Metode Pengukuran Usability LANDASAN TEORI

GSM pada awalnya adalah kepanjangan dari Groupe Speciale Mobile, sebuah badan gabungan dari para ahli yang melakukan studi bersama untuk menciptakan standar GSM tersebut. Teknologi GSM memiliki karakteristik yang dapat menangani suara secara efisien namun memiliki keterbatasan dalam kemampuan transfer data aplikasi internet. Komunikasi data pada GSM dijalin melalui mekanisme circuit-switched connection yang berarti hubungan diawali dengan dial dari pengguna dan diakhiri dengan pemutusan hubungan. Apabila pengguna ingin mengakses data lagi maka mereka harus melakukan dial lagi. Hal inilah yang menjadikan keterbatasan GSM dimana pengguna akan selalu dibebani biaya koneksi selama waktu mereka membuka mengakses data. Untuk memecahkan masalah tersebut maka dibutuhkan teknologi paket data untuk GSM menggunakan packet-switched connection. Paket data untuk GSM diperkenalkan pertama kali dengan diluncurkannya General Packet Radio Service GPRS. GPRS merupakan teknologi yang disisipkan di atas jaringan GSM untuk menangani komunikasi data pada jaringan. Dengan kata lain dengan menggunakan handset GPRS, komunikasi data tetap berlangsung di atas jaringan GSM dengan GSM masih menangani komunikasi suara dan transfer data ditangani oleh GPRS. Pengembangan teknologi GPRS di atas GSM dapat dilakukan secara efektif tanpa menghilangkan infrastruktur lama, yaitu dengan penambahan beberapa hardware dan upgrade software baru pada station dan server GSM. 19 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI GSM sangat digandrungi oleh masyarakat karena berbagai keunggulannya. GSM menggunakan kartu Subscriber Identification Module SIM yang amat praktis dan mudah dipindahkan dari satu telepon seluler ke telepon seluler lain. SIM ini digunakan untuk menyimpan PIN Personal Identifiaction Number dari si pemakai telepon seluler GSM tersebut, kartu ini berukuran dua macam : awalnya berukuran ISO Fullsize dan bila sudah dipotong menjadi ukuran plug-in mini. GSM merupakan sistem telepon seluler ketiga yang masuk ke Indonesia. Meski di awalnya sempat ada anekdot yang mengatakan bahwa GSM singkatan dari “Geser Sedikit Mati”, namun zaman kemudian membuktikan bahwa hal tersebut tidak menggoyahkan kepopuleran GSM ini karena jangkauannya yang pertama kali dapat mencapai seluruh propinsi di Indonesia. Dari sisi kuantitas selanjutnya, GSM telah benar-benar menjadi “primadona” telepon seluler di Indonesia, karena di awal tahun 2004 sudah tercatat sekitar 18 juta pelanggan telepon seluler dan 95 lebih diantaranya adalah menggunakan sistem GSM ini. Hal utama harus diperhatikan dalam pemilihan penyedia layanan GSM ini yakni teliti dahulu jangkauan dan fasilitas yang ditawarkan oleh tiap provider tersebut, karena berbeda-beda antar satu daerah dengan daerah lainnya. Menilik sistemnya, oleh karena suara dipancarkan secara digital atau diacak, maka praktis sistem GSM ini masih jauh relatif lebih aman daripada sistem pendahulunya AMPS, apalagi GSM menggunakan frekuensi yang jauh lebih tinggi, yakni 900 mhz dan bahkan dialokasikan juga di 1800Mhz. 20 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI