Layanan Data pada Teknologi
teknologi 2G. Teknologi 0G diluncurkan pada tahun 1971 di Finlandia, yang menjadi negara pertama menjual teknologi telepon mobil berasal dari kata mobile
yang artinya ‘bergerak’. Telepon mobil bentuknya seperti pesawat komunikasi yang digunakan para tentara di medan perang. Ada kotak sebesar kopor dan
pesawat telepon seperti handset untuk telepon rumah. Hampir 10 tahun kemudian, teknologi 1G First Generation atau Generasi
Pertama yang mulai tanpa kabel atau nirkabel dan sudah disebut seluler mulai diproduksi dan dijual dibeberapa negara Eropa, misalnya negara-negara
Skandinavia, Rusia, Perancis, Italia dan Jerman. Teknologi ini sering disebut teknologi NMT Nordic Mobile Telephone, karena memang dirancang oleh
negara-negara Eropa sebelah utara. Pada teknologi 1G ini, juga mulai dikenalkan sistem AMPS di Amerika Serikat.
Menjelang tahun 1900an, muncullah teknologi 2G Second Generation atau Generasi Kedua. Perbedaan utama dengan teknologi 1G adalah teknologi 2G
sudah menggunakan sistem digital sedang 1G masih analog. Dengan sistem analog, pembicaraan seseorang dapat disadap dengan mudah. Pada waktu telepon
AMPS mulai dipasarkan di Indonesia dulu, pembicaraan dengan telepon AMPS dapat disadap dengan pesawat radio komunikasi rig. Dengan teknologi 2G yang
sudah digital, penyadapan seperti ini tidak dimungkinkan lagi. Teknologi 2G dapat dibagi ke dalam dua kelompok besar, yaitu TDMA
Time Division Multiple Access dan CDMA Code Division Multiple Access. TDMA sendiri berkembang ke dalam beberapa versi, yaitu GSM di Eropa, IDEN
di Amerika, PDC di Jepang. Sedangkan CDMA berkembang pesat di AS dan
34 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kanada. Kemampuan mencolok teknologi 2G adalah tidak hanya dapat digunakan untuk telepon, tetapi juga untuk SMS.
Teknologi 2G ada perbaikan cukup signifikan, sehingga muncullah variannya, yaitu 2.5G dan 2.75G. Varian ini tidak dibuat oleh konsorsium, tetapi
sebagai strategi pemasaran oleh beberapa pabrik telepon seluler. Ciri khas teknologi 2.5G adalah teknologi GPRS General Packet Radio Service yang
dapat digunakan untuk berkirim data dalam jumlah besar, tidak seperti SMS yang hanya dapat mengirim dan menerima alfanumerik saja.
Generasi 2.5G ini ada juga yang menamakannya dengan generasi 2.75G, karena lebih dekat dengan teknologi 3G. Teknologi 2.5G atau 2.75G ini,
disistem GSM disebut sistem EDGE Enhanced Data Rates for GSM Evolution sedang pada sistem CDMA disebut denghan CDMA 2000 1x. Keduanya memiliki
kecepatan transfer data mendekati 144KBdetik. Teknologi 2G inilah yang hari ini banyak kita gunakan, meskipun kita
sudah sesekali mendengar kalau operator telepon seluler di Indonesia sudah menguji coba sistem 3G. Kemampuan yang dimiliki oleh generasi 3G adalah
kecepatan transfer datanya yang sangat tinggi dan dalam jumlah banyak, sehingga bahkan dapat digunakan untuk aplikasi telepon video. Beberapa merek telepon
seluler juga sudah mengeluarkan telepon seluler yang diberi label “3G ready”. Saat ini, teknologi ini masih terhitung mahal, sehingga belum begitu mendapat
sambutan dari pasar. Meskipun di berbagai belahan dunia teknologi 3G belum berhasil, lain halnya di Korea Selatan dan Jepang, yang telah sedemikian maju
teknologi telepon selulernya. Mereka sudah memiliki telepon seluler seukuran
35 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI