yang terjadi, lamanya menggunakan zat, dan
jenis napza yang digunakan. Pertimbangan dari pemilihan kombinasi obat lebih berdasarkan pada kondisi pasien dan kuat atau tidaknya pasien terhadap gejala
putus obat yang terjadi.
G. Keterangan Empiris
Penelitian yang dilakukan di Panti Rehabilitasi Napza Puri Nurani untuk menganalisa kombinasi obat yang dipakai, dalam rangka untuk mengetahui
gambaran efek kombinasi obat dan efek samping serta pemilihan kombinasi obat tersebut dalam menunjang keberhasilan terapi.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan penelitian
Penelitian tentang pemilihan psikotropika dalam usaha rehabilitasi ketergantungan napza, efktivitas dan efek samping di panti rehabilitasi Puri
Nurani merupakan jenis penelitian non-eksperimental dengan rancangan penelitian deskriptif kualitatif, dan pengambilan data secara prospektif dengan
teknik pengambilan sampel secara accidental. Data yang diperoleh dibandingkan dengan standart pengobatan yang ada
di Puri Nurani dan literatur yang digunakan.
B. Definisi Operasional
Dalam penelitian ini yang menjadi definisi operasional yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Penyalahgunaan napza adalah penggunaan napza yang berlebihan, secara
terus-menerus atau berkala di luar maksud medis atau pengobatan. 2.
Ketergantungan napza adalah penyalahgunaan napza yang disertai dengan adanya toleransi dan gejala putus obat withdrawal syndrome.
3. Panti rehabilitasi napza Puri Nurani adalah tempat untuk menampung dan
merehabilitasi para pasien ketergantungan napza yang dilengkapi dengan fasilitas yang mendukung seperti klinik konseling, pelayanan gawat
54 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
darurat, tempat intensif untuk rawat inap. Panti rehabilitasi Puri Nurani merupakan salah satu bagian dari RS Jiwa DR Soehato Herdjan Jakarta.
4. Psikotropika adalah obat yang bekerja secara selektif pada susunan saraf
pusat dan mempunyai efek utama terhadap aktivitas mental dan perilaku, digunakan untuk terapi psikiatrik.
5. Penggunaan dan pemilihan psikotropika yang tepat adalah penggunaan
psikotropika yang sesuai dengan indikasi, tepat penderita, tepat pemilihan psikotropika, tepat dosis regimen dan kewaspadaan terhadap efek samping
yang ditimbulkan dari pemakaian psikotropika tersebut. 6.
Gambaran efek kombinasi obat adalah gambaran penggunaan obat yang digunakan dalam dosis optimal dan akan memberikan gambaran efek yang
diharapkan dalam waktu yang diinginkan. 7.
Efek samping obat adalah efek yang tidak diharapkan yang ditimbulkan oleh obat yang digunakan dalam dosis terapi.
8. Lama perawatan adalah waktu yang dibutuhkan oleh pasien yang diterapi
putus obat withdrawal syndrome sampai pasien tersebut dinyatakan sembuh, misalnya 10 hari, 1 bulan, 1 tahun.
9. Kombinasi Obat adalah campuran dua obat atau lebih yang digunakan
dalam proses detoksifikasi. Kombinasi yang digunakan ada dua yaitu kombinasi obat siang dan kombinasi obat malam :
a. kombinasi obat siang
kombinasi obat yang digunakan pada siang hari, terdiri dari : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. kombinasi a
1 Triheksifenidil 2 mg
2 Haloperidol 5 mg
2. kombinasi b
1 Haloperidol 5 mg
2 Triheksifenidil 2 mg
3 Klorpromazin 100 mg
3. kombinasi c
a Untuk hari 1 – 7
2 Codein 60 mg
3 Haloperidol 2,5 mg
4 THP 2 mg
5 Tramadol 50 mg
6 CTM 4 mg
7 Papaverin 40 mg
a Untuk hari 8 – 10
1 Haloperidol 2,5 mg
2 THP 2 mg
b. kombinasi obat malam
1 Klorpromazin 200 mg, 125 mg, 100 mg, 50 mg
2 Diazepam 5 mg
10. Nomor regestrasi pasien adalah nomor urut pasein sesuai dengan nomor
penfdaftaran pasien ketika masuk dalam panti untuk menjalani terapi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Instrumentasi penelitian