Analisis Kinerja-Dampak Area 4 Kota Bandung

Kerjasama Bappeda Kota Bandung LQC Unpad 95 P0115

5. Analisis Kinerja-Dampak Area 4 Kota Bandung

Kategorisasi sebanyak 39 aspek yaang dipersepsi masyarakat Bandung kedalam strategic satissfaction matrix menggunakan nilai default 50 untuk skor target manajerial dan 0.5 untuk bobot impak menghasilkan konfigurasi informasi pada kuadran-kuadran untuk Area 4 Bandung Kulon, Babakan Ciparay, Bojongloa Kaler, Bojongloa Kidul, Astanaanyar sebagai berikut Diagram 13. Strategic Satisfaction Matrix Area 4 Deskripsi hasil kategorisasi pada matriks di atas adalah:

A. Competitive Advantage CA ,Maintain atau Improve: indeks kinerja50,

dampak0.5 Berikut ini adalah daftar aspek-aspek pembangunan di Kota Bandung yang dipersepsi penting oleh warga Bandung di Area 4 dan pada saat bersamaan pemerintah Kota Bandung memperoleh persepsi kinerja yang baik dimata warga 1. Tempat Wisata Kuliner 2. Harga Kerjasama Bappeda Kota Bandung LQC Unpad 96 P0115 3. Sarana Rekreasi 4. Kondisi Jalan 5. Kelayakan Trotoar dan pohon pinggir jalan 6. Kelayakan Penyebrangan, Penerangan dan Rambu Jalan 7. Keamanan 8. Pengelolaan sampah 9. Penanganan Banjir 10. Pasar Modern 11. Pasar Tradisional dan Pertokoan 12. Penertiban PKL 13. Ketertiban Sosial 14. Pemicu masalah sosial 15. Pendidikan 16. Seni Budaya 17. Penegakan Aturan 18. Sarana Olah Raga 19. Sarana Ibadah Tabel 20. menyajikan secara lengkap dan detil mengenai 19 aspek yang harus dijaga . Tabel 20. Level-Level Informasi Model Kepuasan Warga Bandung Area 4 – CA No Competitive Advantage dampak Indeks Kinerja Aspek Bobot Atribut pembentuk Dampak Indeks Kinerja Atribut dan Bobot 1 2 3 4 5 1 Tempat Wisata Kuliner [0,78] 61,58 dan 0,043 1. Keragaman variasi Jenis makanan [0,61] 72,04 dan 0,29 2. Kelengkapan Prasarana [0,67] 52,12 dan 0,33 3. Keunikan makanan [0,79] 60,9 dan 0,38 Kerjasama Bappeda Kota Bandung LQC Unpad 97 P0115 2 Harga Makanan di Tempat Wisata Kuliner [0,63] 69,3 dan 0,0344 1. Harga Makanan [0,74] 69,3 dan 1 3 Sarana Rekreasi [0,74] 68,98 dan 0,0406 1. Keamanan [0,78] 69,87 dan 0,46 2. Kenyamanan [0,91] 68,46 dan 0,54 4 Kondisi Jalan [0,54] 64,92 dan 0,0296 1. Kualitas jalan raya yang biasa anda lalui [0,87] 65 dan 0,5 2. Kondisi jalan di wilayah anda [0,87] 64,73 dan 0,5 5 Kelayakan Trotoar dan pohon pinggir jalan [0,65] 51,25 dan 0,0358 1. Kelayakan trotoar di kawasan anda untuk digunakan pejalan kaki [0,75] 50,3 dan 0,37 2. Kondisi penghijauan jalan di kawasan anda [0,61] 46,38 dan 0,3 3. Kekhawatiran atas kondisi pohon di pinggir jalan untuk keselamatan anda [rawan tumbang, menutup rambu jalan] [0,65] 54,39 dan 0,32 6 Kelayakan Penyebrangan, Penerangan dan Rambu Jalan [0,78] 52,8 dan 0,0428 1. Kelayakan penyebrangan yang biasa digunakan [0,62] 43,77 dan 0,29 2. Fungsi penerangan jalan umum yang ada di kawasan anda [0,74] 54,6 dan 0,35 3. Fungsi rambu lalu lintas yang ada saat ini [0,76] 57,83 dan 0,36 7 Keamanan [0,83] 56,22 dan 0,0457 1. Kota bandung rawan pemerasan. [0,87] 58,88 dan 0,34 2. Kota bandung rawan kejahatan. [0,92] 53,77 dan 0,35 3. Kota bandung rawan pengrusakan. [0,81] 53,66 dan 0,31 Kerjasama Bappeda Kota Bandung LQC Unpad 98 P0115 8 Pengelolaan sampah [0,91] 54,56 dan 0,0501 1. Ketersediaan Fasilitas Kebersihan tong Sampah, Gerobak Sampah, Truk sampah, mobil penyapu jalan dalam menjaga kebersihan. [0,89] 57,64 dan 0,5 2. Kesadaran Masyarakat terhadap kebersihan lingkungan. [0,89] 51,41 dan 0,5 9 Penanganan Banjir [0,55] 51,73 dan 0,0303 1. Fungsi gorong-gorong dalam mengatasi banjir. [0,9] 57,58 dan 0,53 2. Pemeliharaan sungai [0,8] 46,37 dan 0,47 10 Pasar Modern [0,51] 65,63 dan 0,0284 1. Kelayakan Kondisi pasar tradisional di wilayah anda [0,76] 61,65 dan 0,36 2. Penataan Pertokoan di wilayah anda [0,86] 65,58 dan 0,41 3. Kemudahan mencapai pertokoan di wilayah anda [0,48] 71,15 dan 0,23 11 Pasar Tradisional dan Pertokoan [0,56] 67,63 dan 0,0311 1. Manfaat pembangunan mall di kota Bandung [0,9] 63,34 dan 0,51 2. Manfaat mini market di wilayah anda [0,88] 72,11 dan 0,49 12 Penertiban PKL [0,54] 52,69 dan 0,0298 1. Penertiban PKL [] 52,69 dan 01 13 Ketertiban Sosial Kota [0,73] 50,73 dan 0,04 2. Keberhasilan pemkot meminimalisir gepeng di wilayah anda. [0,87] 50,41 dan 0,35 3. Keberhasilan pembinaan pemkot meminimalisir tuna susila di wilayah anda. [0,78] 53,47 dan 0,32 Kerjasama Bappeda Kota Bandung LQC Unpad 99 P0115 4. Keberhasilan pemkot menertibkan pengamen di wilayah anda. [0,8] 45,11 dan 0,33 14 Pemicu masalah sosial [0,81] 60,83 dan 0,0448 1. Keberhasilan pemkot menertibkan tempat hiburan malam. [0,64] 53,81 dan 0,25 2. Keberhasilan pemkot menertibkan pendatang lapor RT, surat ket. penduduk musiman. [0,76] 58,69 dan 0,29 3. Keramahan masyarakat di kota Bandung [0,51] 78,69 dan 0,2 4. Kondisi warga miskin di wilayah anda. [0,68] 55,41 dan 0,26 15 Pendidikan [0,73] 59,16 dan 0,0405 1. Kebijakan PPDB yang mengakomodasi orang miskin. [0,73] 59,16 dan 1 16 Seni Budaya [0,78] 66,95 dan 0,043 1. Keberhasilan pemkot melestarikan seni sundapencak silat, angklung, jaipong. [0,87] 64,93 dan 0,36 2. Keberhasilan pemkot melibatkan pemuda untuk melestarikan budaya sunda. [0,89] 59,36 dan 0,37 3. Penggunaan bahasa sunda dalam percakapan sehari- hari di lingkungan anda [0,65] 80,25 dan 0,27 17 Penegakan Aturan [0,75] 64,03 dan 0,0415 1. Ketegasan Pemkot menjalankan peraturan daerah. [0,86] 64,18 dan 0,36 2. Pembongkaran bangunan oleh Pemkot [0,77] 65,19 dan 0,32 3. Ketaatan Tata ruang 59,33 dan 0,32 Kerjasama Bappeda Kota Bandung LQC Unpad 100 P0115 Kota Bandung terhadap aturan. [0,77] 18 Sarana Olah Raga [0,87] 61,62 dan 0,0481 1. Kemudahan untuk mencapai Tempat Olah raga [0,9] 60,89 dan 0,5 2. Keterjangkauan Biaya penggunaan sarana Olah raga [0,9] 61,86 dan 0,5 19 Sarana Ibadah [0,67] 74,48 dan 0,0367 1. Kenyamanan Tempat Ibadah di wilayah anda . bersih, indah, rapi [0,86] 78,48 dan 0,5 2. Kelengkapan Sarana di tempat Ibadah di wilayah anda perlengkapan ibadah,air, wifi [0,86] 70,55 dan 0,5 Pada 19 aspek tersebut di atas pemerintah Kota Bandung selaras dengan persepsi mayarakat Bandung di Area 4. Selaras dalam artian ke 19 aspek tersebut merupakan hal yang memiliki dampak besar bagi kepuasan hidup warga di Area 4 dan pemerintah Kota Bandung berhasil mendapat persepsi kinerja positif di mata warga. Oleh karena itu pemerintah Kota Bandung perlu mempertahankan atau meningkatkan kinerja pada 19 aspek tersebut di Area 4. Ke 19 aspek merupakan driver of satisfaction warga. Tugas pemerintah kota adalah memastikan bahwa organisasinya secara kontinu menyajikan kinerja yang baik pada area- area di atas. Contoh penjelasan level-level informasi pada Tabel 20 : Tempat Wisata Kuliner pada baris 1 dan kolom 2 memiliki indeks 61,58 dan skor dampak 0,78 dan bobot sebesar 0,043, kolom 3 . Benefit level impact 0,043 pada aspek Tempat Wisata Kuliner menunjukkan bahwa 1 unit perubahan pada indeks benefit Tempat Wisata Kuliner berasosiasi dengan 0,043 peningkatan pada indeks Kepuasan. Selanjutnya, dampak Kerjasama Bappeda Kota Bandung LQC Unpad 101 P0115 Keragaman variasi Jenis makanan [0,61] dan Indeks kinerja atribut Keragaman variasi Jenis makanan 5 adalah sebesar 72,04. Juga di kolom 5, nilai attribute level impact sebesar 0,29. Pada atribute Keragaman variasi Jenis makanan menunjukkan bahwa 1 unit treatment perubahan pada attribute ini atau item pertanyaan yang berkaitan dengan Keragaman variasi Jenis makanan pada kuesioner berasosiasi dengan 0.29 unit perubahan pada indeks attribut Tempat Wisata Kuliner . Interpretasi yang sama dapat dilakukan untuk ke 19 aspek positif serta atribut pembentuknya . B. Competitive Vulnerability [Focus Improvement]: indeks kinerja 50, dampak0.5 Terdapat 7 aspek yang harus mendapat perhatian besar pemerintah Kota Bandung, yaitu: Kemacetan, Ketersediaan Air Bersih, Pemukiman, Kepedulian Pemkot terhadap Pekerja, Penerimaan Pekerja, Tata Kelola, Ketersedian Tempat Parkir Aspek-aspek tersebut harus mendapat prioritas dalam perencanaan pembangunana Area 4 Kota Bandung. Tabel 21 menyajikan secara lengkap dan detil mengenai focus perbaikan yang harus dilakukan untuk meningkatkan indeks kepuasan warga Bandung di Area 4 khususnya. Tabel 21. Level-Level Informasi Model Kepuasan Warga Bandung Area 4 – CV No Competitive Vulnerability dampak Indeks Kinerja Aspek Bobot Atribut pembentuk Dampak Indeks Kinerja Atribut dan Bobot 1 2 3 4 5 1 Kemacetan [0,63] 46,98 dan 0,0349 2 Ketersediaan Air Bersih [0,73] 36,99 dan 0,04 2. Kemudahan mendapatkan air tanah. [0,91] 38,49 dan 0,51 3. Pemenuhan 35,86 dan 0,49 Kerjasama Bappeda Kota Bandung LQC Unpad 102 P0115 kebutuhan air bersih anda oleh Layanan PDAM [0,89] 3 Ketertiban Sosial [0,68] 49 dan 0,0375 1. Keterjangkauan harga untuk mendapatkan tempat tinggal layak huni di kota Bandung [0,8] 35,49 dan 0,5 2. Kelayakan tempat tinggal anda [0,8] 61,95 dan 0,5 4 Kepedulian Pemkot terhadap Pekerja [0,73] 40,79 dan 0,0404 1. Keseriusan Pemkot dalam menurunkan tingkat Pengangguran. [0,83] 41,96 dan 0,92 2. Keberadaan pekerja kontrakoutsourcing [0,07] 28,61 dan 0,08 5 Penerimaan Pekerja [0,8] 37,74 dan 0,044 1. Kelayakan gajiupah pekerjakaryawan [0,79] 35,98 dan 0,75 2. Kepedulian pemkot terhadap keluhan pekerjakaryawan [0,26] 42,15 dan 0,25 6 Tata Kelola Parkir [0,69] 35,48 dan 0,0382 1. Jumlah lahan parkir di kota Bandung [0,93] 35,48 dan 1 7 Ketersedian Tempat Parkir [0,53] 46,06 dan 0,029 1. Keberhasilan penertiban parkir liar [0,68] 41,74 dan 0,32 2. Kewajaran tarif [0,88] 61,57 dan 0,41 3. Dampak parkir di tepi jalan umum atas kelancaran lalulintas [0,57] 27,33 dan 0,27 Di Area 4, Pemerintah Kota Bandung disarankan untuk melakukan focus perbaikan pada 7 aspek di atas. Warga Bandung Area 4 menilai pemerintah telah gagal mengelola Kerjasama Bappeda Kota Bandung LQC Unpad 103 P0115 7 aspek tersebut. Pemerintah dipersepsi memiliki kinerja negative pada 7 aspek yang dipersepsi sebagai hal yang dianggap besar impaknya terhadap kepuasan warga. Berdasarkan level-level informasi pada Tabel 21, Ketersediaan Air Bersih pada kolom 2 memiliki persepsi dampak kepentingan dimata warga sebesar 0.73, indeks persepsi kinerja pada kolom3 sebesar 36,99 buruk karena lebih kecil dari pada 50] dan angka di kolom 3 juga menunjukkan skor persepsi bobot Ketersediaan Air Bersih sebesar 0.04. Angka 0.73 merupakan persepsi dampak yang besar bagi warga karena lebih besar daripada 0.5 . Benefit level impact 0.04 pada aspek Ketersediaan Air Bersih menunjukkan bahwa 1 unit perubahan pada indeks benefit Ketersediaan Air Bersih berasosiasi dengan 0.04 peningkatan pada indeks Kepuasan. Selanjutnya,skor persepsi dampak atribut Kemudahan mendapatkan air tanah.adalah [0,91], Indeks kinerjanya sebesar 38,49 dan nilai attribute level impact 0,51 pada atribute Kemudahan mendapatkan air tanah. Angka 0,51 menunjukkan bahwa 1 unit treatment perubahan pada attribute ini atau item pertanyaan yang berkaitan dengan Kemudahan mendapatkan air tanah pada kuesioner berasosiasi dengan 0,51 unit perubahan pada indeks attribut Ketersediaan Air Bersih . Interpretasi yang sama dapat dilakukan untuk ke 6 aspek negatif lain serta atribut pembentuknya. C. Maintain or Reduce Invesment:Kinerja 50 Dampak 0.5 Ada 11 aspek dalam hal pemerintah dipersepsi memiliki kinerja positif akan tetapi manfaat ke 11 aspek tersebut dipersepsi kurang penting oleh warga di Area 4. 11 aspek tersebut adalah: 1. Tempat Rekreasi 2. Layanan Transportasi Umum 3. Rawan Kriminalitas di Transportasi Umum 4. Kewajaran Tarif Transportasi 5. Penataan lalu-lintas 6. Kewajaran Harga 7. Bantuan Usaha 8. Sistem Pelayanan Kerjasama Bappeda Kota Bandung LQC Unpad 104 P0115 9. Kemampuan Menyembuhkan 10. Keterjangkauan layanan rumah sakit 11. Hak-hak Tenaga Kerja Alternatif penafsiran, kategori-kategori ini bisa memuat driver of satisfaction yang dipersepsi warga sebagai hal mendasar dan sudah sepantasnya ada pada suatu kota. Bahayanya adalah reduksi kinerja mutu pada 11 aspek tersebut akan memicu ketidakpuasan warga dimasa depan. Tabel 22. menyajikan secara lengkap dan detil mengenai 15 aspek pemicu kepuasan warga yang harus dijaga agar indeks kepuasan warga Bandung di Area 3 khususnya tidak terganggu. Tabel 22. Level-Level Informasi Model Kepuasan Warga Bandung Area 4 – MRI No Maintain or Reduce Invesment dampak Indeks Kinerja Aspek Bobot Atribut pembentuk Dampak Indeks Kinerja Atribut dan Bobot 1 2 3 4 5 1 Tempat Rekreasi [0,47] 67,94 dan 0 1. Rancangan tempat rekreasi [0,68] 72,17 dan 0,23 2. Kelengkapan [0,8] 64,93 dan 0,27 3. Keamanan [0,75] 66,22 dan 0,26 4. Pemeliharaan [0,71] 69,56 dan 0,24 2 Layanan Transportasi Umum [0,23] 59,16 dan 0 1. Rawan kriminalitas [0,91] 59,16 dan 1 3 Rawan Kriminalitas di Transportasi Umum [0,31] 55,63 dan 0 1. Aspek waktu waktu tunggu penumpang, kecepatan perjalanan [0,63] 42,95 dan 0,22 2. Perilaku awak supir kernet 54,23 dan 0,25 Kerjasama Bappeda Kota Bandung LQC Unpad 105 P0115 [0,69] 3. Kelaikan mutu kendaraan dan supirkernet [0,8] 58,51 dan 0,29 4. Kesesuaian trayek menempuh rute seharusnya tidak sesuai trayek, tidak sampai ke tujuan [0,69] 63,3 dan 0,24 4 Kewajaran Tarif Transportasi [0,34] 67,56 dan 0 1. Kewajaran tarif [0,9] 67,56 dan 1 5 Penataan lalu-lintas [0,46] 63,21 dan 0 1. Penataan jalan yang ada saat ini [0,76] 64,97 dan 0,48 2. Jalan alternatif ke lokasi yang biasa anda tuju [0,83] 61,65 dan 0,52 6 Kewajaran Harga [0,21] 54,07 dan 0 1. Kewajaran harga kebutuhan hidup di kota Bandung [0,83] 54,07 dan 1 7 Bantuan Usaha [0,45] 53,56 dan 0 1. Prosedur pelayanan [0,71] 54,69 dan 0,25 2. Waktu tunggu untuk mendapatkan pelayanan [0,69] 45,52 dan 0,24 3. Kewajaran biaya untuk mendapatkan pelayanan pemkot [0,79] 61,79 dan 0,27 4. Bantuan pemkot tepat sasaran. raskin, dll [0,69] 55,27 dan 0,24 8 Sistem Pelayanan [0,44] 56,36 dan 0 1. Kejelasan persyaratan untuk mendapatkan layanan pemkot 61,95 dan 0,39 Kerjasama Bappeda Kota Bandung LQC Unpad 106 P0115 [0,78] 2. Kecepatan respon pemkot ketika diminta bantuan [0,7] 50,98 dan 0,35 3. Akurasi pendataan yang dilakukan oleh pemkot data KTP, KK, PBB, dll [0,51] 56,02 dan 0,25 9 Kemampuan Menyembuhkan [0,34] 51,03 dan 0 1. Kemudahan memperoleh Layanan jaminan kesehatan jasa asuransi kesehatan, BPJS [0,34] 54,84 dan 0,65 2. Biaya mendapatkan layanan kesehatan [0,19] 43,92 dan 0,35 10 Keterjangkauan layanan rumah sakit [0,43] 64,79 dan 0 1. kemampuan Puskesmas dalam menyembuhkan [0,03] 63,87 dan 0,32 2. kemampuan rumah sakit dalam menyembuhkan [0,07] 65,03 dan 0,68 11 Hak-hak Tenaga Kerja [0] 70,11 dan 0 1. Kemudahan mencapai Puskesmas [0,86] 71,08 dan 0,64 2. Kemudahan mencapai Rumah Sakit [0,49] 68,42 dan 0,36 Berdasarkan level-level informasi pada Tabel 22, Tempat Rekreasi kolom 2 dengan dampak kepentingan 0.47 yang rendah 0.50 memiliki indeks persepsi kinerja pada Kerjasama Bappeda Kota Bandung LQC Unpad 107 P0115 kolom3 sebesar 67,94 baik karena lebih besar dari pada 50] dan angka di kolom 3 juga menunjukkan skor persepsi bobot Tempat Rekreasi bernilai 0. Benefit level impact bernilai nol pada aspek Tempat Rekreasi menunjukkan bahwa setiap unit perubahan pada indeks benefit Tempat Rekreasi tidak berpengaruh terhadap peningkatan indeks Kepuasan. Selanjutnya, Indeks kinerja atribut Rancangan tempat rekreasi dalam aspek Tempat Rekreasi adalah sebesar 72,17 kolom 5 dan nilai attribute level impact 0,68 kolom4 pada atribute Rancangan tempat rekreasi. Angka 0,23 kolom 5 menunjukkan bahwa 1 unit treatment perubahan pada attribute ini atau item pertanyaan yang berkaitan dengan Rancangan tempat rekreasi pada kuesioner berasosiasi dengan 0,35 unit perubahan pada indeks attribut Tempat rekreasi. Interpretasi yang sama dapat dilakukan untuk ke 13 aspek pemicu kepuasan lain serta atribut pembentuknya

D. Inconsequential -Dont waste the resources

Selanjutnya, Warga di Area 4 mempersepsi pemerintah kota memiliki kinerja buruk pada 2 aspek : Dekorasi Jalan dan Kompetensi Petugas Pelayanan. Tetapi warga juga mempersepsi kurang penting pada ke 2 aspek ini. Alternatif interpretasi untuk situasi ini adalah kedua masalah tersebut bukan concern aktif bagi warga Bandung Area4. Kedua situasi itu tidak dihiraukan oleh pandangan dan pemikiran warga Area 4. Interpretasi fenomena ini mengacu pada pemikiran bahwa hanya informasi-informasi yang dianggap pentinglah yang dipedulikan. Kedua fenomena itu tidak dipedulikan oleh warga karena fenomena tersebut merupakan stimulus yang tidak lagi menjadi drive untuk memotivasi suatu gerakan. Hal ini dapat dijelaskan oleh sikap apatisme atau skeptic sebagai produk frustasi akibat dari berlarut-larutnya penyelesaian permasalahan tersebut. Tabel 23 menyajikan secara lengkap dan detil mengenai 4 aspek Inconsequential warga area 4. Tabel 23. Level-Level Informasi Model Kepuasan Warga Bandung Area 4 – IDWR No Inconsequential - Dont waste the resources dampak Indeks Kinerja Aspek Bobot Atribut pembentuk Dampak Indeks Kinerja Atribut dan Bobot 1 2 3 4 5 Kerjasama Bappeda Kota Bandung LQC Unpad 108 P0115 1 Dekorasi Jalan [0,38] 44,62 dan 0 1. Dekorasi pot bunga, patung, lampu hias, dll [0,82] 39,2 dan 0,31 2. Penataan Dekorasi [0,93] 45,19 dan 0,35 3. Keindahan Dekorasi di simpang jalan [0,9] 45,87 dan 0,34 2 Kompetensi Petugas Pelayanan [0,24] 47,18 dan 0 1. Kemudahan mendapatkan bantuan kredit dari pemkot [0,87] 33,62 dan 0,38 2. Manfaat Program pelatihan usaha dari pemkot [0,89] 46,02 dan 0,39 3. Layanan pemkot bebas pungli [0,51] 54,83 dan 0,23 Berdasarkan level-level informasi pada Tabel 23, Dekorasi Jalan memiliki skor dampak kepentingan 0.38 yang rendah di mata warga dengan indeks persepsi kinerja pada kolom3 sebesar 44,62 buruk karena lebih kecil dari pada 50] . Angka di kolom 3 juga menunjukkan bobot persepsi Dekorasi Jalan sebesar 0. Benefit level impact 0 pada aspek Dekorasi Jalan menunjukkan bahwa setiap unit perubahan pada indeks benefit Dekorasi Jalan tidak berpengaruh terhadap peningkatan indeks Kepuasan. Selanjutnya, Indeks kinerja atribut Dekorasi pot bunga, patung, lampu hias, dll dalam aspek Dekorasi Jalan menunjukkan bahwa 1 unit treatment perubahan pada attribute ini atau item pertanyaan yang berkaitan dengan Dekorasi pot bunga, patung, lampu hias, dll pada kuesioner berasosiasi dengan 0,31 unit perubahan pada indeks attribut Dekorasi Jalan . Interpretasi yang sama dapat dilakukan untuk Aspek Inconsequential lain serta atribut pembentuknya Presentasi model hubungan antara aspek-aspek dan atribut pembangunnya terhadap indeks kepuasan di Area 4 ditampilkan dalam bentuk diagram jalur pada Lampiran 8. Diagram tersebut hanya memuat aspek-aspek yang memberikan pengaruh signifikan bobot di atas nilai 0.5 terhadap indeks kepuasan. Adapun penjelasan dari nilai-nilai yang tertera pada diagram jalur tersebut sama dengan penjelasan yang diberikan pada diagram 1 di tingkat Kota. Kerjasama Bappeda Kota Bandung LQC Unpad 109 P0115

6. Tingkat Aspirasi Penduduk Kota Bandung