Kerjasama Bappeda Kota Bandung LQC Unpad 95
P0115
5. Analisis Kinerja-Dampak Area 4 Kota Bandung
Kategorisasi sebanyak 39 aspek yaang dipersepsi masyarakat Bandung kedalam strategic satissfaction matrix menggunakan nilai default 50 untuk skor target
manajerial dan 0.5 untuk bobot impak menghasilkan konfigurasi informasi pada kuadran-kuadran untuk Area 4
Bandung Kulon, Babakan Ciparay, Bojongloa Kaler, Bojongloa Kidul, Astanaanyar
sebagai berikut
Diagram 13. Strategic Satisfaction Matrix Area 4 Deskripsi hasil kategorisasi pada matriks di atas adalah:
A. Competitive Advantage CA ,Maintain atau Improve: indeks kinerja50,
dampak0.5
Berikut ini adalah daftar aspek-aspek pembangunan di Kota Bandung yang dipersepsi penting oleh warga Bandung di Area 4 dan pada saat bersamaan pemerintah Kota
Bandung memperoleh persepsi kinerja yang baik dimata warga 1.
Tempat Wisata Kuliner 2.
Harga
Kerjasama Bappeda Kota Bandung LQC Unpad 96
P0115
3. Sarana Rekreasi
4. Kondisi Jalan
5. Kelayakan Trotoar dan pohon pinggir jalan
6. Kelayakan Penyebrangan, Penerangan dan Rambu Jalan
7. Keamanan
8. Pengelolaan sampah
9. Penanganan Banjir
10. Pasar Modern
11. Pasar Tradisional dan Pertokoan
12. Penertiban PKL
13. Ketertiban Sosial
14. Pemicu masalah sosial
15. Pendidikan
16. Seni Budaya
17. Penegakan Aturan
18. Sarana Olah Raga
19. Sarana Ibadah
Tabel 20. menyajikan secara lengkap dan detil mengenai 19 aspek yang harus dijaga .
Tabel 20. Level-Level Informasi Model Kepuasan Warga Bandung Area 4 – CA
No Competitive
Advantage dampak
Indeks Kinerja Aspek Bobot
Atribut pembentuk Dampak
Indeks Kinerja
Atribut dan Bobot
1 2
3 4
5 1
Tempat Wisata Kuliner [0,78]
61,58 dan 0,043 1. Keragaman variasi
Jenis makanan [0,61] 72,04 dan 0,29
2. Kelengkapan Prasarana [0,67]
52,12 dan 0,33 3. Keunikan makanan
[0,79] 60,9 dan 0,38
Kerjasama Bappeda Kota Bandung LQC Unpad 97
P0115
2 Harga Makanan di
Tempat Wisata Kuliner [0,63]
69,3 dan 0,0344 1. Harga Makanan
[0,74] 69,3 dan 1
3 Sarana Rekreasi
[0,74] 68,98 dan
0,0406 1. Keamanan [0,78]
69,87 dan 0,46 2. Kenyamanan [0,91]
68,46 dan 0,54 4
Kondisi Jalan [0,54] 64,92 dan 0,0296
1. Kualitas jalan raya yang biasa anda lalui
[0,87] 65 dan 0,5
2. Kondisi jalan di wilayah anda [0,87]
64,73 dan 0,5
5 Kelayakan Trotoar
dan pohon pinggir jalan [0,65]
51,25 dan 0,0358
1. Kelayakan trotoar di kawasan anda untuk
digunakan pejalan kaki [0,75]
50,3 dan 0,37
2. Kondisi penghijauan jalan di kawasan anda
[0,61] 46,38 dan 0,3
3. Kekhawatiran atas kondisi pohon di
pinggir jalan untuk keselamatan anda
[rawan tumbang, menutup rambu jalan]
[0,65] 54,39 dan 0,32
6 Kelayakan
Penyebrangan, Penerangan dan
Rambu Jalan [0,78] 52,8 dan 0,0428
1. Kelayakan penyebrangan yang
biasa digunakan [0,62]
43,77 dan 0,29
2. Fungsi penerangan jalan umum yang ada
di kawasan anda [0,74]
54,6 dan 0,35
3. Fungsi rambu lalu lintas yang ada saat
ini [0,76] 57,83 dan 0,36
7 Keamanan [0,83]
56,22 dan 0,0457
1. Kota bandung rawan pemerasan. [0,87]
58,88 dan 0,34 2. Kota bandung rawan
kejahatan. [0,92] 53,77 dan 0,35
3. Kota bandung rawan pengrusakan. [0,81]
53,66 dan 0,31
Kerjasama Bappeda Kota Bandung LQC Unpad 98
P0115
8 Pengelolaan sampah
[0,91] 54,56 dan
0,0501 1. Ketersediaan Fasilitas
Kebersihan tong Sampah, Gerobak
Sampah, Truk sampah, mobil
penyapu jalan dalam menjaga kebersihan.
[0,89] 57,64 dan 0,5
2. Kesadaran Masyarakat terhadap
kebersihan lingkungan. [0,89]
51,41 dan 0,5
9 Penanganan Banjir
[0,55] 51,73 dan
0,0303 1. Fungsi gorong-gorong
dalam mengatasi banjir. [0,9]
57,58 dan 0,53
2. Pemeliharaan sungai [0,8]
46,37 dan 0,47
10 Pasar Modern [0,51] 65,63 dan
0,0284 1. Kelayakan Kondisi
pasar tradisional di wilayah anda [0,76]
61,65 dan 0,36
2. Penataan Pertokoan di wilayah anda [0,86]
65,58 dan 0,41 3. Kemudahan mencapai
pertokoan di wilayah anda [0,48]
71,15 dan 0,23
11 Pasar Tradisional
dan Pertokoan [0,56]
67,63 dan 0,0311
1. Manfaat pembangunan mall di
kota Bandung [0,9] 63,34 dan 0,51
2. Manfaat mini market di wilayah anda
[0,88] 72,11 dan 0,49
12 Penertiban PKL
[0,54] 52,69 dan
0,0298 1. Penertiban PKL []
52,69 dan 01
13 Ketertiban Sosial
Kota [0,73] 50,73 dan 0,04
2. Keberhasilan pemkot meminimalisir gepeng
di wilayah anda. [0,87]
50,41 dan 0,35
3. Keberhasilan pembinaan pemkot
meminimalisir tuna susila di wilayah
anda. [0,78] 53,47 dan 0,32
Kerjasama Bappeda Kota Bandung LQC Unpad 99
P0115
4. Keberhasilan pemkot menertibkan
pengamen di wilayah anda. [0,8]
45,11 dan 0,33
14 Pemicu masalah
sosial [0,81] 60,83 dan
0,0448 1. Keberhasilan pemkot
menertibkan tempat hiburan malam. [0,64]
53,81 dan 0,25
2. Keberhasilan pemkot menertibkan
pendatang lapor RT, surat ket. penduduk
musiman. [0,76] 58,69 dan 0,29
3. Keramahan masyarakat di kota
Bandung [0,51] 78,69 dan 0,2
4. Kondisi warga miskin di wilayah
anda. [0,68] 55,41 dan 0,26
15 Pendidikan [0,73]
59,16 dan 0,0405
1. Kebijakan PPDB yang mengakomodasi
orang miskin. [0,73] 59,16 dan 1
16 Seni Budaya [0,78]
66,95 dan 0,043 1. Keberhasilan
pemkot melestarikan seni sundapencak
silat, angklung, jaipong. [0,87]
64,93 dan 0,36
2. Keberhasilan pemkot melibatkan
pemuda untuk melestarikan budaya
sunda. [0,89] 59,36 dan 0,37
3. Penggunaan bahasa sunda dalam
percakapan sehari- hari di lingkungan
anda [0,65] 80,25 dan 0,27
17 Penegakan Aturan
[0,75] 64,03 dan
0,0415 1. Ketegasan Pemkot
menjalankan peraturan daerah.
[0,86] 64,18 dan 0,36
2. Pembongkaran bangunan oleh
Pemkot [0,77] 65,19 dan 0,32
3. Ketaatan Tata ruang 59,33 dan 0,32
Kerjasama Bappeda Kota Bandung LQC Unpad 100
P0115
Kota Bandung terhadap aturan.
[0,77]
18 Sarana Olah Raga
[0,87] 61,62 dan
0,0481 1. Kemudahan untuk
mencapai Tempat Olah raga [0,9]
60,89 dan 0,5
2. Keterjangkauan Biaya penggunaan sarana
Olah raga [0,9] 61,86 dan 0,5
19 Sarana Ibadah
[0,67] 74,48 dan
0,0367 1. Kenyamanan Tempat
Ibadah di wilayah anda . bersih, indah,
rapi [0,86] 78,48 dan 0,5
2. Kelengkapan Sarana di tempat Ibadah di
wilayah anda perlengkapan
ibadah,air, wifi [0,86]
70,55 dan 0,5
Pada 19 aspek tersebut di atas pemerintah Kota Bandung selaras dengan persepsi mayarakat Bandung di Area 4. Selaras dalam artian ke 19 aspek tersebut merupakan
hal yang memiliki dampak besar bagi kepuasan hidup warga di Area 4 dan pemerintah Kota Bandung berhasil mendapat persepsi kinerja positif di mata warga. Oleh karena
itu pemerintah Kota Bandung perlu mempertahankan atau meningkatkan kinerja pada 19 aspek tersebut di Area 4.
Ke 19 aspek merupakan
driver of satisfaction
warga. Tugas pemerintah kota adalah memastikan bahwa organisasinya secara kontinu menyajikan kinerja yang baik pada area-
area di atas.
Contoh penjelasan level-level informasi pada Tabel 20 : Tempat Wisata Kuliner pada
baris 1 dan kolom 2 memiliki indeks 61,58 dan skor dampak 0,78 dan bobot sebesar
0,043, kolom 3 . Benefit level impact 0,043 pada aspek Tempat Wisata Kuliner menunjukkan bahwa 1 unit perubahan pada indeks benefit Tempat Wisata Kuliner
berasosiasi dengan 0,043 peningkatan pada indeks Kepuasan. Selanjutnya, dampak
Kerjasama Bappeda Kota Bandung LQC Unpad 101
P0115
Keragaman variasi Jenis makanan [0,61] dan Indeks kinerja atribut Keragaman variasi Jenis makanan 5 adalah sebesar 72,04. Juga di kolom 5, nilai
attribute level impact
sebesar 0,29. Pada atribute Keragaman variasi Jenis makanan menunjukkan
bahwa 1 unit treatment perubahan pada attribute ini atau item pertanyaan yang berkaitan
dengan Keragaman variasi Jenis makanan pada kuesioner berasosiasi dengan 0.29 unit perubahan pada indeks attribut Tempat Wisata Kuliner . Interpretasi yang sama
dapat dilakukan untuk ke 19 aspek positif serta atribut pembentuknya .
B. Competitive Vulnerability [Focus Improvement]: indeks kinerja 50, dampak0.5
Terdapat 7 aspek yang harus mendapat perhatian besar pemerintah Kota Bandung, yaitu: Kemacetan, Ketersediaan Air Bersih, Pemukiman, Kepedulian Pemkot terhadap Pekerja,
Penerimaan Pekerja, Tata Kelola, Ketersedian Tempat Parkir
Aspek-aspek tersebut harus mendapat prioritas dalam perencanaan pembangunana Area 4 Kota Bandung. Tabel 21 menyajikan secara lengkap dan detil mengenai focus perbaikan
yang harus dilakukan untuk meningkatkan indeks kepuasan warga Bandung di Area 4 khususnya.
Tabel 21. Level-Level Informasi Model Kepuasan Warga Bandung Area 4
– CV
No Competitive
Vulnerability dampak
Indeks Kinerja Aspek Bobot
Atribut pembentuk Dampak
Indeks Kinerja Atribut dan
Bobot
1 2
3 4
5 1
Kemacetan [0,63] 46,98 dan 0,0349
2 Ketersediaan Air
Bersih [0,73] 36,99 dan 0,04
2. Kemudahan mendapatkan air
tanah. [0,91] 38,49 dan 0,51
3. Pemenuhan 35,86 dan 0,49
Kerjasama Bappeda Kota Bandung LQC Unpad 102
P0115
kebutuhan air bersih anda oleh Layanan
PDAM [0,89]
3 Ketertiban Sosial
[0,68] 49 dan 0,0375
1. Keterjangkauan harga untuk mendapatkan
tempat tinggal layak huni di kota Bandung
[0,8] 35,49 dan 0,5
2. Kelayakan tempat tinggal anda [0,8]
61,95 dan 0,5
4 Kepedulian Pemkot
terhadap Pekerja [0,73]
40,79 dan 0,0404 1. Keseriusan Pemkot
dalam menurunkan tingkat Pengangguran.
[0,83] 41,96 dan 0,92
2. Keberadaan pekerja kontrakoutsourcing
[0,07] 28,61 dan 0,08
5 Penerimaan
Pekerja [0,8] 37,74 dan 0,044
1. Kelayakan gajiupah pekerjakaryawan
[0,79] 35,98 dan 0,75
2. Kepedulian pemkot terhadap keluhan
pekerjakaryawan [0,26]
42,15 dan 0,25
6 Tata Kelola Parkir
[0,69] 35,48 dan 0,0382
1. Jumlah lahan parkir di kota Bandung
[0,93] 35,48 dan 1
7 Ketersedian
Tempat Parkir [0,53]
46,06 dan 0,029 1. Keberhasilan
penertiban parkir liar [0,68]
41,74 dan 0,32
2. Kewajaran tarif [0,88]
61,57 dan 0,41 3. Dampak parkir di
tepi jalan umum atas kelancaran lalulintas
[0,57] 27,33 dan 0,27
Di Area 4, Pemerintah Kota Bandung disarankan untuk melakukan focus perbaikan pada 7 aspek di atas. Warga Bandung Area 4 menilai pemerintah telah gagal mengelola
Kerjasama Bappeda Kota Bandung LQC Unpad 103
P0115
7 aspek tersebut. Pemerintah dipersepsi memiliki kinerja negative pada 7 aspek yang dipersepsi sebagai hal yang dianggap besar impaknya terhadap kepuasan warga.
Berdasarkan level-level informasi pada Tabel 21, Ketersediaan Air Bersih pada
kolom 2 memiliki persepsi dampak kepentingan dimata warga sebesar 0.73, indeks persepsi kinerja pada kolom3 sebesar 36,99 buruk karena lebih kecil dari pada 50]
dan angka di kolom 3 juga menunjukkan skor persepsi bobot Ketersediaan Air Bersih sebesar 0.04. Angka 0.73 merupakan persepsi dampak yang besar bagi warga
karena lebih besar daripada 0.5 . Benefit level impact 0.04 pada aspek Ketersediaan Air Bersih menunjukkan bahwa 1 unit perubahan pada indeks benefit Ketersediaan
Air Bersih berasosiasi dengan 0.04 peningkatan pada indeks Kepuasan.
Selanjutnya,skor persepsi dampak atribut Kemudahan
mendapatkan air
tanah.adalah [0,91], Indeks kinerjanya sebesar 38,49 dan nilai
attribute level impact
0,51 pada atribute Kemudahan mendapatkan air tanah. Angka 0,51 menunjukkan
bahwa 1 unit treatment perubahan pada attribute ini atau item pertanyaan yang
berkaitan dengan Kemudahan mendapatkan air tanah pada kuesioner berasosiasi dengan 0,51 unit perubahan pada indeks attribut Ketersediaan Air Bersih .
Interpretasi yang sama dapat dilakukan untuk ke 6 aspek negatif lain serta atribut pembentuknya.
C. Maintain or Reduce Invesment:Kinerja 50 Dampak 0.5 Ada 11 aspek dalam hal pemerintah dipersepsi memiliki kinerja positif akan tetapi
manfaat ke 11 aspek tersebut dipersepsi kurang penting oleh warga di Area 4. 11 aspek tersebut adalah:
1. Tempat Rekreasi
2. Layanan Transportasi Umum
3. Rawan Kriminalitas di Transportasi Umum
4. Kewajaran Tarif Transportasi
5. Penataan lalu-lintas
6. Kewajaran Harga
7. Bantuan Usaha
8. Sistem Pelayanan
Kerjasama Bappeda Kota Bandung LQC Unpad 104
P0115
9. Kemampuan Menyembuhkan
10. Keterjangkauan layanan rumah sakit
11. Hak-hak Tenaga Kerja
Alternatif penafsiran, kategori-kategori ini bisa memuat driver of satisfaction yang dipersepsi warga sebagai hal mendasar dan sudah sepantasnya ada pada suatu kota.
Bahayanya adalah reduksi kinerja mutu pada 11 aspek tersebut akan memicu ketidakpuasan warga dimasa depan.
Tabel 22. menyajikan secara lengkap dan detil mengenai 15 aspek pemicu kepuasan warga yang harus dijaga agar indeks kepuasan warga Bandung di Area 3 khususnya tidak
terganggu.
Tabel 22. Level-Level Informasi Model Kepuasan Warga Bandung Area 4 – MRI
No Maintain or
Reduce Invesment dampak
Indeks Kinerja Aspek Bobot
Atribut pembentuk Dampak
Indeks Kinerja Atribut dan
Bobot 1
2 3
4 5
1 Tempat Rekreasi
[0,47] 67,94 dan 0
1. Rancangan tempat rekreasi
[0,68] 72,17 dan 0,23
2. Kelengkapan [0,8]
64,93 dan 0,27 3. Keamanan [0,75] 66,22 dan 0,26
4. Pemeliharaan [0,71]
69,56 dan 0,24
2 Layanan
Transportasi Umum [0,23]
59,16 dan 0 1. Rawan
kriminalitas [0,91]
59,16 dan 1
3 Rawan Kriminalitas
di Transportasi Umum [0,31]
55,63 dan 0 1. Aspek waktu
waktu tunggu penumpang,
kecepatan perjalanan
[0,63] 42,95 dan 0,22
2. Perilaku awak supir kernet
54,23 dan 0,25
Kerjasama Bappeda Kota Bandung LQC Unpad 105
P0115
[0,69] 3. Kelaikan mutu
kendaraan dan supirkernet
[0,8] 58,51 dan 0,29
4. Kesesuaian trayek menempuh
rute seharusnya tidak sesuai
trayek, tidak sampai ke tujuan
[0,69] 63,3 dan 0,24
4 Kewajaran Tarif
Transportasi [0,34] 67,56 dan 0
1. Kewajaran tarif [0,9]
67,56 dan 1
5 Penataan lalu-lintas
[0,46] 63,21 dan 0
1. Penataan jalan yang ada saat ini
[0,76] 64,97 dan 0,48
2. Jalan alternatif ke lokasi yang biasa
anda tuju [0,83] 61,65 dan 0,52
6 Kewajaran Harga
[0,21] 54,07 dan 0
1. Kewajaran harga kebutuhan hidup
di kota Bandung [0,83]
54,07 dan 1
7 Bantuan Usaha
[0,45] 53,56 dan 0
1. Prosedur pelayanan [0,71]
54,69 dan 0,25 2. Waktu tunggu
untuk mendapatkan
pelayanan [0,69] 45,52 dan 0,24
3. Kewajaran biaya untuk
mendapatkan pelayanan
pemkot [0,79] 61,79 dan 0,27
4. Bantuan pemkot tepat sasaran.
raskin, dll [0,69]
55,27 dan 0,24
8 Sistem Pelayanan
[0,44] 56,36 dan 0
1. Kejelasan persyaratan untuk
mendapatkan layanan pemkot
61,95 dan 0,39
Kerjasama Bappeda Kota Bandung LQC Unpad 106
P0115
[0,78] 2. Kecepatan respon
pemkot ketika diminta bantuan
[0,7] 50,98 dan 0,35
3. Akurasi pendataan yang
dilakukan oleh pemkot data
KTP, KK, PBB, dll [0,51]
56,02 dan 0,25
9 Kemampuan
Menyembuhkan [0,34]
51,03 dan 0 1. Kemudahan
memperoleh Layanan jaminan
kesehatan jasa asuransi
kesehatan, BPJS [0,34]
54,84 dan 0,65
2. Biaya mendapatkan
layanan kesehatan [0,19]
43,92 dan 0,35
10 Keterjangkauan
layanan rumah sakit [0,43]
64,79 dan 0 1. kemampuan
Puskesmas dalam menyembuhkan
[0,03] 63,87 dan 0,32
2. kemampuan rumah sakit
dalam menyembuhkan
[0,07] 65,03 dan 0,68
11 Hak-hak Tenaga
Kerja [0] 70,11 dan 0
1. Kemudahan mencapai
Puskesmas [0,86]
71,08 dan 0,64
2. Kemudahan mencapai Rumah
Sakit [0,49] 68,42 dan 0,36
Berdasarkan level-level informasi pada Tabel 22, Tempat Rekreasi kolom 2 dengan
dampak kepentingan 0.47 yang rendah 0.50 memiliki indeks persepsi kinerja pada
Kerjasama Bappeda Kota Bandung LQC Unpad 107
P0115
kolom3 sebesar 67,94 baik karena lebih besar dari pada 50] dan angka di kolom 3 juga
menunjukkan skor persepsi bobot Tempat Rekreasi bernilai 0. Benefit level impact bernilai nol pada aspek Tempat Rekreasi menunjukkan bahwa setiap unit perubahan pada
indeks benefit Tempat Rekreasi tidak berpengaruh terhadap peningkatan indeks Kepuasan. Selanjutnya, Indeks kinerja atribut Rancangan tempat rekreasi dalam aspek
Tempat Rekreasi adalah sebesar 72,17 kolom 5 dan nilai
attribute level impact
0,68
kolom4 pada atribute Rancangan tempat rekreasi. Angka 0,23 kolom 5 menunjukkan
bahwa 1 unit treatment perubahan pada attribute ini atau item pertanyaan yang berkaitan
dengan Rancangan tempat rekreasi pada kuesioner berasosiasi dengan 0,35 unit perubahan pada indeks attribut Tempat rekreasi. Interpretasi yang sama dapat dilakukan
untuk ke 13 aspek pemicu kepuasan lain serta atribut pembentuknya
D. Inconsequential -Dont waste the resources
Selanjutnya, Warga di Area 4 mempersepsi pemerintah kota memiliki kinerja buruk pada 2 aspek : Dekorasi Jalan dan Kompetensi Petugas Pelayanan. Tetapi warga juga
mempersepsi kurang penting pada ke 2 aspek ini. Alternatif interpretasi untuk situasi ini adalah kedua masalah tersebut bukan
concern
aktif bagi warga Bandung Area4. Kedua situasi itu tidak dihiraukan oleh pandangan dan pemikiran warga Area 4.
Interpretasi fenomena ini mengacu pada pemikiran bahwa hanya informasi-informasi yang dianggap pentinglah yang dipedulikan. Kedua fenomena itu tidak dipedulikan
oleh warga karena fenomena tersebut merupakan stimulus yang tidak lagi menjadi
drive
untuk memotivasi suatu gerakan. Hal ini dapat dijelaskan oleh sikap apatisme atau
skeptic
sebagai produk frustasi akibat dari berlarut-larutnya penyelesaian permasalahan tersebut.
Tabel 23 menyajikan secara lengkap dan detil mengenai 4 aspek Inconsequential
warga area 4.
Tabel 23. Level-Level Informasi Model Kepuasan Warga Bandung Area 4 – IDWR
No Inconsequential -
Dont waste the resources
dampak Indeks
Kinerja Aspek
Bobot Atribut pembentuk
Dampak Indeks Kinerja
Atribut dan Bobot
1 2
3 4
5
Kerjasama Bappeda Kota Bandung LQC Unpad 108
P0115
1 Dekorasi Jalan
[0,38] 44,62 dan 0
1. Dekorasi pot bunga, patung, lampu hias,
dll [0,82] 39,2 dan 0,31
2. Penataan Dekorasi [0,93]
45,19 dan 0,35 3. Keindahan Dekorasi
di simpang jalan [0,9]
45,87 dan 0,34
2 Kompetensi Petugas
Pelayanan [0,24] 47,18 dan 0
1. Kemudahan mendapatkan bantuan
kredit dari pemkot [0,87]
33,62 dan 0,38
2. Manfaat Program pelatihan usaha dari
pemkot [0,89] 46,02 dan 0,39
3. Layanan pemkot bebas pungli [0,51]
54,83 dan 0,23
Berdasarkan level-level informasi pada Tabel 23, Dekorasi Jalan memiliki skor dampak
kepentingan 0.38 yang rendah di mata warga dengan indeks persepsi kinerja pada kolom3 sebesar 44,62 buruk karena lebih kecil dari pada 50] . Angka di kolom 3 juga
menunjukkan bobot persepsi Dekorasi Jalan sebesar 0. Benefit level impact 0 pada aspek Dekorasi Jalan menunjukkan bahwa setiap unit perubahan pada indeks benefit
Dekorasi Jalan tidak berpengaruh terhadap peningkatan indeks Kepuasan. Selanjutnya, Indeks kinerja atribut Dekorasi pot bunga, patung, lampu hias, dll dalam aspek
Dekorasi Jalan menunjukkan bahwa 1 unit treatment perubahan pada attribute ini atau item pertanyaan yang berkaitan dengan Dekorasi pot bunga, patung, lampu hias, dll
pada kuesioner berasosiasi dengan 0,31 unit perubahan pada indeks attribut Dekorasi Jalan . Interpretasi yang sama dapat dilakukan untuk Aspek Inconsequential lain serta
atribut pembentuknya Presentasi model hubungan antara aspek-aspek dan atribut pembangunnya terhadap
indeks kepuasan di Area 4 ditampilkan dalam bentuk diagram jalur pada Lampiran 8. Diagram tersebut hanya memuat aspek-aspek yang memberikan pengaruh signifikan
bobot di atas nilai 0.5 terhadap indeks kepuasan. Adapun penjelasan dari nilai-nilai yang tertera pada diagram jalur tersebut sama dengan penjelasan yang diberikan pada diagram 1
di tingkat Kota.
Kerjasama Bappeda Kota Bandung LQC Unpad 109
P0115
6. Tingkat Aspirasi Penduduk Kota Bandung