Kerjasama Bappeda Kota Bandung LQC Unpad 51
P0115
Diagram 9. memuat level-level Informasi. Sebagai ilustrasi, untuk aspek Penanganan Banjir, informasi dampak pada diagram 9 menunjukkan attribute level impact 0.51 pada
atribut N1-Fungsi Gorong-gorong dalam Mengatasi Banjir. Hal ini memberi informasi bahwa 1 unit perubahan pada atribut ini atau item pertanyaan yang berkaitan dengan
Fungsi Gorong-gorong dalam Mengatasi Banjir pada kuesioner berasosiasi dengan 0.51 unit perubahan pada indeks benefit Penanganan Banjir. Sedangkan Benefit level impact
0.0441 pada aspek Penanganan Banjir menunjukkan bahwa satu unit perubahan pada indek benefit Penanganan Banjir berasosiasi dengan peningkatan sebesar 0.0441 unit pada
Indeks Kepuasan. Penjelasan yang sama berlaku untuk 21 aspek lainnya
Konsekuensi dari nilai
default
50 untuk skor target manajerial dan 0.5 untuk skor dampak maka konfigurasi informasi pada kuadran-kuadran untuk empat Area disajikan pada
bagian 2,3,dan 4 .
2. Analisis Kinerja-Dampak Area 1 Kota Bandung
Kategorisasi sebanyak 47 aspek yaang dipersepsi masyarakat Bandung kedalam
strategic satissfaction matrix
menggunakan nilai
default
50 untuk skor target manajerial dan 0.5 untuk bobot impak menghasilkan konfigurasi informasi pada
kuadran-kuadran untuk Area 1
Sukasari, Andir, Cicendo, Sukajadi, Cidadap, Coblong, Bandung Wetan, Sumur Bandung, Cibeunying Kidul, Cibeunying Kaler, Bandung Kidul, Buah
Batu, Gedebage, dan Rancasari.
sebagai berikut
Kerjasama Bappeda Kota Bandung LQC Unpad 52
P0115
Diagram 10. Strategic Satisfaction Matrix Area 1 Deskripsi hasil kategorisasi pada matriks di atas adalah:
A.
Competitive Advantage CA ,Maintain atau Improve: indeks kinerja50, dampak0.5
Berikut ini adalah daftar aspek-aspek pembangunan di Kota Bandung yang dipersepsi penting oleh warga Bandung di Area 1 dan pada saat bersamaan pemerintah Kota
Bandung memperoleh persepsi kinerja yang baik dimata warga yang bermukim di Area 1.
1. Tempat Rekreasi
2. Mutu Layanan Transportasi Umum
3. Dekorasi Jalan
4. Fungsi Pengaman Lalu Lintas
5. Penataan Lalu Lintas
6. Kondisi Jalan
Kerjasama Bappeda Kota Bandung LQC Unpad 53
P0115
7. Keamanan
8. Pengelolaan Sampah
9. Pasar Modern
10. Biaya, Persyaratan, dan Pendataan
11. Penyalahgunaan wewenang
12. Perumahan
13. Ketertiban Sosial Kota
14. Ketertiban sosial setempat
15. Kelayakan pendapatan Pengajar
16. Penegakan Aturan
Elaborasi lebih mandalam tentang hal-hal tersebut disajikan pada Tabel 8.
Tabel 8. Level-Level Informasi Model Kepuasan Warga Bandung Area 1 – CA
No Competitive
Advantage dampak
Indeks Kinerja Aspek Bobot
Atribut pembentuk Dampak
Indeks Kinerja
Atribut dan Bobot
1 2
3 4
5
1 Tempat Rekreasi
[0,56] 68,63 0,0415
1. Rancangan tempat rekreasi [0,74]
74,91 dan 0,29 2. Kelengkapan [0,54]
61,05 dan 0,22 3. Keamanan [0,51]
67,07 dan 0,2 4. Pemeliharaan [0,73]
68,68 dan 0,29
2 Mutu Layanan
Transportasi Umum [0,71]
55,13 dan 0,0522 1. Rawan kriminalitas
[0,69] 62,11 dan 0,24
2. Aspek waktu waktu tunggu
penumpang, kecepatan
perjalanan [0,71] 47,61 dan 0,25
3. Perilaku awak supir kernet [0,73]
52,69 dan 0,25
Kerjasama Bappeda Kota Bandung LQC Unpad 54
P0115
4. Kelaikan mutu kendaraan dan
supirkernet [0,75] 58,47 dan 0,26
3 Dekorasi Jalan [0,72]
52,16 dan 0,053 1. Kondisi penghijauan
jalan di kawasan anda [0,51]
48,99 dan 0,16
2. Dekorasi pot bunga, patung, lampu hias,
dll [0,82] 50,28 dan 0,26
3. Penataan Dekorasi [0,91]
52,28 dan 0,29 4. Keindahan Dekorasi
di simpang jalan [0,87]
53,8 dan 0,28
4 Fungsi Pengaman Lalu
Lintas [0,63] 57,83 dan 0,0466
1. Fungsi penerangan jalan umum yang ada
di kawasan anda [0,45]
55,87 dan 0,35
2. Fungsi rambu lalu lintas yang ada saat
ini [0,82] 58,76 dan 0,65
5 Penataan Lalu Lintas
[0,52] 60,45 dan 0,038
1. Penataan jalan yang ada saat ini [0,81]
62,79 dan 0,54 2. Jalan alternatif ke
lokasi yang biasa anda tuju [0,68]
57,85 dan 0,46
6 Kondisi Jalan [0,56]
60,92 dan 0,0408 1. Kualitas jalan raya
yang biasa anda lalui [0,84]
62,11 dan 0,5
2. Kondisi jalan di wilayah anda [0,84]
57,85 dan 0,5
7 Keamanan [0,53]
50,59 dan 0,039 1. Kota bandung rawan
pemerasan. [0,87] 54,2 dan 0,35
2. Kota bandung rawan kejahatan. [0,88]
47,99 dan 0,35
Kerjasama Bappeda Kota Bandung LQC Unpad 55
P0115
3. Kota bandung rawan pengrusakan. [0,77]
48,77 dan 0,3
8 Pengelolaan Sampah
[0,56] 51,16 dan 0,0409
1. Ketersediaan Fasilitas Kebersihan
tong Sampah, Gerobak Sampah,
Truk sampah, mobil penyapu jalan dalam
menjaga kebersihan. [0,88]
53,05 dan 0,53
2. Kesadaran Masyarakat terhadap
kebersihan lingkungan. [0,77]
48,83 dan 0,47
9 Pasar Modern [0,58]
65,01 dan 0,0423 1. Manfaat
pembangunan mall di kota Bandung [0,87]
62,4 dan 0,51
2. Manfaat mini market di wilayah anda
[0,84] 67,88 dan 0,49
10 Biaya, Persyaratan,
dan Pendataan [0,69] 56,48 dan 0,0505
1. Kewajaran biaya untuk mendapatkan
pelayanan pemkot [0,54]
59,11 dan 0,26
2. Kejelasan persyaratan untuk
mendapatkan layanan pemkot [0,69]
55,49 dan 0,33
3. Akurasi pendataan yang dilakukan oleh
pemkot data KTP, KK, PBB, dll [0,86]
55,59 dan 0,41
Kerjasama Bappeda Kota Bandung LQC Unpad 56
P0115
11 Penyalahgunaan
wewenang [0,69] 54,37 dan 0,051
1. Bantuan pemkot tepat sasaran. raskin,
dll [0,79] 54,55 dan 0,52
2. Layanan pemkot bebas pungli [0,72]
53,49 dan 0,48
12 Perumahan [0,64]
52,21 dan 0,0469 1. Keterjangkauan
harga untuk mendapatkan tempat
tinggal layak huni di kota Bandung [0,77]
38,92 dan 0,5
2. Kelayakan tempat tinggal anda [0,77]
65,48 dan 0,5
13 Ketertiban Sosial Kota
[0,62] 50,36 dan 0,0456
1. Keberhasilan pemkot meminimalisir
gepeng di wilayah anda. [0,77]
54,03 dan 0,26
2. Keberhasilan pembinaan pemkot
meminimalisir tuna susila di wilayah
anda. [0,76] 50,64 dan 0,25
3. Keberhasilan pemkot menertibkan
pengamen di wilayah anda. [0,78]
45,13 dan 0,26
4. Keberhasilan pemkot menertibkan tempat
hiburan malam. [0,67]
49,76 dan 0,22
14 Ketertiban sosial
setempat [0,76] 54,72 dan 0,0559
1. Keberhasilan pemkot menertibkan
pendatang lapor RT, surat ket. penduduk
musiman. [0,66] 52,02 dan 0,44
Kerjasama Bappeda Kota Bandung LQC Unpad 57
P0115
2. Kondisi warga miskin di wilayah
anda. [0,83] 57 dan 0,56
15 Kelayakan pendapatan
Pengajar [0,54] 58,19 dan 0,0395
1. Kelayakan pendapatan pengajar
[0,99] 58,19 dan 1
16 Penegakan Aturan
[0,57] 50,88 dan 0,0416
1. Ketegasan Pemkot menjalankan
peraturan daerah. [0,76]
52,09 dan 0,31
2. Pembongkaran bangunan oleh
Pemkot [0,81] 51,14 dan 0,34
3. Ketaatan Tata ruang Kota Bandung
terhadap aturan. [0,84]
49,3 dan 0,35
Pada 16 aspek tersebut di atas pemerintah Kota Bandung selaras dengan persepsi mayarakat Bandung di Area 1. Selaras dalam artian ke 16 aspek tersebut merupakan
hal yang memiliki dampak besar bagi kepuasan hidup warga di Area 1 dan pemerintah Kota Bandung berhasil mendapat persepsi kinerja positif di mata warga. Oleh karena
itu pemerintah Kota Bandung perlu mempertahankan atau meningkatkan kinerja pada 16 aspek tersebut di Area 1.
Ke 16 aspek merupakan
driver of satisfaction
warga. Tugas pemerintah kota adalah memastikan bahwa organisasinya secara kontinu menyajikan kinerja yang baik pada
isu-isu di atas. Contoh penjelasan level-level informasi pada Tabel 8 : Tempat Rekreasi pada baris 1
dan kolom 2 memiliki indeks 68,63 dan skor persepsi dampak kepentingan 0,56 serta bobot sebesar 0,0415, kolom 3 .
Benefit level impact
0,0415 pada aspek Tempat Rekreasi menunjukkan bahwa 1 unit perubahan pada indeks benefit Tempat Rekreasi
berasosiasi dengan 0,0415 peningkatan pada Indeks Kepuasan. Artinya. Indeks
Tempat Rekreasi saat ini adalah 68,63 ini merupakan konversi dari skor 3,7 pada skala awal 1-5. Nilai Indeks Kepuasan adalah 3,26 yang dikonversi menjadi 56,57. Jika skor
Kerjasama Bappeda Kota Bandung LQC Unpad 58
P0115
Tempat rekreasi naik satu satuan menjadi 4,7 dan variabel lain dianggap konstan maka nilai respons 3,26 dari kepuasan akan meningkat 0,0415 menjadi 3,82. Selanjutnya,
dampak Rancangan tempat rekreasi [0,74] dan Indeks kinerja atribut Rancangan Tempat Rekreasi, kolom 5 adalah sebesar 74,91. Juga di kolom 5, nilai
attribute level impact
sebesar 0,29. Pada atribute Rancangan tempat rekreasi menunjukkan bahwa 1 unit treatment perubahan pada attribute ini atau item pertanyaan yang
berkaitan dengan Rancangan tempat rekreasi pada kuesioner berasosiasi dengan 0.29 unit perubahan pada indeks attribut Tempat Rekreasi. Interpretasi yang sama dapat
dilakukan untuk ke 16 aspek positif serta atribut pembentuknya .
B. Competitive Vulnerability [Focus Improvement]: indeks kinerja 50, dampak0.5
Terdapat 6 aspek yang harus mendapat perhatian besar pemerintah Kota Bandung, yaitu 1. Penanganan Banjir, 2. Penertiban PKL, 3. Kecepatan dan Prosedur Pelayanan, 4. Bantuan
Usaha, 5. Kesejahteraan tenaga kerja, dan 6. Pengelolaan Parkir.
Aspek-aspek tersebut harus mendapat prioritas dalam perencanaan pembangunana Area 1 Kota Bandung. Tabel 9 menyajikan secara lengkap dan detil mengenai focus perbaikan
yang harus dilakukan untuk meningkatkan indeks kepuasan warga Bandung di Area 1 khususnya.
Tabel 9. Level-Level Informasi Model Kepuasan Warga Bandung Area 1 – CV
No Competitive
Vulnerability dampak
Indeks Kinerja Aspek Bobot
Atribut pembentuk Dampak
Indeks Kinerja Atribut dan
Bobot 1
2 3
4 5
1 Penanganan Banjir
[0,66] 46,2 dan 0,0481
1. Fungsi gorong- gorong dalam
mengatasi banjir. [0,85]
51,31 dan 0,49
2. Pemeliharaan sungai [0,89]
42,21 dan 0,51
2 Penertiban PKL [0,72] 45,88 dan 0,053
Kerjasama Bappeda Kota Bandung LQC Unpad 59
P0115
3 Kecepatan dan
Prosedur Pelayanan [0,64]
49,08 dan 0,0468
1. Waktu tunggu untuk
mendapatkan pelayanan [0,86]
49,3 dan 0,62
2. Kecepatan respon pemkot ketika
diminta bantuan [0,53]
48,75 dan 0,38
4 Bantuan Usaha [0,64]
47,1 dan 0,0467 1. Kemudahan
mendapatkan bantuan kredit dari
pemkot [0,83] 41,22 dan 0,5
2. Manfaat Program pelatihan usaha
dari pemkot [0,83] 50,63 dan 0,5
5 Kesejahteraan tenaga
kerja [0,57] 42,05 dan
0,0421 1. Kelayakan
gajiupah pekerjakaryawan
[0,88] 42,27 dan 0,5
2. Kepedulian pemkot terhadap keluhan
pekerjakaryawan [0,86]
42,39 dan 0,5
6 Pengelolaan Parkir
[0,51] 32,54 dan
0,0378 1. Jumlah lahan
parkir di kota Bandung [0,8]
39,62 dan 0,36
2. Keberhasilan penertiban parkir
liar [0,75] 33,17 dan 0,33
3. Dampak parkir di tepi jalan umum
atas kelancaran lalulintas [0,69]
23,85 dan 0,31
Di Area 1, Pemerintah Kota Bandung disarankan untuk melakukan focus perbaikan pada 6 aspek di atas. Warga Bandung Area 1 menilai pemerintah telah gagal mengelola
6 aspek tersebut. Pemerintah dipersepsi memiliki kinerja negative pada 6 aspek yang dipersepsi sebagai hal yang dianggap besar impaknya terhadap kepuasan warga.
Kerjasama Bappeda Kota Bandung LQC Unpad 60
P0115
Berdasarkan level-level informasi pada Tabel 9, Penanganan Banjir pada kolom 2
memiliki persepsi dampak kepentingan dimata warga sebesar 0.66 merupakan skor yang besar karena lebih besar daripada 0.5, indeks persepsi kinerja pada kolom 3
sebesar 46,2 buruk karena lebih kecil dari pada 50] dan angka di kolom 3 juga menunjukkan skor persepsi bobot penanganan banjir sebesar 0.0481.
Benefit level impact
0,0481 pada aspek Penanganan Banjir menunjukkan bahwa 1 unit perubahan
pada indeks benefit Penanganan Banjir berasosiasi dengan 0,0481 peningkatan pada
Indeks Kepuasan. Selanjutnya,skor persepsi dampak atribut Fungsi gorong-gorong dalam mengatasi banjir adalah [0,85], Indeks kinerjanya sebesar 51,31 dan nilai
attribute level impact
0,49. Angka 0,49 menjelaskan bahwa 1 unit treatment perubahan
pada attribute ini atau item pertanyaan yang berkaitan dengan Fungsi gorong-gorong dalam mengatasi banjir pada kuesioner berasosiasi dengan 0,49 unit perubahan pada
indeks attribut Penanganan Banjir. Interpretasi yang sama dapat dilakukan untuk ke
5 aspek negatif lain serta atribut pembentuknya.
C. Maintain or Reduce Invesment:Kinerja 50 Dampak 0.5
Ada 21 aspek dalam hal pemerintah dipersepsi memiliki kinerja positif akan tetapi manfaat ke 21 aspek tersebut dipersepsi kurang penting oleh warga di Area 1. 21 aspek
tersebut adalah: 1.
Wisata Kuliner 2.
Sarana Rekreasi 3.
Biaya Rekreasi 4.
Harga Makanan 5.
Kesesuaian Trayek Transportasi Umum 6.
Kewajaran Tarif Transportasi Umum 7.
Fasilitas Pejalan Kaki 8.
Ketersediaan Air Bersih 9.
Pertokoan 10.
Harga Kebutuhan Hidup 11.
Pasar Tradisional 12.
Keramahan Masyarakat Kota 13.
Penerimaan Peserta didik baru 14.
Akses menuju pelayanan kesehatan
Kerjasama Bappeda Kota Bandung LQC Unpad 61
P0115
15. Kemampuan dalam menyembuhkan
16. Biaya layanan Kesehatan
17. Pelestarian Seni dan Budaya
18. Penggunan Bahasa Sunda
19. Kewajaran Tarif Parkir
20. Sarana Olah Raga
21. Sarana Ibadah
Alternatif penafsiran, kategori-kategori ini bisa memuat
driver of satisfaction
yang dipersepsi warga sebagai hal mendasar dan sudah sepantasnya ada pada suatu kota.
Bahayanya adalah reduksi kinerja mutu pada 21 aspek tersebut akan memicu ketidakpuasan warga dimasa depan.
Tabel 10. menyajikan secara lengkap dan detil mengenai 21 aspek pemicu kepuasan warga yang harus dijaga agar indeks kepuasan warga Bandung di Area 1 khususnya
tidak terganggu.
Tabel 10. Level-Level Informasi Model Kepuasan Warga Bandung Area 1 – MRI
No Maintain or Reduce
Invesment dampak
Indeks Kinerja
Aspek Bobot
Atribut pembentuk Dampak
Indeks Kinerja
Atribut dan Bobot
1 2
3 4
5
1 Wisata Kuliner
[0,22] 62,64 dan 0
1. Keragaman variasi Jenis makanan [0,79]
71,24 dan 0,35
2. Kelengkapan Prasarana [0,73]
53,39 dan 0,32 3. Keunikan makanan
[0,76] 62,61 dan 0,33
2 Sarana Rekreasi
[0,46] 68,91 dan 0
1. Keamanan [0,87] 67,45 dan 0,51
2. Kenyamanan [0,82] 70,48 dan 0,49
Kerjasama Bappeda Kota Bandung LQC Unpad 62
P0115
3 Biaya Rekreasi
[0,05] 69,97 dan 0
1. Kemudahan untuk dicapai [0,79]
70,56 dan 0,5 2. Kewajaran Tarif untuk
yang berbayar [0,78] 69,32 dan 0,5
4 Harga Makanan
[0,44] 64,76 dan 0
1. Harga Makanan [0,83] 64,76 dan 1
5 Kesesuaian Trayek
Transportasi Umum [0,32]
64,16 dan 0 1. Kesesuaian trayek
menempuh rute seharusnya tidak
sesuai trayek, tidak sampai ke tujuan
[0,94] 64,16 dan 1
6 Kewajaran Tarif
Transportasi Umum [0,23]
62,47 dan 0 1. Kewajaran tarif [0,92]
62,47 dan 1
7 Fasilitas Pejalan Kaki
[0,4] 51,18 dan 0
1. Kelayakan trotoar di kawasan anda untuk
digunakan pejalan kaki [0,86]
52,29 dan 0,59
2. Kelayakan penyebrangan yang
biasa digunakan [0,59] 49,09 dan 0,41
8 Ketersediaan Air
Bersih [0,43] 56,69 dan 0
1. Kemudahan mendapatkan air tanah.
[0,75] 57,42 dan 0,46
2. Pemenuhan kebutuhan air bersih anda oleh
Layanan PDAM [0,87] 55,49 dan 0,54
9 Pertokoan [0,46]
64,82 dan 0 1. Penataan Pertokoan di
wilayah anda [0,79] 60,07 dan 0,49
2. Kemudahan mencapai pertokoan di wilayah
anda [0,81] 69,33 dan 0,51
Kerjasama Bappeda Kota Bandung LQC Unpad 63
P0115
10 Harga Kebutuhan
Hidup [0,13] 58,11 dan 0
1. Kewajaran harga kebutuhan hidup di
kota Bandung [0,97] 58,11 dan 1
11 Pasar Tradisional
[0,16] 57,06 dan 0
1. Kelayakan Kondisi pasar tradisional di
wilayah anda [0,99] 57,06 dan 1
12 Keramahan
Masyarakat Kota [0,4]
73,77 dan 0 1. Keramahan masyarakat
di kota Bandung [0,93] 73,77 dan 1
13 Penerimaan Peserta
didik baru [0,41] 57,97 dan 0
1. Sistem rayonisasi dalam penerimaan
peserta didik baru [0,76]
57,12 dan 0,49
2. Kebijakan sistem penerimaan peserta
didik baru yang mengakomodasi orang
miskin [0,8] 59,11 dan 0,51
14 Akses menuju
pelayanan kesehatan [0]
68,59 dan 0 1. Kemudahan mencapai
Puskesmas [0,83] 68,72 dan 0,48
2. Kemudahan mencapai Rumah Sakit [0,89]
68,32 dan 0,52
15 Kemampuan dalam
menyembuhkan [0,43]
59,52 dan 0 1. kemampuan Puskesmas
dalam menyembuhkan [0,82]
56,2 dan 0,51
2. kemampuan rumah sakit dalam
menyembuhkan [0,78] 63,9 dan 0,49
Kerjasama Bappeda Kota Bandung LQC Unpad 64
P0115
16 Biaya layanan
Kesehatan [0,4] 54,54 dan 0
1. Kemudahan memperoleh Layanan
jaminan kesehatan jasa asuransi kesehatan,
BPJS [0,72] 62,51 dan 0,47
2. Biaya mendapatkan layanan kesehatan
[0,81] 46,77 dan 0,53
17 Pelestarian Seni dan
Budaya [0,13] 57,65 dan 0
1. Keberhasilan pemkot melestarikan seni
sundapencak silat, angklung, jaipong.
[0,89] 60,7 dan 0,51
2. Keberhasilan pemkot melibatkan pemuda
untuk melestarikan budaya sunda. [0,87]
54,16 dan 0,49
18 Penggunan Bahasa
Sunda [0,32] 68 dan 0
1. Penggunaan bahasa sunda dalam
percakapan sehari-hari di lingkungan anda
[0,99] 68 dan 1
19 Kewajaran Tarif
Parkir [0,39] 54,17 dan 0
1. Kewajaran tarif [0,97] 54,17 dan 1
20 Sarana Olah Raga
[0,44] 62,08 dan 0
1. Kemudahan untuk mencapai Tempat Olah
raga [0,85] 61,16 dan 0,5
2. Keterjangkauan Biaya penggunaan sarana
Olah raga [0,85] 61,41 dan 0,5
21 Sarana Ibadah [0,49]
71,8 dan 0 1. Kemudahan mencapai
Tempat Ibadah [0,76] 79,8 dan 0,31
Kerjasama Bappeda Kota Bandung LQC Unpad 65
P0115
2. kenyamanan Tempat Ibadah di wilayah anda
. bersih, indah, rapi [0,88]
71,88 dan 0,36
3. Kelengkapan Sarana di tempat Ibadah di
wilayah anda perlengkapan
ibadah,air, wifi [0,8] 63,96 dan 0,33
Berdasarkan level-level informasi pada Tabel 10, Wisata Kuliner kolom 2 dengan
skor persepsi dampak kepentingan 0.22 yang rendah 0.50 memiliki indeks persepsi kinerja pada kolom3 sebesar 62,64 baik karena 50] dan angka di kolom
3 juga menunjukkan skor persepsi bobot Wisata Kuliner bernilai 0. Benefit level impact bernilai nol pada aspek Wisata Kuliner menunjukkan bahwa setiap unit
perubahan pada indeks benefit Wisata Kuliner tidak berpengaruh terhadap peningkatan Indeks Kepuasan. Selanjutnya, Indeks kinerja atribut Keragaman
variasi Jenis makanan dalam aspek wisata kuliner adalah sebesar 71,24 kolom 5
dan nilai
attribute level impact
0,79 kolom4 . Angka 0,35 kolom 5 menunjukkan bahwa 1 unit treatment perubahan pada attribute ini atau item pertanyaan yang
berkaitan dengan Keragaman variasi Jenis makanan pada kuesioner berasosiasi dengan 0,35 unit perubahan pada indeks attribut Wisata Kuliner. Interpretasi yang
sama dapat dilakukan untuk ke 20 aspek pemicu kepuasan lain serta atribut pembentuknya.
D. Inconsequential - Dont waste the resources
Selanjutnya, Warga di Area 1 mempersepsi pemerintah kota memiliki kinerja buruk pada 4 aspek :
1. Kemacetan
2. Kondisi Pohon Pinggir Jalan
3. Tingkat Polusi
4. Penerimaan Tenaga kerja
Kerjasama Bappeda Kota Bandung LQC Unpad 66
P0115
tetapi warga juga mempersepsi kurang penting pada ke 4 aspek ini. Alternatif interpretasi untuk situasi ini adalah keempat masalah tersebut bukan
concern
aktif bagi warga Bandung Area1. Keempat situasi itu tidak dihiraukan oleh pandangan dan
pemikiran warga Area 1. Interpretasi fenomena ini mengacu pada pemikiran bahwa hanya informasi-informasi yang dianggap pentinglah yang dipedulikan. Keempat
fenomena itu tidak dipedulikan oleh warga karena fenomena tersebut merupakan stimulus yang tidak lagi menjadi
drive
untuk memotivasi suatu gerakan. Hal ini dapat dijelaskan oleh sikap apatisme atau
skeptic
sebagai produk frustasi akibat dari berlarut- larutnya penyelesaian suatu permasalahan .
Tabel 11. menyajikan secara lengkap dan detil mengenai 4 aspek Inconsequential
warga.
Tabel 11. Level-Level Informasi Model Kepuasan Warga Bandung Area 1 – IDWR
No Inconsequential - Dont
waste the resources dampak
Indeks Kinerja
Aspek Bobot
Atribut pembentuk Dampak
Indeks Kinerja
Atribut dan Bobot
1 2
3 4
5
1 Kemacetan [0]
40,1 dan 0 2
Kondisi Pohon Pinggir Jalan [0,33]
45,66 dan 0 1. Kekhawatiran atas
kondisi pohon di pinggir jalan untuk
keselamatan anda [rawan tumbang,
menutup rambu jalan] [0,98]
45,66 dan 1
3 Tingkat Polusi [0,09]
49,72 dan 0 1. Tingkat polusi di
wilayah anda yang paling mengganggu
1. air 2. udara 3. bising [0,98]
49,72 dan 1
Kerjasama Bappeda Kota Bandung LQC Unpad 67
P0115
4 Penerimaan Tenaga kerja
[0,34] 40,9 dan 0
1. Keseriusan Pemkot dalam menurunkan
tingkat Pengangguran. [0,8]
46,13 dan 0,5
2. Keberadaan pekerja kontrakoutsourcing
[0,79] 34,14 dan 0,5
Berdasarkan level-level informasi pada Tabel 11, Tingkat Polusi memiliki skor dampak
kepentingan yang rendah di mata warga dengan indeks persepsi kinerja pada kolom 3 sebesar 49,72 buruk karena lebih kecil dari pada 50] . Angka di kolom 3 juga
menunjukkan bobot persepsi Tingkat Polusi sebesar 0.
Benefit level impact
0 pada aspek
Tingkat Polusi menunjukkan bahwa setiap unit perubahan pada indeks benefit Tingkat Polusi tidak berpengaruh terhadap peningkatan Indeks Kepuasan. Selanjutnya, Indeks
kinerja atribut Tingkat polusi di wilayah anda yang paling mengganggu 1. air 2. udara 3. bising dalam aspek Tingkat polusi adalah sebesar 49,72 dan bernilai 1 pada
attribute level impact
. Angka 1 menunjukkan bahwa 1 unit
treatment
perubahan pada attribute ini
atau item pertanyaan yang berkaitan dengan Tingkat polusi di wilayah anda yang paling mengganggu 1. air 2. udara 3. bising pada kuesioner berasosiasi dengan 1 unit
perubahan pada indeks Tingkat Polusi. Interpretasi yang sama dapat dilakukan untuk ke 3
aspek Aspek Inconsequential lain serta atribut pembentuknya. Presentasi model hubungan antara aspek-aspek dan atribut pembangunnya terhadap
indeks kepuasan di Area 1 ditampilkan dalam bentuk diagram jalur pada Lampiran 5. Diagram tersebut hanya memuat aspek-aspek yang memberikan pengaruh signifikan
bobot di atas nilai 0.5 terhadap indeks kepuasan. Adapun penjelasan dari nilai-nilai yang tertera pada diagram jalur tersebut sama dengan penjelasan yang diberikan pada diagram 1
di tingkat Kota.
3. Analisis Kinerja-Dampak Area 2 Kota Bandung